Tahukah Anda Bahwa Virus Corona Dapat Bertahan di Plastik dan Stainless Steel Dalam 3 Hari?
Tahukah Anda Bahwa Virus Corona Dapat Bertahan di Plastik dan Stainless Steel Dalam 3 Hari?
TRIBUNMADURA.COM - Di tengah merebaknya virus corona belakangan ini, para ilmuwan melakukan beberapa penelitian dan menemukan virus corona dapat bertahan di beberapa permukaan, termasuk plastik, stainless steel hingga tiga hari.
Laporan yang diterbitkan oleh para ilmuwan pemerintah AS pada Rabu (11/3/2020) juga menunjukkan bahwa virus corona apat bertahan hidup di udara selama beberapa jam.
Melansir dari Kompas.com, temuan itu tidak membuktikan siapa pun yang tertular virus dengan cara ini.
• Royyan Julian, Penulis Buku Asal Pamekasan Lolos Seleksi Pengiriman Sastrawan Berkarya ke Wilayah 3T
• Persik Kediri Vs Persiraja, Joko Susilo Optimistis Bawa Pulang 3 Poin, Bakal Pakai Strategi Khusus
• Cara Licik Pembobol Toko di Trenggalek, Obeng Milik Bengkel Jadi Alat, Sempat Kabur ke Temanggung
"Kami sama sekali tidak mengatakan ada penularan virus secara aerolis," kata Dr Neeltje van Doremalen di National Institute of Allergy and Infectious Diseases, dilansir dari AP News (11/3/2020).
Para peneliti menemukan virus corona tetap bertahan untuk jangka waktu lama di berbagai permukaan dan udara.
Hal itu diketahui setelah peneliti menggunakan peralatan untuk menyemprotkan sampel virus secara halus ke udara dan meniru apa yang bisa terjadi, yaitu orang yang terinfeksi menyebarkan virus melalui udara.
Virus tersebut dapat dideteksi dalam aerosol hingga tiga jam usai pasca-aerosolisasi.
Covid-19 juga terbukti dapat bertahan empat jam pada tembaga hingga 24 jam pada karton, dua hingga tiga hari pada plastik dan stainless steel.
Penularan virus
Dalam hasil studi itu dikatakan bahwa virus paling stabil pada plastik dan stainless steel yang terdeteksi pada permukaan keduanya hingga 72 jam.
Masih menurut penelitian, stabilitas virus di udara dan permukaan dapat secara langsung mempengaruhi penularan virus.
Sebab, partikel virus perlu bertahan cukup lama setelah dikeluarkan dari satu orang dan ditransmisikan ke orang lain.
"Ini adalah pekerjaan yang menjawab pertanyaan orang," kata profesor mikrobiologi di Universitas Georgetown Julie Fischer.
• Polrestabes Surabaya Tembak Mati Sindikat Narkoba Asal Bangkalan, Terbukti Selundupkan 2 Kg Sabu
• Massa Gerakan Mahasiswa Nasional Kumpul di Mapolres Sumenep, Tuntut Usut Kasus Beras Oplosan BPNT
• Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Malang, Curi Motor Honda Beat di Balai RW Tanpa Tinggalkan Jejak
Menurutnya, hal yang seharusnya dilakukan yakni dengan mencuci tangan dan menyadari bahwa orang yang terinfeksi mungkin mencemari permukaan.
Ia mengatakan bahwa para ilmuwan masih meneliti cara terbaik untuk membunuh virus corona.
Dalam penelitian itu, para peneliti menyimpulkan bahwa transmisi aerosol masuk akal karena virus dapat tetap hidup di aerosol selama beberapa jam dan permukaan hingga beberapa hari.
Tes dilakukan oleh para ilmuwan dari Princeton University dan University of California yang didanai oleh Pemerintah AS dan National Science Foundation.
Hingga saat ini, para ilmuwan di seluruh dunia masih berlomba-lomba untuk menemukan obat, vaksin, dan metode penyebaran virus corona.
Virus corona jadi Pandemi
Virus Corona Kini Ditetapkan Jadi Pandemi, Penggunaan Masker Tak Boleh Asal-Asalan, Simak Caranya
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Wabah virus corona kini menjadi virus yang cukup membuat banyak negara kewalahan.
Bahkan, kini virus corona sudah ditetapkan menjadi pandemi.
Antisipasi wabah virus corona ternyata tak boleh asal-asalan.
Terlebih agar bisa meminimalisir penyebaran virus corona itu sendiri.
Satu hal adalah mengenai penggunaan masker yang benar.
Ada beberapa hal yang diperhatikan jika sedang menggunakan masker, agar lebih efektif terhindar dari wabah virus corona.

Dalam mengantisipasi penyebaran virus corona, PT KAI Daop 8 Surabaya menganjurkan untuk memakai masker saat berada di Stasiun maupun didalam kereta, namun yang dianjurkan hanya untuk yang sedang tidak enak badan saja, untuk orang yang sehat tidak perlu.
Ternyata dalam penggunaan masker atau memakai masker tidak bisa asal-asalan saja namun ada caranya tersendiri, khususnya pengunaan masker bedah atau bukan masker N95.
Dokter dari Unit Kesehatan Daop 8 Surabaya, Nita mengatakan dalam penggunaan masker bedah yang benar.
Khususnya ketika berada di Stasiun, ada 5 cara yang harus diperhatikan, yang dimana cara ini perlu dilakukan agar penggunaan masker bisa efektif terlebih untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
"Pertama, yang harus dilakukan, ketika menggunakan masker bedah, pastikan mulut, hidung serta dagu tertutup semua.
Yang penting pastikan pula masker bagian yang bewarna berada disebelah depan," kata Nita kepada TribunMadura.com, Kamis (12/3/2020) di Posko Kesehatan, Stasiun Gubeng Surabaya.
Kemudian, untuk tips yang kedua, dikatakannya, tekan bagian atas masker supaya mengikuti bentuk hidung penggunanya.

Setelah masker dirasa sudah selasai digunakan, ia menganjurkan, saat melepas masker usahakan melepasnya dengan memegang tali yang ada dikedua telinga.
Ia juga menganjurkan, agar kesehatan selalu terjaga, usahakan ganti masker secara rutin, khususnya apabila kotor atau basah.
"Dan untuk tips yang terakhir saya sarankan, alangkah baiknya setiap setelah selesai menggunakan masker dan membuangnya ditempat sampah, jangan lupa untuk mencuci tangan pakai sabun," tandasnya.
Virus corona jadi pandemi, apa itu pandemi?
Penyakit Covid-19 yang disebabkan virus corona atau SARS-CoV2 telah menyebar hingga 118 negara dan menginfeksi 119.179 orang pada Rabu (11/3/2020).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kemudian menyatakan wabah Covid-19 sebagai pandemi global.
Apa itu pandemi?
pandemi merupakan wabah penyakit yang terjadi pada geografis yang luas atau menyebar secara global.
Menurut WHO, pandemi tidak ada hubungannya dengan tingkat keparahan penyakit, jumlah korban atau infeksi, namun pada penyebaran geografisnya.
pandemi mengacu pada epidemi yang telah menyebar di beberapa negara atau benua, biasanya mempengaruhi sejumlah besar orang.
Sementara Center for Disease Control and Prevention (CDC) menyebut pandemi mengacu pada epidemi yang telah menyebar di beberapa negara atau benua, biasanya mempengaruhi sejumlah besar orang.

pandemi dinyatakan saat penyakit baru yang orang-orang tidak memiliki kekebalan akan penyakit itu, menyebar di seluruh dunia di luar dugaan.
Bagaimana WHO memutuskan sebuah penyakit sebagai pandemi?
Mengutip dari Guardian, pandemi diputuskan setelah ada gelombang infeksi dari orang ke orang di seluruh komunitas.
Setelah pandemi diumumkan, pemerintah dan sistem kesehatan perlu memastikan mereka siap untuk kondisi itu.
Kapan suatu pandemi diumumkan?
Tidak ada batasan, seperti jumlah kematian atau infeksi tertentu, atau sejumlah negara yang terkena dampak untuk menyatakan sebuah penyakit menjadi pandemi.
Sebagai contoh, SARS coronavirus, yang diidentifikasi pada tahun 2003, tidak dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO meskipun menyebar hingga 26 negara.
Namun penyebarannya terkendali dengan cepat, dan hanya beberapa negara yang terpengaruh secara signifikan, termasuk Cina, Hong Kong, Taiwan, Singapura, dan Kanada.
Jika menyatakan pandemi memicu kepanikan global, ini bisa mengalahkan tujuan untuk mencoba meningkatkan kewaspadaan.
Seperti tentang apakah deklarasi H1N1 , yang secara sehari-hari dikenal sebagai "flu babi", sebagai pandemi pada tahun 2009, menyebabkan kepanikan yang tidak perlu.
Setelah WHO menyatakan Covid-19 sebagai pandemi, apa yang perlu dipersiapkan?
Prof Nigel McMillan dari Menzies Health Institute di Queensland, Australia, mengatakan sebuah deklarasi pandemi memperingatkan otoritas kesehatan untuk bersiap-siap menerapkan kebijakan tidak hanya menerapkan larangan perjalanan.
"Ini termasuk mempersiapkan rumah sakit untuk masuknya pasien dalam jumlah besar, menyiapkan antivirus, dan memberi tahu masyarakat bahwa ketika saatnya tiba, mereka perlu memikirkan hal-hal seperti tinggal di rumah jika sakit, menjauhkan diri dari sosial, menghindari pertemuan besar dll," kata McMillan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona Dapat Bertahan di Plastik dan Stainless Steel hingga 3 Hari"