Wabah Virus Corona
Ingin Lakukan Pemeriksaan Tes Virus Corona? Simak Fakta-Fakta Berikut Sebelum ke Laboratorium
Butuh waktu satu hari untuk pemeriksaan sampel tes uji virus corona dan kemudian langsung dapat diketahui hasilnya.
Butuh waktu satu hari untuk pemeriksaan sampel tes uji virus corona dan kemudian langsung dapat diketahui hasilnya
TRIBUNMADURA.COM - Indonesia tengah dilanda wabah virus corona.
Saat ini, jumlah warga yang terinfeksi virus corona sudah mencapai puluhan.
Sementara, kasus pertama virus corona yang ada di Indonesia diumumkan pada 2 Maret 2020 lalu.
• Ancaman Polisi Jika Ada Warga Spanyol Keluar Rumah setelah Lockdown, Penjara hingga Denda Rp 40 Juta
• Pegawai Negeri Sipil (PNS) Bakal Diizinkan Kerja dari Rumah, Antisipasi Penyebaran Virus Corona
• Gejala Seseorang Terinfeksi Virus Corona dari Hari ke Hari, Merasakan Demam hingga Sulit Bernapas
Ada banyak yang bisa dilakukan untuk mencegah tertularnya virus corona.
Satu di antaranya, adalah menerapkan pola hidup sehat (PHBS), menjaga kesehatan tubuh, makan makanan bergizi dan teratur.

Selain itu dapat dilakukan pengujian kasus virus corona untuk mendeteksi virus yang menyerang saluran pernapasan ini.
Berikut fakta lengkap soal tes virus corona yang dilakukan di Indonesia seperti dikutip TribunMataram.com ( grup TribunMadura.com ) dari Kompas.com.
1. Butuh waktu sehari
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan dr Vivi Setiawaty mengungkapkan, pemeriksaan sampel tes uji virus corona membutuhkan waktu sehari.
Ia menjelaskan, sejak sampel diterima, uji tes hanya memerlukan waktu sehari dan kemudian langsung dapat diketahui hasilnya.
"Satu hari atau 1x24 jam sejak sampel diterima di Litbang," ujar Vivi saat dihubungi Kompas.com pada Senin (9/3/2020).
2. Dilakukan di Lab Litbangkes
Adapun prosedur pemeriksaan spesimen dilakukan di Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes), Kementerian Kesehatan.
Diketahui, alat dan kemampuan di lab Balitbangkes Kemenkes disebutkan sudah terstandar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
3. Alur Pemeriksaan
Berdasarkan pemberitaan Kompas.com (9/3/2020), prosedur pemeriksaan spesimen di lab Balitbangkes dimulai dengan pengambilan spesimen dari rumah sakit rujukan.
Kemudian, penerimaan spesimen, pemeriksaan spesimen, dan pelaporan.
Selanjutnya, spesimen dikirim ke lab Balitbangkes.
Spesimen yang diterima tidak hanya 1 spesimen, melainkan minimal 3 spesimen dari 1 pasien.
4. Pemeriksaan spesimen
Tahap selanjutnya, spesimen yang diterima di-ekstrasi untuk diambil RNA-nya.
RNA merupakan senyawa kompleks dengan berat molekul tinggi yang berfungsi dalam sintesis protein seluler dan menggantikan DNA sebagai pembawa kode genetik pada beberapa virus.
Setelah memperoleh RNA, spesimen kemudian dicampurkan dengan Reagen untuk pemeriksaan dengan metode Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction (PCR).
PCR adalah pemeriksaan dengan teknologi amplifikasi asam nukleat virus untuk mengetahui ada tidaknya virus/DNA virus dan untuk mengetahui genotip virus.
Genotip virus dapat diketahui dengan melakukan sekuensing DNA.
Setelah itu dimasukkan ke mesin yang berfungsi untuk memperbanyak RNA supaya bisa dibaca oleh alat spektrofotometer.
Jika telah melakukan serangkaian tahapan itu, akan muncul tanda positif dan negatif virus corona.
Untuk positive control diilustrasikan dengan kurva sigmoid, sementara negative control tidak terbentuk kurva (hanya datar).
Hal itu berarti satu quality assurance untuk memastikan apakah yang diperiksa benar corona atau tidak.
Untuk mengerjakan pemeriksaan spesimen banyak hal yang harus dipenuhi sebelum menyatakan sampel yang diperiksa positif atau negatif.
Sehingga, jika hasil menunjukkan positif corona, sampel tersebut akan menyerupai dengan positive control-nya.
Setelah itu memasuki tahap pelaporan.
Kasus positif dilaporkan setelah semua alur dilalui.
Meski membuat banyak orang khawatir, namun lebih banyak orang yang sembuh dari pada yang meninggal dunia.
Untungnya jumlah pasien yang berhasil sembuh lebih banyak dari pada yang meninggal dunia.
Berikut data lengkapnya soal perkembangan virus corona:
Jumlah kasus virus corona secara global masih terus bertambah hingga Minggu (15/3/2020).
Melansir dari data Johns Hopkins University, tercatat kasus virus corona mencapai 156.112.
Adapun jumlah kematian adalah sebanyak 5.829.
Kendati demikian, jumlah yang dinyatakan pulih atau sembuh juga terus bertambah menjadi 73.955.
Total sudah ada 141 negara yang mengonfirmasi terkena virus yang pertama kali diketahui menyebar di Kota Wuhan, China tersebut.
Berikut 10 besar negara dengan jumlah kasus terbanyak:
• PSSI Hentikan Liga 1 2020 Selama Dua Pekan, Persebaya Surabaya Tetap Agendakan Latihan Rutin
• Antisipasi Penyebaran Virus Corona di Bangkalan, Masyarakat Diimbau Hentikan Lakukan Kemaksiatan
• PT KAI Daop 8 Surabaya Larang Penumpang Naik Kereta Api Jika Suhu Tubuhnya Mencapai 38 Derajat

1. China dengan 80.976 kasus, lebih dari 3.100 kematian.
2. Italia 21.157 kasus, 1.441 kematian.
3. Iran 12.729 kasus, 611 kematian.
4. Korea Selatan 8.086 kasus, 72 kematian.
5. Spanyol 6.391 kasus, 195 kematian.
6. Jerman 4.585 kasus, 9 kematian.
7. Perancis 4.480 kasus, 91 kematian.
8. Amerika Serikat 2.726 kasus, 37 kematian.
9. Swiss, 1.359 kasus, 13 kematian.
10. Inggris 1.143 kasus, 21 kematian.
Berikut beberapa update seputar virus corona di berbagai belahan dunia
Menteri Perhubungan Budi Karya Positif
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati mengatakan bahwa Budi tengah menderita tifus dan asma.
Akan tetapi jumpa pers yang diadakan di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Sabtu (14/3/2020) mengatakan bahwa Menhub positif.
Saat ini, total ada 96 kasus virus corona di Indonesia dengan jumlah kematian sebanyak 5 orang.
Artikel ini telah tayang di Tribunmataram.com dengan judul POPULER Fakta Lengkap Tes Virus Corona yang Harus Diketahui, Alur Pemeriksaan dan Perlu Waktu 1 Hari
• Seluruh Siswa SMA/SMK Sederajat di Jawa Timur Diminta Belajar di Rumah Masing-Masing Selama 2 Pekan
• Kawasan Museum Trowulan Ditutup untuk Umum selama Dua Pekan, Antisipasi Penyebaran Virus Corona