Kisah Insinyur 62 Tahun Membujang Bersama 9 Boneka Wanita Cantik di Rumahnya, Asmara Pilu Terkuak
Kisah Insinyur 62 Tahun Membujang Bersama 9 Boneka Wanita Cantik di Rumahnya, Asmara Pilu Terkuak
TRIBUNMADURA.COM - Kisah kehidupan insinyur berusia 62 tahun yang membujang bersama 9 boneka cantik menjadi sorotan media.
Siapa sangka di balik kehidupan sang insinyur membujang berama 9 bonek wanita di rumah, ada cerita masa lalu yang kelam.
Pria bernama Everard Cunion berurusan dengan polisi ketika berada dalam masa lalu.
Berikut cerita selengkapnya:
Pria hidup membujang 62 tahun itu bernama Everard Cunion, dirinya adalah seorang Insinyur.
Dikutip dari Grid Pop, pria satu ini telah hidup membujang di usia 62 tahun lantaran tak bisa melupakan seorang wanita sejak 1972
Karena hal itulah, ia mencoba merangkai kembali puing-puing cinta masa lalunya hingga ia kehilangan pekerjaannya.
• Antisipasi Penjualan Rokok Ilegal, Bea Cukai Madura Monitoring Harga Transaksi Pasar di Pamekasan
• Tukang Ojek Tulungagung Curi Ponsel Teman Kencan Saat Mandi: Motif Terkuak, Begini Fakta Sebenarnya
• Cara Membuat Racikan Jamu Tradisional Berbahan Alami yang Dipercaya Sebagai Penangkal Virus Corona

Selain itu, diketahui Cunion juga memiliki obsesi aneh di mana ia tinggal dengan 9 boneka seperti manusia di rumahnya.
Namun suatu ketika ia teringat kembali dengan cinta lamanya dengan seorang wanita bernama Julie Taylor.
Ia mulai mencari jejak Taylor dan kemudian mengetahui alamat rumah orang tua Taylor yang kini ditinggali Ibunda Taylor, yang bernama Georgina Allen.
Setelahnya, Cunion mengirim 8 surat pada Taylor yang ditujukan ke alamat rumah yang dihuni ibunda Taylor.
• Sinopsis Film Kickboxer: Vengeance, Tayang di Bioskop TRANS TV Senin 16 Maret 2020 Pukul 23.00 WIB
• Sinopsis Film Faster, Aksi Dwayne Johnson yang Tayang Malam ini di Bioskop Trans TV Pukul 21.00 WIB
• Cegah Virus Corona, Siswa SMA di Sumenep Libur 14 Hari, Proses Belajar Mengajar Secara Online
Namun, sedikitpun ibunda Taylor tak pernah menanggapi surat-surat yang dikirimkan oleh Cunion.
Hingga suatu ketika, Allen, ibunda Taylor khawatir karena dalam salah satu surat Cunion ada lelucon bahwa ia akan menculiknya.
Selain mengirim surat, Cunion juga kerap kali pergi jogging melewati rumah yang dihuni ibunda Taylor.
Karena hal itulah, Taylor melaporkannya ke polisi, hingga akhirnya dilakukanlah penangkapan.

Cunion awalnya membantah perilakunya dianggap sebagai pelecehan, namun ia mengakui satu tuduhan sebagai penguntit.
Karena hal itu, ia dijatuhi hukuman di pengadilan Poole Magistrates berupa 120 jam kerja tanpa dibayar.
Cunion juga mendapat perintah larangan selama lima tahun yang melarang dirinya menghubungi Taylor atau ibunya dan termasuk melewati batas jalan ke rumah Taylor yang kini dihuni sang ibu, Allen.
Dalam pengakuannya Cunion ia mengatakan, "Saya membuat Taylor sedih ketika saya masih di sekolah dan perasaan itu menghantui saya selama 50 tahun."
"Saya bertekad untuk mencoba mencari tahu apakah dia baik-baik saja, tapi jelas saya khawatir padanya." tambahnya.
"Saya ingin menemukan cara untuk berbaikan dengannya." kata Cunionnya lagi.
• Bentuk Tim Satgas Corona, Wali Kota Tutup Akses Keluar dan Masuk Kota Malang
• RSUD Sidoarjo Tangani 4 Pasien Dalam Pengawasan Virus Corona
• Antisipasi Corona, RSUD Dr H Slamet Martodirdjo Periksa Suhu Tubuh Pengunjung Pakai Thermal Scanner
• 10 Cara Meminimalkan Penularan Virus Corona di Transportasi Publik, Jangan Sering Menyentuh Ponsel
Jaksa penuntut sebelumnya, Lee Turner menjelaskan cinta tak berbalas Cunion untuk Taylor dimulai ketika Cunion bersekolah dengannya antara tahun 1968 dan 1972.
Lee mengatakan, "Mereka terakhir bertemu satu sama lain pada hari terakhir sekolah pada tahun 1972."
"Dia menulis surat kepada Taylor pada awal tahun 1970 tetapi tidak sampai karena ibunya Taylor (Allen) membakar suratnya dan pada tahun 1978 Taylor menerima surat darinya, tetapi membuangnya dan tidak membalas." tambahnya.
Dikutip dari Daily Echo, Cunion yang merupakan mantan insinyur perangkat lunak itu mengaku tak bisa menerima penolakan dari Taylor.
"Wanita bisa menolak lelaki yang tidak mereka inginkan dan laki-laki tersebut harus menerimanya. Namun untuk beberapa alasan, aku belum benar-benar bisa menerima penolakan ini," ujarnya.
"Ini memalukan dan aku merasa bodoh dengan semua ini," lanjutnya.