Virus Corona di Indonesia

Peneliti China; 'Studi Kasus, Golongan Darah A Lebih Rentan Terinfeksi Virus Corona'

Berdasarkan analisis terhadap data orang yang terinfeksi Covid-19, ada beberapa kelompok orang yang lebih rentan tertular virus corona.

Editor: Elma Gloria Stevani
Shutterstock
Ilustrasi virus corona 

TRIBUNMADURA.COM - Mungkin sebagian masyarakat berpikir bahwa setiap manusia rentan tertular virus corona.

Namun, berdasarkan analisis terhadap data orang yang terinfeksi Covid-19 atau virus corona, ada beberapa kelompok orang yang lebih rentan tertular virus corona.

Misalnya saja kelompok pria, berusia lanjut, dan juga perokok.

Studi terbaru dari China menunjukkan, seseorang dengan golongan darah A cenderung lebih rentan terhadap virus corona.

Sementara, mereka yang memiliki golongan darah O lebih resisten atau punya daya tahan lebih baik.

Para peneliti yang mempelajari Covid-19 di pusat wabah di China, yaitu kota Wuhan dan Shenzhen menemukan proporsi pasien golongan darah A yang terinfeksi dan meninggal karena penyakit itu secara signifikan lebih tinggi.

Peneliti membandingkan golongan tersebut dengan mereka yang memiliki golongan darah sama di masyarakat umum.

Sementara, pasien dengan golongan darah O memiliki proporsi lebih kecil untuk terinfeksi dan meninggal dunia karena virus corona.

"Orang-orang dengan golongan darah A perlu memperkuat perlindungan pribadi untuk mengurangi kemungkinan infeksi," tulis para peneliti di Centre for Evidence-Based and Translational Medicine di Wuhan.

Pemohon KTP, Akta Kelahiran dan KK di Mall Pelayanan Publik Pamekasan Tak Terpengaruh Isu Corona

Cegah Penyebaran Virus Corona, Dosen IAIN Madura Ini Berlakukan Kuliah Online dengan Mahasiswanya

Daftar Harga iPhone dan Spesifikasi iPhone Maret 2020, Mulai iPhone 7 Plus hingga iPhone 11 Lengkap

Pasien dengan gejala ringan virus corona COVID-19 melakukan tes tekanan darah saat menjalani perawatan di sebuah pusat pameran yang diubah menjadi rumah sakit darurat di Wuhan, Hubei, China (17/2/2020). Data hingga Rabu (19/2/2020) ini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 2.000 orang setelah dilaporkan 132 kasus kematian baru.
Pasien dengan gejala ringan virus corona COVID-19 melakukan tes tekanan darah saat menjalani perawatan di sebuah pusat pameran yang diubah menjadi rumah sakit darurat di Wuhan, Hubei, China (17/2/2020). Data hingga Rabu (19/2/2020) ini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 2.000 orang setelah dilaporkan 132 kasus kematian baru. (AFP/STR/CHINA OUT)

Metode penelitian Tim peneliti yang dipimpin oleh Wang Xinghuan menyebut studi ini sebagai awal, dan masih banyak studi lain yang harus dilakukan untuk mengembangkan temuan konkret.

Studi yang dipublikasikan di Medrxiv.org ini membandingkan jenis darah dari 2.173 kasus virus corona yang dikonfirmasi di Wuhan dan Shenzhen dengan lebih dari 3.694 penduduk dalam kondisi sehat di wilayah Wuhan.

Sementara 31,16 persen penduduk Wuhan memiliki golongan darah A, sebanyak 37,75 persen pasien virus corona yang disurvei di Jinyintan Hospital, Wuhan, memiliki golongan darah yang sama.

Matangkan Persiapan Jelang Liga 3 2020, Pelatih Persesa Sampang Pilih Lawan dari Surabaya

BREAKING NEWS - Pasien Positif Corona di Jatim Bertambah Jadi 8 Orang, 1 Orang Meninggal Dunia

Download Lagu MP3 Justin Bieber - Yummy, Lengkap Beserta Video Klip, Link dan Lirik Lagunya

Dari sampel kasus virus corona di rumah sakit yang sama, sebanyak 25,8 persen memiliki golongan darah O. Angka ini dibandingkan dengan 33,84 persen populasi umum.

Metode penelitian Tim peneliti yang dipimpin oleh Wang Xinghuan menyebut studi ini sebagai awal, dan masih banyak studi lain yang harus dilakukan untuk mengembangkan temuan konkret.

Studi yang dipublikasikan di Medrxiv.org ini membandingkan jenis darah dari 2.173 kasus virus corona yang dikonfirmasi di Wuhan dan Shenzhen dengan lebih dari 3.694 penduduk dalam kondisi sehat di wilayah Wuhan.

Sementara 31,16 persen penduduk Wuhan memiliki golongan darah A, sebanyak 37,75 persen pasien virus corona yang disurvei di Jinyintan Hospital, Wuhan, memiliki golongan darah yang sama.

Dari sampel kasus virus corona di rumah sakit yang sama, sebanyak 25,8 persen memiliki golongan darah O. Angka ini dibandingkan dengan 33,84 persen populasi umum.

Studi ini juga mengungkap, dari 206 pasien yang meninggal karena virus corona, 85 korban atau 41,26 persen mempunyai golongan darah A.

Hanya 52 korban yang memiliki golongan darah O. Kepada South China Morning Post, para ilmuwan yang tidak terlibat dalam studi ini mengatakan ukuran sampel yang jauh lebih besar diperlukan untuk memandu praktik medis.

TNI-Polri & Puskesmas Lakukan Pemeriksaan Kesehatan 4 Warga Tagangser Daya yang Pulang dari Malaysia

Perubahan Sikap Cut Meyriska Setelah Hamil 5 Bulan, Roger Danuarta Ngaku Sang Istri Makin Manja

Apakah Virus Corona China Berasal dari Kelelawar? Begini Penjelasan Dokter Andre, Spesialis Paru

"Jika kita golongan darah A, tidak perlu panik. Itu bukan berarti kita akan terinfeksi 100 persen," kata Gao Yingdai, peneliti di Tianjin, kepada South China Morning Post.

"Jika kita mempunyai golongan darah O, bukan berarti kita juga benar-benar aman. Kita harus mencuci tangan dan mengikuti pedoman yang dikeluarkan oleh pihak berwenang." Saat ini, ada lebih dari 196.000 kasus COVID-19 yang menewaskan lebih dari 7.800 orang di seluruh dunia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi: Pemilik Golongan Darah A Lebih Rentan Terinfeksi Virus Corona"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved