Wabah Virus Corona
Apakah Orang yang Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona Bisa Terinfeksi Lagi? Ini Jawaban Peneliti
Ilmuan dunia memberikan jawaban soal kemungkinan orang dapat terjangkit virus corona kedua kalinya setelah dinyatakan sembuh.
Ilmuan dunia memberikan jawaban soal kemungkinan orang dapat terjangkit virus corona kedua kalinya setelah dinyatakan sembuh
TRIBUNMADURA.COM - Virus corona kini menjadi mimpi buruk bagi sejumlah negara di dunia.
Setelah China, virus corona mulai menjadi wabah di sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Pertanyaan yang menggelitik sejumlah ilmuan belakangan yaitu kemungkinan penularan virus corona ke orang yang sudah pernah terjangkit.
• Kebiasaan ini Malah Bikin Penularan Virus Corona Makin Meluas, Simak 3 Tips untuk Mengatasinya
• Asal Mula Virus Corona yang Jadi Wabah Global, Kaitannya dengan Kelelawar Diungkap Dokter Spesialis
• Ini yang Akan Terjadi Apabila Indonesia Menerapkan Lockdown untuk Kurangi Penyebaran Virus Corona
Hal itu pun menjadi salah satu kekhawatiran terbesar para ilmuwan sejak merebaknya virus corona.
Lalu, apa artinya bagi kekebalan tubuh seseorang?
Kepala penasihat ilmiah pemerintah Inggris dan Prof Chris Whitty Sir Patrick Vallance, kepala penasihat medis Boris Johnson, berusaha meyakinkan masyarakat.
Keduanya menyebut, orang yang pernah terinfeksi virus corona akan memiliki kekebalan dan sangat jarang tertular infeksi lagi.
Kekhawatiran akan penularan ulang timbul pasca otoritas Jepang mengatakan seorang wanita yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19, telah dites ulang dan kembali positif.
Para ilmuwan dibuat bingung oleh berita tersebut dan gelisah.
• Pemprov Jatim Luncurkan Situs Online Cek Virus Corona Mandiri, Warga Kini Tak Perlu Langsung ke RS
• Hasil Tes Virus Corona Presiden Jokowi dan Para Menteri Tak Akan Dirilis ke Publik, Kenapa?
Prof Mark Harris, ahli virologi di Leeds University, mengatakan infeksi ulang virus corona tidak mungkin terjadi.
Namun, ia menambahkan "ada beberapa bukti dalam literatur ilmiah untuk infeksi virus corona yang terus-menerus, khususnya pada kelelawar."
Ketika Vallance ditanya apakah kasus di Jepang berarti imunitas kelompok tidak lagi bisa diperoleh, ia menjawab beberapa orang memang terkena virus menular untuk kedua kalinya.
Tetapi, kata dia, hal itu jarang terjadi.
Ia menambahkan, tidak ada bukti yang menunjukkan itu akan terjadi dengan virus corona.
Prof Whitty menjelaskan, jika tidak ada kekebalan jangka panjang, setidaknya setiap orang mempunyai kekebalan jangka pendek.
Prof Jon Cohen, profesor emeritus penyakit menular di Brighton and Sussex Medical School juga menanggapi hal ini.
• Alasan Indonesia Tak Lockdown Nasional dan Pilih Social Distancing, Singgung Aktivitas Ekonomi
• Inilah Perbedaan Social Distancing dengan Lockdown yang Digunakan Mencegah Penyebaran Virus Corona
"Jawabannya adalah kami belum tahu (tentang infeksi ulang) karena kami belum memiliki tes antibodi untuk infeksi, walaupun kami akan segera mendapatkannya." ucap dia.
"Namun, berdasarkan infeksi virus lain, begitu seseorang terinfeksi, mereka umumnya akan kebal dan tidak terkena lagi," katanya.
"Akan selalu ada pengecualian, namun itu ekspektasi yang masuk akal." smabungnya.
Sementara itu, pejabat Dubai Health Authority (DHA) mengatakan, tidak ada informasi medis untuk mendukung klaim bahwa infeksi virus corona dapat muncul kembali pada seseorang yang telah melewati masa pemulihan.
"Kemungkinan infeksi ulang setelah pemulihan penuh tidak diketahui," kata dr Hend Al Awadhi, Head of Health Promotion and Education Section di Public Health Protection Department DHA.
"Kemungkinan infeksi ulang sangat kecil," katanya dalam tweet yang diunggah oleh Dubai Media Office pada Selasa, 17 Maret lalu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Setelah Sembuh dari Virus Corona Bisakah Terinfeksi Lagi?
• Mengenal Arti Kebijakan Lockdown yang Banyak Diterapkan Negara Terdampak Penyebaran Virus Corona
• Mengenal Arti Social Distancing untuk Antisipasi Virus Corona, Ada 6 Cara yang Perlu Dilakukan