Antisipasi Virus Corona di Jawa Timur

Khofifah Tetapkan Status Darurat Bencana Corona, Kucurkan Dana Rp 3,2 Miliar untuk Social Safety Net

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menetapkan status keadaan darurat bencana penyakit akibat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/FATIMATUZ ZAHROH
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menetapkan status keadaan darurat bencana penyakit akibat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di wilayah setempat. 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menetapkan status keadaan darurat bencana penyakit akibat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di wilayah setempat.

Penetapan itu melalui Keputusan Gubernur No.188/108/KPTS/013/2020 yang diterbitkan pada tanggal 17 Maret 2020.

Pihaknya kini tengah menghitung perencanaan penyaluran social safety net untuk menanggulangi dampak sosial ekonomi yang terjadi akibat wabah covid-19 pada masyarakat khususnya kalangan ekonomi menengah ke bawah.

Dana sebesar Rp 3,2 miliar rencananya akan dikucurkan dalam rangka membantu pemulihan ekonomi pada masyarakat yang terdampak secara langsung wabah covid-19 di Jawa Timur.

Suami Jual Istri untuk Lakukan Adegan Ranjang dengan 4 Pria Sekaligus, Tergiur Fantasi Film Biru

Cara Membuat Desinfektan Tanpa Alkohol dengan Bahan yang Mudah Didapat, Hanya Butuh Waktu 10 Menit

India Kembangkan Hand Sanitizer dari Urin Sapi dan Disemprotkan ke Tangan, Warga Lokal: Baunya Aneh!

“Kami sedang konsolidasikan jaring pengaman sosial atau social safety net. Semoga malam ini final. Karena kita sedang dibantu untuk menghitung income harian masyarakat yang terdampak misalnya tukang becak yang bergantung pada penghasilan harian dan pendapatannya menurun drastis akibat wabah ini,” kata Khofifah, pada jumpa pers di Grahadi, Jumat (20/3/2020).

Menurutnya mantan Menteri Sosial ini, pihaknya sudah mengkomunikasikan tentang penyaluran social safety net dengan Wakil Gubernur, Sekdaprov, BPKAD untuk mengkonversi anggaran belanja yang juga terdampak karena pandemi covid-19.

Misalnya anggaran yang terpangkas karena batalnya sejumlah kegiatan yang sudah direncanakan seperti kunjungan kerja luar daerah, kunjungan kerja ke luar negeri, dan sejenisnya.

Anggaran tersebut bisa digunakan untuk disalurkan dalam bentuk social safety net bagi masyarakat terdampak pandemi covid-19.

“Nanti setelah dikonversi hasilnya ketemu berapa, kita ingin memberikan dana ini untuk percepatan penanganan covid-19. Seperti untuk pengadaan sembako guna diaalurkan bagi mereka yang terdampak langsung. Hitungannya sejauh ini sekitar Rp 3,2 miliar,” kata gubernur perempuan pertama Jawa Timur ini.

Sejauh ini, Khofifah mengupdate bahwa per hari ini ada lonjakan kasus positif covid-19, dimana total kasusnya di Jatim mencapai 15 orang.

“Sampai dengan jam 16.00 WIB hari ini, ada tambahan kasus positif covid-19 sebanyak 6 kasus. Seluruh tambahan 6 kasus tersebut terindikasi dari rumah sakit yang ada di Surabaya,” kata Khofifah.

Tak Banyak yang Tahu, Sosok Ningsih Tinampi, Pekerja Listrik yang Jadi Dukun Pengobatan Alternatif

Rayuan Pemuda Probolinggo Bikin Siswi SMP Jatuh Cinta, Ngajak Berhubungan Badan, FB Jadi Pemicu

Cegah Penyebaran Virus Corona, FRPB Pamekasan Lakukan Penyemprotan Cairan Disinfektan Buatan Sendiri

Dengan begitu, total kasus positif Covid-19 di Surabaya mencapai 13 kasus . Dan di Malang Raya sebanyak 2 kasus, dengan 1 diantaranya meninggal dunia.

Selain itu data yang juga di update Khofifah sore ini adalah juga jumlah kasus orang dalam pemantauan (ODP) di Jatim yang mengalami peningkatan sangat pesat yaitu menjadi 635 kasus.

Kasus ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan data per hari kemarin sebanyak 91 orang.

“Total yang kasus ODP di Jatim ada 635. Dari tracing dilakukan dua hari ini, dari total ODP di Jawa Timur sebanyak 175 diantaranya ada di Surabaya, sebanyak 74 orang ada di Malang Raya, dan sebanyak 87 orang ada di Blitar kabupaten kota,” kata Khofifah.

Selanjutnya untuk PDP di Jawa Timur total juga mengalami peningkatan, per hari ini total kasus PDP di Jatim ada sebanyak 72 orang. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved