Wabah Virus Corona
Pemerintah Siapkan Rp 6,1 Triliun Dana Insentif dan Asuransi untuk Para Tenaga Medis Virus Corona
Pemerintah Indonesia berjanji akan memberikan insentif dan asuransi kepada para tenaga medis yang menangani virus corona.
Padahal, tenaga medis memiliki risiko tinggi andai pasien yang ditanganinya itu ternyata positif Covid-19.
“Kalau dibilang takut, ya pasti takut. Tapi bismillah saja, ini udah jadi bagian dari tugas profesi yang aku pilih. Aku khawatir, apalagi APD seadanya,” ucap Mawar kepada Kompas.com, Jumat (20/3/2020).
Sampai-sampai saat bekerja Mawar belum menggunakan APD yang tidak sesuai standar pada umumnya untuk menangani corona.
“Aku cuma pakai baju gaun yang dipakai buat operasi, bukan baju astronot yang sesuai standar,” sambung Mawar.
Setiap harinya, 15 hingga 25 pasien terduga Covid-19 dilayani oleh tenaga medis.
Tak jarang pula ia membeli masker menggunakan uang pribadi untuk dipakainya selama bertugas.
Berbeda dari Mawar, Melati bersama rekan kerja di rumah sakitnya justru bertugas dengan kondisi irit.
Arti irit yang dimaksud adalah APD yang ada di rumah sakit belum tentu stoknya mencukupi untuk para tenaga medis.
“Berusaha sehemat mungkin (pakai masker dan baju APD)," ucap Melati.
"Lebih menjaga supaya tidak cepat kotor, jadi bisa dipakai lebih lama (dalam satu shift)," sambung dia.
"Saya juga letakkan kain di dalam masker supaya bisa dipakai seharian,” tambahnya.
Sama dengan Mawar, jika stok APD habis, Melati dan teman-temannya rela patungan untuk membeli masker meski mahal harganya.
“Kalau merasa stok masker di rumah sakit sudah mulai mau habis, perawatnya inisiatif beli masker yang memang harganya sekarang mahal,” ucap dia.
Meski begitu, Mawar dan Melati percaya segala rintangan yang dihadapinya ini untuk membuat si pasien sembuh.
Mereka pun senang bila pasien yang datang kembali pulang dalam keadaan sehat walafiat.