Virus Corona di Indonesia
Keluarga Nekat Robek Plastik Jenazah Pasien PDP Virus Corona, Polisi Lakukan Pendataan Pelayat
Viral di media sosial video yang menggambarkan keluarga dan pelayat membuka dan melihat jenazah seorang perempuan yang berstatus PDP.
Sembari menunggu hasil laboratorium, ia meminta masyarakat tidak berspekulasi terkait status pasien yang meninggal pada Senin (23/3/2020), setelah diisolasi selama 3 hari di RSUD Bahteramas Sultra itu.
Pihaknya masih menunggu hasil uji swab yang telah dikirim ke Laboratorium Litbang Kementerian Kesehatan di Jakarta.
Jika Hasil Lab Positif Covid-19 Hal itu untuk pengujian dan memastikan apakah pasien status PDP positif terinfeksi virus corona atau tidak.
"Belum positif Corona. Jadi, dia statusnya suspect corona atau terminologinya sekarang PDP.
Korban sudah di-swab, hari Selasa kemarin dikirim ke Jakarta, kami menunggu hasilnya tiga sampai lima hari keluar," kata dr Wayong.
• 10 Ribu Alat Rapid Test Virus Corona Akan Disebar ke Kabupaten Kota di Jatim Hari Ini
• Jadwal Acara TV Trans TV RCTI SCTV GTV MNC TV Indosiar Kamis 26 Maret 2020, Ada Film Resident Evil
• Cegah Penyebaran Corona, Polres Pamekasan Semprot 6.000 Liter Cairan Disinfektan di Jalan Raya
Kurang pemahaman
Sementara itu, Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah (Polda) Sultra, Komisaris polisi dr Mauluddin menuturkan, tindakan yang dilakukan pihak RSUD Bahteramas sudah sesuai standar penanganan jenazah infeksi corona, yaitu membungkus jenazah dengan pakaiannya, mengkafaninya lalu dibungkus plastik kedap.
"Maksudnya apa, supaya kuman ataupun cairan tubuh tidak berpindah ke orang lain.
Sehingga diharapkan memang, pada saat penyerahan jenazah ini, keluarga tidak membuka lagi bungkus dari jenazah tersebut," ungkap dr Mauluddin.
Sikap keluarga terhadap jenazah seperti yang sudah viral di media sosial akibat kurangnya pemahaman masyarakat terhadap penanganan pasien infeksi, apalagi terkait PDP Covid-19.
"Meski kami bisa pahami sebagai bentuk kasih sayang. Namun, dengan adanya virus dari orang ke orang atau dari jenazah ke orang, sehingga perlu masyarakat memahami sehingga tidak terjadi kembali jenazah disentuh, meski masih PDP, kami anggap sebagai jenazah infeksi," ujar dia.
Mauluddin menegaskan, dengan kondisi yang telah terjadi di Kolaka dapat dijadikan pembelajaran.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat Sultra untuk tidak saling menyalahkan, tetapi saling menguatkan.
• Sinopsis Film Freelancers, Kisah Anak dari Polisi yang Dibunuh, Tayang di Trans TV Pukul 00.00 WIB
• Sinopsis Film Resident Evil: The Final Chapter, Akhir Petualangan Alice Membasmi Zombie
• Karantina di Rumah Bikin Nia Ramadhani Frustrasi Sampai Pesan Shabu-shabu Daging Premium & Kokinya
"Ini semata-mata untuk melindungi masyarakat dan keluarga. Kami berharap semoga hasil tesnya negatif Covid-19," tukas Mauluddin.
Sebelumnya diberitakan, seorang PDP Covid-19 berjenis kelamin perempuan berusia 34 tahun dinyatakan meninggal dunia di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (23/3/2020) sekitar pukul 11.00 Wita.