Wabah Virus Corona
Jenazah PDP Corona di Gowa Sulit Dimakamkan, Warga Menolak & Mengusir Ambulans, Begini Nasibnya Kini
Seorang pasien yang menjalani perawatan di RS Wahidin Sudirohusodo Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan meninggal dunia.
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan menyayangkan tindakan masyarakat. Ia meminta masyarakat tak melakukan penolakan.
"Masyarakat perlu diedukasi bahwa pemakaman memakai SOP Insya Allah tidak apa-apa. Mohon masyarakat tidak menolak jika ada pemakaman yang meninggal akibat virus ini," kata bupati.
Tidak dengan mengusir PDP, ODP dan keluarganya Bupati membenarkan bahwa corona adalah penyakit yang menular.
Namun bukan berarti masyarakat bisa melakukan penolakan sepihak terhadap pemakaman. Apalagi jenazah warga tersebut belum dipastikan positif.
• Tanggapi Vonis Hakim, Ini Kata Penasihat Hukum Terdakwa Kasus Pencabulan Anak Kekasih di Surabaya
• Cegah Penularan Virus Corona, Bioskop KCM Pamekasan Tutup Sementara
• Penumpang Bus dari Jakarta Disemprot Disinfektan di Terminal Ronggosukowati Pamekasan
"Tidak dengan menolak dan mengusir mereka yang masuk daftar ODP, PDP dan keluarganya," kata Adam.
Bupati memastikan, pemerintah akan mengisolasi seluruh kerabat inti korban dan menanggung biaya kebutuhan bahan makanan mereka selama 14 hari.
"Kami telah perintah camat dan seluruh jajarannya untuk melakukan pemantauan serta arahan bagi keluarga pasien yang meninggal untuk mengisolasi diri dan kebutuhan sembako selama empat belas hari akan kami salurkan" kata Adnan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Warga Tolak Pemakaman PDP Corona, Jenazah Dibawa Lagi ke RS hingga Dikuburkan di Lokasi Lain"