Antisipasi Virus Corona di Madura

90 Santri Asal Pamekasan Pulang Kampung Naik Bus, Diperiksa oleh Tim Satgas Covid-19, Ini Hasilnya

Para santri asal Kabupaten Pamekasan, Madura yang mondok di sejumlah pesantren Jawa Timur banyak yang memilih pulang, Selasa (31/3/2020).

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam saat menanyakan perihal kesehatan para santri usai dilakukan penyemprotan cairan disinfektan dan cek kesehatan di Terminal Barang Pamekasan, Selasa (31/3/2020). 

Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam mengatakan, para santri yang pulang ke Pamekasan ini sebanyak 90 orang.

Mereka ini kata dia, mondok di Pesantren Lirboyo, Kediri dan mondok di Pesantren Miftahul Ulum, Lumajang.

Ada pun rincian jumlah santri yang pulang hari ini, di antaranya dari Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri sebanyak 49 santri putra dan 21 santri putri.

Sementara itu dari Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Lumajang sebanyak 29 santri

"Kami akan terus melakukan pemantauan terhadap warga Pamekasan yang hendak pulang kampung. Tapi lebih baik saya imbau jangan pulang dahulu demi mencegah penyebaran wabah virus corona," kata Baddrut Tamam kepada sejumlah media.

Baddrut Tamam juga mengutarakan, sebelum para santri ini pulang ke rumah masing-masing, mereka sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan, serta juga sudah dilakukan pengecekan suhu tubuh oleh Satgas Covid-19 Pamekasan.

Selain itu pula, juga sudah dilakukan penyemprotan disinfektan terhadap barang bawaan para santri sebagai langkah preventif pencegahan penyebaran Covid-19.

“Sampai di rumah mereka juga diimbau untuk melakukan pola hidup bersih dan juga melakukan isolasi mandiri selama 14 hari kedepan," ujarnya. 

"Kita tim Satgas Covid-19 Pamekasan akan mengawasi mereka selama isolasi mandiri. Misal ada keluhan sakit, nanti bisa melapor ke Satgas Penanganan Covid-19 yang sudah kami bentuk atau bisa juga datang ke puskesmas terdekat untuk dilakukan pemeriksaan," tambahnya.

Sementara itu, Tim Kesehatan Satgas Covid-19 Pamekasan, dr. Henny mengatakan, apa yang dilakukan Tim Satgas Covid-19 ini sebagai langkah melakukan deteksi dini.

“Kita sudah melakukan pendataan terhadap mereka, lalu kita tim survelance akan melakukan pengawasan setiap harinya untuk mengetahui perihal kondisi kesehatan para santri ini," katanya.

dr. Henny menambahkan mereka (santri) sementara ini diimbau untuk tidak keluar rumah terlebih dahulu dan sudah diperintahkan untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari kedepan sebagai tindakan pencegahan dan pengendalian dari pada dampak Covid-19.

“Alhamdulillah semua santri ini semuanya sudah diperiksa. Hasilnya nihil, tidak ada santri yang sakit maupun terkena virus corona,” ujarnya.

Pemkot Surabaya Siapkan Draf Pembatasan Sosial Berskala Besar, Ada Batasan Akses Keluar Masuk Kota

Umumkan 283 Orang Meninggal dengan Suara Bergetar, Anies Baswedan: Situasi Mengkhawatirkan!

Asyik Main Judi Remi di Area Persawahan, Tiga Pria Asal Sampang Tak Sadar Jadi Incaran Polisi

Kedatangan rombongan santri dari Kediri dan Lumajang ini, kata dr. Henny juga disambut dengan penyemprotan disinfektan dan juga sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh paramedis. 

Para santri yang baru turun dari bus, kata dia langsung disemprot disinfektan dan diperiksa kesehatannya oleh paramedis.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved