Antisipasi Virus Corona di Jawa Timur
Butuh Lebih dari Rp 1 Triliun untuk Dana Penanganan Covid-19, Pemprov Jatim Baru Siap Rp 364 Miliar
Pemprov Jatim mulai menghitung anggaran yang dibutuhkan untuk menanggulangi dampak sosial ekonomi akibat adanya wabah Virus Corona (Covid-19).
Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Pemprov Jatim mulai menghitung anggaran yang dibutuhkan untuk menanggulangi dampak sosial ekonomi akibat adanya wabah Virus Corona (Covid-19).
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, Pemprov Jatim menyiapkan setidaknya dua mekanisme stimulus yang akan disuntikkan ke masyarakat yang terdampak secara sosial ekonomi.
Yang pertama yaitu dengan cash for work (padat karya tunai) sedangkan mekanisme kedua adalah social safety net.
• Malaysia Terapkan Lockdown untuk Lawan Corona, Satu TKI Asal Sampang Kembali ke Kampung Halaman
• Pemkot Terapkan PSBB Corona, Warga Luar Kota Tanpa Kepentingan Diminta Tak Masuk Surabaya
• Ini Syarat dan Panduan Salat Jumat di Kabupaten Malang dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama

"Setelah melihat dari proses penyebarannya, paling tidak untuk tiga bulan ke depan untuk sosial sefty net-nya saja angkanya tembus T (triliun rupiah)," ujar Khofifah Indar Parawansa, Kamis (2/4/2020).
Khofifah Indar Parawansa mengatakan, untuk dana sendiri yang sudah siap baru Rp 264 Miliar.
Namun, setelah menggelar pertemuan dengan pimpinan dewan Jatim, DPRD Jatim akan melakukan efisiensi sebesar Rp100 Miliar sehingga dana yang sudah siap lebih kurang Rp 364 miliar.
Ketua Gugus Sosial Ekonomi Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Emil Dardak yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur mengatakan, Dinas Sosial Jawa Timur telah selesai melakukan pencocokan data penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Jawa Timur dengan pemerintah pusat.
Dinsos akan melihat masyarakat yang tidak tercover BPNT akan dimasukkan kedalam penerima social safety net.
"Dengan pendataan ini kita bisa menentukan by name by address data-data untuk menyalurkan social safety net," ucap Emil Dardak.
Nantinya sasaran utama dari social safety net adalah masyarakat yang terdampak dari sektor non agro atau perkotaan dimana produksi bisa benar-benar berhenti akibat adanya wabah Covid-19 ini.
"Angka ini sudah fix dan saat sudah selesai dikalkulasi akan difinalkan untuk soscial safety net," lanjutnya.
Sementara itu, untuk cash for work, Pemprov Jatim sudah menganggarkan untuk 10 ribu masyakarat yang terdampak sosial ekonomi.
• Wali Kota Risma Segera Kirim Surat ke Semua Kedutaan RI di Luar Negeri, Ternyata Ini Tujuannya
• Putus Mata Rantai Covid-19, Gedung dan Ruangan Kampus IAIN Madura Disemprot Disinfektan
• Suami Jual Istri Rp 2 Juta di Facebook Buat Layani Pria, Mengaku Buka Bisnis Esek-esek Sejak 2016
Namun angka tersebut akan ditingkatkan untuk membantu penanganan Covid-19 seperti penyemprotan disinfektan.
"Ini juga berpotensi disinergikan dengan lainnya seperti pada hal pelayanan publik utamanya yang bisa dipadat karyakan," kata Mantan Bupati Trenggalek ini
"Ini adalah arah penggunaan realokasi nudget yg tadi disampaikan oleh panjenengan. Awalnya kita lamgsung lakukan realokasi," lanjutnya.