Imbas Corona, 3.315 Pekerja di Jatim Kena PHK dan 20 Ribu Dirumahkan

TRIBUNMADURA.COM - Wabah Covid-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan saja, namun juga pada sektor perusahaan di Jawa Timur.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur proaktif mendata masyarakat dan tenaga kerja yang terdampak secara sosial ekonomi akibat adanya wabah virus corona atau Covid-19.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak mengatakan, sampai hari ini ada 20 ribu tenaga kerja yang dirumahkan.

Sedangkan yang di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) ada 3.315 orang.

• Jadwal & Link Live Streaming Jalan Salib dan Ibadat Jumat Agung 10 April 2020 via YouTube Jam 3 Sore

• Ada Tambahan Klaster Penularan Covid-19 di Jatim, Pelatihan Haji di Surabaya Jadi Klaster Terbesar

• Pemprov Jatim Salurkan Bantuan Sosial ke Warga Terdampak Corona Sebelum Ramadan

"PMI (Pekerja Migran Indonesia) yang kembali ke Indonesia dan berniat tidak kembali lagi atau belum ada kepastian yang masuk dalam pendataan kami ada 1633 orang," ujar Emil Dardak , Kamis (9/4/2020).

Mantan Bupati Trenggalek ini mengungkapkan, para pekerja yang terdampak akan diprioritaskan untuk masuk kedalam program pra kerja.

• Bangkalan Zona Merah, 1 PDP Terkonfirmasi Positif Covid-19, Kandinkes Ungkap Kondisi Pasien

• UPDATE Virus Corona di Kota Batu, Total 8 Pasien Positif Covid-19, ODR 868 Orang

• Pemprov Jatim Salurkan Bantuan Sosial ke Warga Terdampak Corona Sebelum Ramadan

"Angka ini sangat dinamis dan terus disampaikan langsung real time ke kemenaker, disnaker melakukan pendataan dan semuanya kita usulkan ke kemenaker agar bisa menjadi bagian dari program pra kerja," kata Emil Dardak.

"Untuk kuota pra kerja sendiri memang belum ada alokasi yang spesifik namun ini terus didata oleh kemenaker," lanjutnya.

Selain program pra kerja, Pemprov Jatim juga menyiapkan stimulus ekonomi yang lain berupa cash for work (padat karya tunai) dan social safety net (jaring pengaman sosial).