Virus Corona di Gresik
Warga Gresik Terima Bantuan Sembako dari Pemerintah, Kurangi Beban di Tengah Wabah Covid-19
Pemerintah Desa telah diberikan mandat untuk menggunakan dana desa sebagai upaya pencegahan Covid-19 di desa masing-masing.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, GRESIK – Warga Gresik mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Sumbangan tersebut berupa sembako.
Dampak pandemi virus corona atau Covid-19 membuat adanya pembatasan jarak atau Physical Distancing untuk mencegah penyebaran virus asal Wuhan, Tiongkok ini.
Hal ini membuat Desa menerapkan Physical Distancing.
Warga diminta untuk berada di dalam rumah menghindari kerumunan.
Pemerintah Desa telah diberikan mandat untuk menggunakan dana desa sebagai upaya pencegahan Covid-19 di desa masing-masing.
• Download Lagu Aisyah Istri Rasulullah, Cover Syakir Daulay, Anissa Rahman, Sabyan Hingga Via Vallen
• Rais Aam PBNU Pimpin Istigosah Kubro Online di Malam Nisfu Syaban, Sebagai Pertobatan Massal
Seperti di Desa Sekapuk, dana desa (DD) tahap pertama cair pada Kamis (9/4/2020) pagi.
Langsung digunakan untuk membeli kebutuhan pokok seperti sembako.
Paket yang dibagikan terdiri dari lima item ini baru dibagikan, Jumat (10/4/2020).
Sebab, kemarin masih menunggu minyak goreng yang baru datang.
Tujuan dibagikan adalah agar warga cukup berdiam diri dirumah dan petugas yang membagikan paket tersebut ke rumah-rumah.
Kepala Desa Sekapuk, Abdul Halim mengatakan pembagian sembako ini merupakan kali kedua.
Pertama dilakukan pada Jumat (23/3/2020).
• Aurel Pacaran dengan Atta Halilintar, Jika Jadi Menikah ada Permintaan Khusus untuk Anang dan KD
• Belasan Pengamen Jalanan Terjaring Razia Satpol PP Pamekasan, Rata-Rata Berusia Muda
Saat itu ada 1.457 warga yang mendapatkan paket sembako.
“Hari ini ada 1.114 rumah yang mendapat bantuan sembako tahap dua,” ujarnya, Jumat (10/4/2020).
Pada tahap dua ini, bantuan yang diserahkan berisi beras 5 kilogram, mie instan, telur, minyak goreng dan masker dua biji untuk satu rumah.
Jika dirupiahkan, satu rumah mendapat bantuan seniali Rp 115 ribu.
“Sekitar Rp 129 juta totalnya yang kita bagikan dengan sumber dana dari dana desa,” ucapnya.
Halim mengaku mengapa memberikan bantuan dalam bentuk barang ketimbang uang ?
Agar warga tetap berada di dalam rumah.
Selain itu, juga membantu perekonomian warga yang membuka usaha toko kelontong di desanya yang menjual bahan pokok seperti mie, telur dan sebagainya.
“Jika dibagikan uang tunai, nanti malah tidak dibelanjakan sembako tapi buat bayar kredit.
Antisipasi terburuk malah ketika dibagi uang harga sembako bisa naik akibat physical distancing lebih lebih dibelikan paketan,” tutur Halim.
Nah, dana desa yang sebagian dibelanjakan sembako dan di bagikan ke semua warga, kecuali warga yang telah menerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
“Mereka yang menerima adalah kategori miskin bagi warga yang hanya menerima PKH saja atau BPNT saja.
Warga menganggur karena dampak Covid-19 dan warga setengah menganggur.
Total tiga kelompok tersebut sebanyak 1.114 rumah,” pungkas Halim.
Selain itu, pihaknya juga telah menyulap ruangan di Balai Desa untuk ruang isolasi bagi warga desanya yang pulang mudik dari luar kota.
Salah satu warga, Arti sempat kaget didatangi petugas perwakilan desa.
Wanita berusia 60 tahun ini mendapat bantuan sembako yang sudah dibungkus kantong plastik berwarna hitam.
Dia juga mencoba memakai masker kain yang diberikan.
“Alhamdulilah, kemarin sudah diberi sekarang diberi lagi terimakasih semoga Desa Sekapuk tidak ada halangan, selamat semua,” tutupnya. (wil)