Berita Surabaya
PPDB SMP Negeri di Kota Surabaya Mengkaji Teknis Pemakaian Rapor untuk Jalur Prestasi
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP negeri di Kota Surabaya masih mengkaji teknis pemakaian rapor untuk jalur prestasi.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP negeri di Kota Surabaya masih mengkaji teknis pemakaian rapor untuk jalur prestasi.
Pasalnya pemakaian nilai rapor sepenuhnya untuk jalur prestasi dikhawatirkan tidak objektif.
Kasubag Penyusunan Program dan Pelaporan Dindik Kota Surabaya, Tri Aji Nugroho mengatakan, nilai rapor siswa SD dari kelas empat hingga semester pertama kelas enam akan menjadi pertimbangan jalur prestasi.
"Nilai rapor masih kami bahas, yang pasti jalurnya sama dengan nilai ujian. Mereka akan dirangking dengan rata-rata nilai di lima semester. Nilainya tidak perlu dilakukan entry akan dilakukan sinkronisasi rapor online, "urainya.
• Latihan Bersama Secara Online Jadi Obat Pelepas Rindu untuk Para Pemain Persebaya Surabaya
• Pengganti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), 70 Persen Jalur Prestasi dari Nilai Rapot
• UPDATE CORONA di Sampang Rabu 15 April 2020, Jumlah ODR Capai 13.337 Orang & ODP Sebanyak 320 Orang
Pembahasan nilai rapor ini terkait standar penilaian rapor yang berbeda di setiap sekolah.
Sehingga akan ada formula yang objektif dalam penilaian nilai rapor.
"Masih kami konsultasikan ke pusat juga,"urainya.
Pembahasan tersebut juga terkait besarnya pembagian prosentase 30 persen di jalur prestasi yang terdiri dari kategori prestasi dengan nilai rapor dan prestasi lomba.
Terkait pilihan sekolah, untuk prestasi rapor dapat memilih dua sekolah baik di luar zona di dalam zona.
Sementara prestasi lomba yang tahun lalu bebas memilih sekolah, tahun ini di plot oleh Dinas Pendidikan.
"Lomba ada bobot sendiri sesuai jenjangnya , tahun lalu jalur prestasi lomba dapat memilih semua sekolah . Tahun ini kami sudah melakukan pemetaan sekolah yang mampu menampung dan mengembangkan prestasi anak. Ditunjang dengan sarana prasarananya, "urainya.
Jadi misalkan calon peserta didik bari (CPBD) dengan prestasi dari cabang olahraga tertentu akan diarahkan ke sekolah dengan kemampuan mengembangkan cabor tersebut.
Sehingga harapannya ketika masuk, anak-anak sudah bisa mengembangkan cabornya.
"Kami sudah berdialog dengan KONI juga, karena yang sering terjadi selama ini anak-anak tidak berkembang. Bahkan izin latihan juga sulit," paparnya.
• Cara Cek Sebaran Virus Corona Secara Real Time via Radar Covid-19 Jawa Timur, Buka Link di Sini!
• Tarif 600 PSK Layani Pria Hidung Belang via Prostitusi Online di Berbagai Kota Lebih dari Rp 10 Juta
• Dua Pasien Positif Corona di Pamekasan Madura, Hasil Rapid Test Keluarga Negatif Covid-19
Selain itu, tahun ini Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur prestasi juga mengakomodir perlombaan open dan tidak berjenjang.