Surabaya Sidoarjo Gresik Terapkan PSBB
Pedagang Pasar Kapasan Surabaya Berharap Pemerintah Tak Gelar PSBB Dalam Waktu Dekat
Pedagang Pasar Kapasan berharap kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak dilakukan dalam waktu dekat.
Penulis: Syamsul Arifin | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Baru dua hari beroperasi Pasar Kapasan cukup ramai lalu lalang pembeli.
Sejumlah becak pun riwa riwi dengan sak besar hendak mengirim barang.
Ya, aktivitas perdagangan di salah satu tempat grosir di Surabaya ini mulai ramai.
Tak heran karena di momen menjelang Ramadan adalah "musim panen" dari para pedagang Pasar Kapasan.
Namun, keadaan bisa saja kembali saat ditutup beberapa pekan lalu, lantaran pemerintah mulai mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mengatasi pandemi virus corona atau Covid-19.
Pedagang pun mulai prihatin atas kondisi itu.
• Gelar Program Ngabuburit Ramadhan Online, Persiapan Masjid Al Akbar Surabaya Capai Seratus Persen
• Jadwal Acara TV ANTV Trans TV RCTI SCTV GTV Indosiar & MNC TV Selasa 21 April 2020, Ada Film Everly
• Pemkab Sampang Tak Batasi Kegiatan Ramadan di Tengah Corona, Bupati: Boleh Salat Tarawih di Masjid
Seperti yang dikatakan oleh M Hosnan.
Pria yang berdagang selama 20 tahun ini mengaku bingung.
"Saya berharap (PSBB) itu tidak digelar dalam waktu dekat ini. Karena ini momen kami setelah kemarin ditutup dua pekan," terangnya saat ditemui di tokonya, Senin (20/4/2020).
Saat ini saja, masih kata Hosnan, pelanggannya kesulitan akan membeli barangnya, karena sebagian besar kota lainnya juga ditutup.
Oleh sebabnya, dia berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan pedagang seperti dirinya.
• Hadiri Pemakaman PDP Covid-19, Wali Kota Malang Sutiaji: Jangan Sampai Ada Penolakan Jenazah
• UPDATE Virus Corona di Jatim: Tak Ada Penambahan Kasus Positif Baru, 99 Orang Sembuh
• Cara Belanja Sembako di Lumbung Pangan Jatim, Buka Websitenya di Sini, Gratis Ongkir Radius 20 Km
"Kebutuhan sehari-hari kami sudah sulit. Kalau memang ada bantuan ya kami harap disegerakan," terangnya.
Sementara itu, sebagian pedagang ada juga yang memilih tutup dan menjual dagangannya via online.
Hal ini dikarenakan kabar simpang siur penutupan Pasar Kapasan lagi.
"Kami juga bingung, angkut lagi bawa pulang lagi barangnya. Semoga ada jalan terbaik dan wabah ini cepat diangkat," kata pedagang lainnya bernama Fikri.