Virus Corona di Bangkalan
Dinyatakan Positif Virus Corona, Anggota DPRD Bangkalan ini Menolak Diisolasi: Saya Mau Ngantor
Anggota DPRD Bangkalan itu dinyatakan positif terpapar virus corona atau Covid-19 berdasarkan hasil rapid test di Gedung DPRD setempat.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Ia berharap, Tim Gugus Tugas Covid-19 Bangkalan bekerja dengan selektif dan baik.
Alat yang dipakai, lanjutnya, harus sesuai rekomendasi WHO dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Saat akan dilakukan rapid test, Mahmudi mengaku ditawari petugas dua buah alat rapid tes.
Satu alat disebut politisi asal Kecamatan Arosbaya itu, tidak ada dalam daftar 15 alat rapid tes sesuai rekomendasi WHO dan Kemenkes.
"Sedangkan alat satunya merupakan bantuan dari propinsi, termasuk satu dari 15 alat yang direkomendasikan WHO dan Kemenkes," pungkasnya.
Usai pertemuan, Juru Bicara Humas Gugus Tugas Covid-19 Bangkalan Agus Zain mengungkapkan, pihaknya belum menemui kesepakatan dengan Mahmudi.
• Banyak Adegan Dewasa, Episode Lanjutan Drama Korea The World of the Married Diberi Label Usia 19+
"Kami menyarankan agar beliau berkenan melakukan swab di Balai Diklat, agar tidak terjadi kontroversi. Namun Pak Mahmudi dengan haknya bertahan," ungkapnya di hadapan awak media.
Dengan situasi ini, lanjut Agus, Tim Gugus Tugas Covid-19 Bangkalan akan menggelar rapat internal sekaligus menyampaikan ke Bupati Bangkalan selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19 Bangkalan.
Sementara itu, Ketua Satgas Covid-19 RSUD Syamrabu Bangkalan dr Catur Budi menyatakan, rapid tes merupakan skrining awal untuk mengetahui kadar potensi menuju Covid-19.
"Kalau seorang terkena virus corona, antibodi dalam tubuh akan merespon dengan munculnya titer antibodi atau kadar," jelasnya.
Ia memaparkan, jika rapid tes dilakukan di awal dengan titer antibodi kurang, maka hasilnya bisa negatif.
"Kalau kena pertama titer antibodi masih kecil. Kadar antibodi akan meningkat perlahan sampai memuncak di hari ke-14," paparnya.
Namun, lanjutnya, hasil negatif tidak bisa memastikan bahwa seseorang itu bukan corona. Sebaliknya jika positif, itu tidak juga memastikan seseorang adalah corona.
"Yang memastikan adalah PCR. Ketika rapid tes harinya berbeda, maka titer antibodi akan berbeda dan hasil tidak sama," pungkasnya. (Surya/Ahmad Faisol)
• Masjid Sunan Ampel Surabaya Gelar Salat Tarawih Berjemaah selama Ramadan, Tadarus Ditiadakan
• Inspiratif, Bhabinkamtibmas Ini Tetap Pantau Langsung Warga Desa Binaan Meski Ada Wabah Virus Corona