Berita Sumenep

Jawaban Enteng Pemkab Sumenep soal Ribuan Siswa SMP Terancam Tak Kebagian Program Indonesia Pintar

Ribuan siswa SMP di Sumenep masih dibuat harap-harap cemas soal program Indonesia Pintar (PIP) tahap dua.

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Januar
Kementerian PU
Ilustrasi artikel pembagian dana PIP di Sumenep 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Ribuan siswa SMP di Sumenep masih dibuat harap-harap cemas soal program Indonesia Pintar (PIP) tahap dua.

Hingga kini, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep belum mengetahui berapa jumlah kuota penerima tambahan.

Padahal, pada tahap pertama tercatat sebanyak 4.433 siswa sudah dipastikan menerima bantuan dengan total anggaran mencapai Rp 2,45 miliar.

Kabid Pembinaan SMP Disdik Sumenep, Mohammad Fajar Hidayat mengakui belum ada kepastian.

"Usulan tahap dua sudah kita ajukan. Tapi sampai sekarang belum turun berapa kuota tahap dua untuk Sumenep," kata Mohammad Fajar Hidayat kepada TribunMadura.com, Jumat (10/10/2025).

Pihaknya menegaskan, tidak punya kewenangan menentukan siapa penerima. Semua keputusan ada di pemerintah pusat.

"Kami hanya mengusulkan data siswa. Yang menentukan tetap pusat, mengacu pada data BPS dan data kemiskinan," sebutnya.

Program ini sejatinya ditujukan untuk membantu siswa kurang mampu agar tetap bisa melanjutkan pendidikan. Bantuan bisa digunakan untuk membeli seragam, buku, alat tulis, hingga perlengkapan sekolah.

Namun, fakta bahwa kuota tahap dua masih buram membuat banyak siswa belum jelas nasibnya.

Terpisah, Anggota Komisi IV DPRD Sumenep Samioeddin menegaskan Dinas Pendidikan Sumenep tidak boleh hanya menunggu saja.

Menurutnya, meskipun program ini dari pemerintah pusat, Disdik harus aktif mengawal agar tepat sasaran.

"Dinas jangan hanya sekadar ajukan usulan, lalu diam. Harus dikawal agar uangnya benar-benar digunakan untuk kebutuhan pendidikan siswa," tegas politisi DPC PKB Sumenep ini.

Mantan Ketua BK DPRD Sumenep ini juga mengingatkan, agar bantuan tersebut tidak salah sasaran dan apalagi disalahgunakan.

"Ini menyangkut hak anak-anak miskin di Sumenep. Kalau tidak dikawal serius, mereka yang seharusnya menerima justru bisa terlewat," terangnya.

 
 
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved