Ramadan 2020
Biasa Jadi Tempat Bazar Takjil, Seputaran Kampus Unej Kini Sepi dari Pedagang Dadakan saat Ramadan
Seputaran kampus Universitas Jember biasanya menjadi tempat favorit para pedagang berjualan takjil saat bulan Ramadan.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, JEMBER - Sejumlah ruas jalan di seputaran kampus Universitas Jember tak lagi dipenuhi para pedagang dadakan, Jumat (24/4/2020).
Biasanya, ruas jalan di seputaran kampus Universitas Jember menjadi tempat favorit para pedagang berjualan takjil saat bulan Ramadan.
Pantauan Surya ( grup TribunMadura.com ) ada beberapa pedagang yang masih berjualan.
• Kepala Dinkes Kabupaten Mojokerto Tertular Virus Corona, Akui Dirinya Masuk Orang Tanpa Gejala (OTG)
• Jember Zona Merah Virus Corona, Masjid Jami Al Baitul Amien Tetap Gelar Salat Tarawih selama Ramadan
• Maling Spesialis Antar Kota asal Jember Ditangkap Polisi, Kena Tembak Mati saat Proses Pengejaran
Mereka merupakan pedagang kaki lima yang memang setiap hari berjualan di Jalan Jawa dan Jalan Kalimantan.
Rohman, seorang penjual kolak dan serabi, mengakui perbedaan tersebut.
Rohman adalah satu dari sejumlah pedagang musiman selama bulan Ramadan.
Ia biasa berjualan di depan Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jember di Jalan Jawa.
Ia memilih berjualan di dekat pintu gerbang keluar selatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember.
"Setiap bulan Ramadan saya jualan di depan Kantor Dispenduk," kata Rohman.
"Sekarang di sana ditempati kakak yang ikut jualan," sambung dia.
• Tak Boleh Ada Pasar Takjil di Arek Lancor Pamekasan selama Ramadan 2020, Ini Sanksi Jika Melanggar
• PSBB di Surabaya, Warung Kopi hingga Rumah Makan Dilarang Sediakan WiFi dan Meja Kursi Pengunjung
"Saya pindah di sini, karena kok kebetulan kosong. Tidak ada yang menempati," ujarnya.
Ia mengakui dulunya banyak penjual dadakan di Jalan Jawa.
Kata dia, banyak mahasiswa yang berjualan di area tersebut.
"Sekarang sepi, tidak ada," kata Rohman.
Warga Kecamatan Patrang itu mengakui kehadiran mahasiswa berjualan makanan dan minuman pembuka puasa membuat kawasan itu ramai.