Berita Kediri

7 Jam Sembunyi di Kebun Tebu, Jambret Kediri Dikepung Massa dan Ditangkap, Aksinya Tewaskan Korban

Seorang jambret di Kediri bersembunyi selama tujuh jam di kebun tebu. Jambret di Kediri itu akhirnya ditangkap setelah dikepung ratusan warga.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Elma Gloria Stevani
IST dan TRIBUNMADURA.COM/DIDIK MASHUDI
Jambret Kediri ditangkap setelah sembunyi di kebun tebu selama 7 jam dan foto ilustrasi kebun tebu. 

TRIBUNMADURA.COM, KEDIRI - Seorang jambret di Kediri bersembunyi selama tujuh jam di kebun tebu.

Jambret di Kediri itu akhirnya ditangkap setelah dikepung ratusan warga.

Ia bersembunyi di kebun tebu tak sendirian setelah ketahuan beraksi, namun rekannya tertangkap lebih dulu.

Simak kronologi lengkapnya!

Aksi dua jambret di Kediri mengakibatkan kecelakaan beruntun antara tiga motor di Jl Kapten Tendean, Kota Kediri pada Selasa (28/4/2020).

Kecelakaan itu menyebabkan satu orang tewas atas nama Indah warga Lingkungan Tirtoudan, Kota Kediri.

Sedangkan tiga orang lainnya terluka.

Kejadian itu berawal saat dua jambret membuntuti targetnya yang berboncengan sepeda motor sejak di depan gardu induk PLN di kawasan itu.

Selanjutnya pelaku merampas ponsel milik korban yang ditaruh di bagasi bawah setir motor.

Mengetahui ponsel miliknya dijambret, korban sempat memburu sepeda motor pelaku hingga terjadi kejar-kejaran.

Namun saat di TKP, pelaku sempat menendang sepeda motor korbannya hingga terjatuh.

Bermula dari Botol Plastik, Seorang Anak di Tuban Ditemukan Tewas Terpeleset di Waduk

Hari Kedua PSBB di Kota Surabaya, Begini Pantauan Penertiban Kendaraan di Bundaran Waru

Dari 55 Pendaftar di Sampang Madura, Hanya 1 Lolos Seleksi Kartu Pra Kerja

Pada saat bersamaan, meluncur sepeda motor warga dari arah selatan hingga mengakibatkan tabrakan beruntun.

Satu pelaku atas nama Putut terjatuh dari sepeda motornya, sedangkan temannya yang menjadi joki berusaha kabur dan bersembunyi di tengah kebun tebu.

Evakuasi tersangka Putut yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Kediri Kota AKP Gusti Ananta juga berlangsung menegangkan karena sempat dihadang puluhan massa yang berniat menghakimi.

Putut warga Kelurahan Tosaren, Kota Kediri ini dapat diringkus karena tidak mampu berlari akibat cedera setelah terjatuh dari sepeda motornya.

Pelaku yang dikenali warga karena berjalan sempoyongan kemudian diamankan di rumah warga untuk menghindari aksi main hakim massa yang berdatangan ke TKP.

Namun pelaku lain yang tidak mengalami cedera saat itu masih bersembunyi di tengah kebun tebu dekat Pasar Grosir Ngronggo.

Setelah tujuh jam dikepung massa,  jambret kedua itu akhirnya tertangkap, Rabu (29/4/2020) dini hari.

Pelaku tertangkap setelah mencoba melompat tembok rumah warga.

Namun pelariannya ketahuan sehingga pelaku ditangkap massa yang telah menyanggongnya.

Massa yang geram malahan sempat mengeroyok pelaku hingga sekujur tubuhnya babak belur.

Petugas kepolisian kemudian menyelamatkan tersangka dan mengevakuasi ke Mapolres Kediri Kota.

Tertangkapnya pelaku dibenarkan Kasat Reskrim Polres Kediri Kota AKP Gusti Ananta yang malam itu memimpin langsung penangkapan tersangka di areal kebun tebu Kelurahan Ngronggo.

"Petugas menyisir kebun tebu, kemudian tersangka keluar," jelasnya.

Saat ini tersangka kedua pelaku penjambret di Jalan Kapten Tendean telah diamankan di Mapolres Kediri Kota untuk proses lebih lanjut kasusnya.

Pencuri Nangis Jongkok Cuma Pakai Celana Dalam di Selokan Gresik, Dikepung Warga, Minta Ampun & Maaf

Nekat beraksi di siang hari, dua pelaku pencurian asal Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik harus menangis di samping selokan.

Kedua pria ini terpaksan berjalan sambil jongkok.

Warga yang kesal meminta mereka melepaskan pakaian yang dikenakan.

Wajah garang kedua pelaku bernama M Ardianto dan Veri warga Desa Randegansari ini berangsur-angsur hilang.

Warga yang geram terlihat lebih sadis.

Kedua pelaku yang masih berusia 22 tahun ini akhirnya menangis.

Mereka dikepung belasan warga. Kemudian, warga berdatangan ikut mengepung kedua pencuri nangis jongkok ini.

Kedua pelaku yang hanya mengenakan pakaian dalam ini hanya bisa meminta ampun dan minta maaf.

Mereka berdua dijadikan samsak hidup. Bogem mentah bertubi-tubi melancar ke wajah kedua pelaku.

Warga juga melempari dan memukul keduanya dengan barang-barang yang ada di sekitar kejadian ruko centraland Kota Baru Driyorejo sekitar pukul 12.10 WIB.

Beruntung, aksi main hakim sendiri berhasil diredam aparat kepolisian yang kebetulan sedang patroli di sekitar lokasi.

Kapolsek Driyorejo Kompol Wavek Arifin menjelaskan, dua pelaku masih menjalani pemeriksaan di kantor.

Dari hasil keterangan sementara, kedua tersangka ini sudah berulang kali melakukan aksi serupa.

"Empat kali mereka beraksi melakukan pencurian," kata Wavek, Rabu (22/4/2020).

80 Persen Pasien di RSUD Pamekasan Positif Corona Tanpa Gejala, Dokter Minta Masyarakat Waspada

Tidur di Hutan Bambu karena Tak Mampu Bayar Kos, Warga Sumenep yang Terdampak Corona: Kami Diusir

Bukannya Diam di Rumah, Dua Warga Gresik Malah Transaksi Sabu di Tengah Pandemi Covid-19

Kedua tersangka ini, awalnya mencuri handphone milik Anis Dwi Purwanti yang masih berusia 14 tahun.

Modusnya, pura-pura tanya alamat. Korban yang lengah, tersangka langsung beraksi mengembat handphone milik korban.

Kedua pria berbadan besar ini lansung menarik kencang gas sepeda motor Honda Beat warna putih miliknya.

"Ditangkap karena ciri-cirinya sesuai ketetangan korban, pelakunya berbadan besar pakai anting-anting," pungkasnya.

Kini, Anis sudah lega, smartphone miliknya sudah kembali.

Sedangkan kedua tersangka, harus mendekam di balik jeruji besi Mapolsek Driyorejo dengan wajah dan badan memar.

Kedua pria pengangguran ini dijerat dengan pasal 362 KUHP tentang pencurian.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved