Virus Corona di Sampang
Disperta Sampang Pastikan Stok dan Pasokan Daging Sapi Cukup Jelang Lebaran
Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sampang memastikan ketersediaan daging sapi dalam keadaan aman jelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H.
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Elma Gloria Stevani
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sampang memastikan ketersediaan daging sapi dalam keadaan aman jelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H dan di tengah pandemi Covid-19.
Kepastian tersebut didasarkan pada perhitungan kebutuhan dan ketersediaan daging sapi dan dari sisi jumlahnya masih surplus.
Plt Kepala Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sampang, Suyono mengatakan, saat ini jumlah sapi di wilayah Kota Bahari kurang lebih sebanyak 215.000 ekor dan tersebar di seluruh Kecamatan se-Kabupaten Sampang
Sedangkan setiap bulannya di Sampang memproduksi daging sekitar 16 ton.
• 7 Jam Sembunyi di Kebun Tebu, Jambret Kediri Dikepung Massa dan Ditangkap, Aksinya Tewaskan Korban
• Bermula dari Botol Plastik, Seorang Anak di Tuban Ditemukan Tewas Terpeleset di Waduk
• Hari Kedua PSBB di Kota Surabaya, Begini Pantauan Penertiban Kendaraan di Bundaran Waru
"Laporan ini sudah kami sampaikan kepada Kementrian Pertanian (Kementan) RI," ujarnya kepada TribunMadura.com, Rabu (29/4/2020).
Setiap minggu pihaknya wajib melaporkan kepada Kementan RI terkait kondisi ketersediaan daging dan sapi di wilayah kerjanya untuk memastikan stok selama bulan Ramadan mencukupi.
Tidak hanya itu, pihaknya juga diminta oleh Kementarian untuk melaporkan perkembangan ketersedian daging di setiap minggunya.
"Jadi kami rutin melaporkan kepada Kementrian Pertanian," ucap Suyono.
Lebih lanjut, Menurut Suyono ketersediaan daging agar terus stabil harus didukung oleh perkembangan peternakan sapi di wilayah Sampang.
Maka dari itu pihaknya mengaku terus menjaga populasi sapi di Sampang terus berkembang dengan cara memprogramkan sapi betina wajib bunting, lalu setiap satu tahun sekali bisa melahirkan.
• Bukannya Diam di Rumah, Dua Warga Gresik Malah Transaksi Sabu di Tengah Pandemi Covid-19
• Satu ODP asal Jember Keluyuran ke Kota Surabaya dan Hendak ke Madura, Begini Kata Pemkot Surabaya
• Tidur di Hutan Bambu karena Tak Mampu Bayar Kos, Warga Sumenep yang Terdampak Corona: Kami Diusir
"Makanya kami lakukan Inseminasi Buatan (IB) dan melarang sapi betina yang produktif itu dipotong,” terang Suyono.
Ia menambahkan, selain itu mengarahkan para kelompok tani agar melakukan penggemukan Sapi sehingga dapat membantu kestabilan penyediaan daging.
Namun, menurutnya cara tersebut memiliki hambatan yakni, ketika harga jual pakan mahal.
"Kalau sudah mahal otomatis berpengaruh pada takaran pemberian pakan," pungkasnya.