Virus Corona di Surabaya
Dua Pekerja Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya Positif Covid-19, Begini Tanggapan Risma
Sebanyak dua orang pekerja pabrik rokok Sampoerna Rungkut Surabaya poitif terinfeksi virus corona atau Covid-19 dan meninggal dunia.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Sebanyak dua orang pekerja pabrik rokok Sampoerna Rungkut Surabaya positif terinfeksi virus corona atau Covid-19 dan meninggal dunia.
Kondisi tersebut lantas membuat pabrik rokok Sampoerna Rungkut Surabaya menjadi klaster baru penularan virus corona atau Covid-19 di Kota Surabaya dan Jawa Timur.
Mendengar kabar tersebut, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini angkat suara.
• UPDATE 29 April 2020: Kasus Positif Covid-19 di Jatim Jadi 871 Pasien, Terbanyak Masih dari Surabaya
• Pria Mojokerto Ini Suka Pamer Kemaluannya pada Mama Muda di Jalan Raya, Ini Ciri-ciri dan Lokasinya
• Pasien Positif Covid-19 di Pamekasan Madura Bertambah 3 Orang, Satu di Antaranya Datang dari Jakarta
Menurut perempuan yang akrab disapa Risma ini, kasus Covid-19 itu bukanlah merupakan klaster baru.
"Sebetulnya dia (pasien) bukan klaster baru," kata Risma, Kamis (30/4/2020).
Risma mengungkapkan, kasus di pabrik itu memang bermula dari pasien yang tak jujur dan memilih tetap bekerja padahal seharusnya dia harus menjalani karantina.
Berdasarkan data Pemkot Surabaya, pasien tersebut sudah dinyatakan PDP.
"Jadi yang diawal itu, waktu itu kan Puskesmas nangani sendiri jadi pengawasannya kurang, dia tetap kerja, sebetulnya dia sudah PDP," ungkapnya.
Upaya tracing digencarkan serta rappid test dan swab test terus dilakukan. Hal itu agar segera memastikan tak ada rantai persebaran Covid-19.
Risma mengatakan, saat ini karantina masih dilakukan di salah satu hotel setelah melakukan rappid test.
"Makanya dimasukkan hotel dan semua biaya ditanggung Sampoerna," ungkap Risma.
• Kok Sampai Hati Pencuri di Pamekasan Gondol Ayam Jantan Saat Ramadan, Terbongkar karena Teman Korban
• Terminal Ronggo Sukowati Pamekasan Madura Sepi, Diperkirakan Sampai PSBB Surabaya Raya Berakhir
• Otak Penjambretan Ponsel di Lamongan adalah Bocah 16 Tahun, Ditangkap dan Digebuki Massa
Sebelumnya diberitakan, dua orang pekerja pabrik rokok Sampoerna Rungkut Surabaya positif terinfeksi Covid-19 dan meninggal dunia.
Pabrik rokok Sampoerna Rungkut Surabaya untuk sementara waktu tidak beroperasi.
Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi mengatakan, sudah bertemu dan berkoordinasi dengan GM dari perusahaan terkait dan mengkomunikasikan hal-hal yang harus dilakukan terkait adanya potensi klaster baru ini.
“Memang ada yang positif Covid-19, yaitu pegawai dari pabrik tersebut. Ada dua orang, dan dua-duanya meninggal dunia," kata Joni di Gedung Negara Grahadi, Rabu (29/4/2020) malam.
"Di kompleks tersebut kini sedang dilakukan tracing dan kini ada sembilan yang dinyatakan PDP karena terdapat gejala klinis,”
Tidak hanya itu, saat ini total ada sebanyak 163 orang yang sudah dilakukan tes swab pengambilan spesimen untuk diuji dalam PCR. Namun hasilnya baru akan keluar dua hari ke depan.
Selain itu saat ini, Gugus Tugas juga secara bertahap masih melakukan rapid test pada para pegawai di pabrik rokok Sampoerna.
Ada sebanyak 323 orang yang akan dilakukan rapid test dan yang sudah terdeteksi reaktif ada sebanyak 100 orang.
“Saat ini yang teredeteksi positif dalam rapid test sudah kami masukkan dalam ruang isolasi," kata Joni.
"Besok sebanyak 100 orang ini akan kita lakukan swab di RSUD dr Soetomo,” tambah dia.
“Walaupun mereka yang positif dalam rapid test ini tanpa gejala kami tetap harus awasi,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Joni mengatakan, sampai saat ini belum diketahui dua orang yang lebih dulu dinyatakan positif Covid-19 dan meninggal dunia dari pabrik tersebut mendapatkan penularan atau transmisi dari mana.
“Langkah-langkah sudah diambil oleh tim tracing dan dinkes bahwa yang satu komplek pabrik itu ada sebanyak 500 karyawan kini sudah diliburkan," ungkapnya.
"Yang dekat dengan yang positif dan meninggal dunia tersebut juga besok dilakukan diagnostik pasti dengan PCR,” kata Joni.