Fadil Imran Jabat Kapolda Baru, Harapan Ulama Madura: Semoga Mampu Tangani Masalah Kompleks di Jatim

Irjen Pol M Fadil Imran menjabat sebagai Kapolda Jatim yang baru, tokoh ulama Madura menyampaikan harapan khusus soal permasalahan kompleks di Jatim.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Mujib Anwar
Tribunnews.com/Dok Pribadi
Irjen Pol M Fadil Imran, Kapolda Jatim baru yang menggantikan Irjen Pol Luki Hermawan 

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN - Kapolri Jendral Idham Aziz menunjuk sedikitnya 271 orang perwira tinggi dan menengah untuk menduduki sejumlah jabatan baru.

Salah satunya jabatan Kapolda Jatim. Irjen Pol Luki Hermawan digantikan Irjen Pol M Fadil Imran.

Irjen Pol Luki Hermawan menduduki jabatan baru sebagai Wakil Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Wakalemdiklat) Polri.

Mutasi jabatan itu disampaikan melalui Telegram Kapolri bernomor ST/1377/KEP/2020. Nomor ST/1378/KEP/2020. Nomor ST/1381/KEP/2020, yang dilansir pada Jumat (1/5/2020).

Kabar mutasi jabatan Kapolda Jatim itu sampai juga di telinga salah satu tokoh ulama Madura sekaligus Pengasuh Ponpes Al-Hikam, Kecamatan Burneh Kabupaten Bangkalan, Drs HM Nuruddin A Rahman, SH.

"Penunjukan Kapolri terhadap Irjen Pol Fadil Imran sudah tepat. Beliau sarat pengalaman dalam penindakan kriminal, dan cyber," ungkap kiai Nuruddin yang juga menjabat Wakil Ketua Rois Syuriah PWNU Jatim itu, Sabtu (2/5/2020) malam, kepada TribunMadura.com .

Tokoh ulama Madura sekaligus Pengasuh Ponpes Al-Hikam, Kecamatan Burneh Kabupaten Bangkalan, Drs HM Nuruddin A Rahman, SH
Tokoh ulama Madura sekaligus Pengasuh Ponpes Al-Hikam, Kecamatan Burneh Kabupaten Bangkalan, Drs HM Nuruddin A Rahman, SH (TRIBUNMADURA/AHMAD FAISOL)

Sebelumnya, Irjen Pol M Fadil Imran menjabat sebagai Staf Ahli Sosial Budaya (SAHLI SOSBUD) Kapolri. Ia meraih gelar Doktor Kriminologi di Universitas Indonesia.

Saat menjabat Dircyber Bareskrim Mabes Polri, Fadil Imran kerap mengungkap kejahatan-kejahatan cyber, menetapkan pidana korporasi pada kasus Kebakaran Hutan dan Lahan saat menjadi Dirtipideksus.

Termasuk prestasi pengungkapan kasus 'big fish' saat menjadi Dirkrimsus Bareskrim Polri.

Dengan sederet prestasi kinerja dan akademik itu, Kiai Nuruddin A Rahman berharap Fadil mampu menangani persoalan-persoalan yang sangat komplek di Jatim.

"Atas nama masyarakat Jatim, selamat kepada Bapak Irjen Pol Fadil Imran. Semoga mampu membawa Jatim lebih baik, aman, tentram, dan lebih sejuk," harap Kia Nuruddin A Rahman yang juga menjabat Wakil Ketua Rois Syuriah PWNU Jatim ini.

Ia menambahkan, sejauh ini hubungan masyarakat Jatim dengan pihak kepolisian sudah baik. Karena polisi dinilainya sudah sangat merakyat.

"Kami sampaikan terima kasih kepada Irjen Pol Luki Hermawan. Kepemimpinan beliau sudah baik," pungkasnya.

Berpengalaman di Bidang Reserse

Irjen Pol M Fadil Imran, sosok bapak dua anak itu lebih dikenal berpengalaman membidangi reserse.

Dikutip TribunJatim.com (Grup TribunMadura.com ) dari Wikipedia, pria kelahiran Ujung Pandang, Sulawesi Selatan 51 tahun lalu itu, memiliki rekam jejak menduduki jabatan penting dari Polres KP3 Tanjung Priok, Polres Kepulauan Riau, Polres Metro Jakarta, Polda Metro, hingga Mabes Polri.

Tahun 2008, Imran pernah menjabat sebagai Kasat III Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Pada tahun yang sama, ia kemudian menjabat sebagai Kapolres KP3 Tanjung Priok.

Setahun kemudian, tahun 2009, ia menjabat Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya.

Setelah tiga tahun menjabat, pada tahun 2011, Irjen Pol M Fadil Imran dimutasi untuk menduduki jabatan Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri.

Masih pada tahun yang sama, ia kemudian menduduki jabatan Direktur Ditreskrimum Polda Kepri.

Lalu, dua tahun kemudian, pada tahun 2013, ia menjabat sebagai Kapolres Metro Jakbar.

Dua tahun kemudian, pada 2015, ia dipindah untuk menduduki jabatan Analis Kebijakan Madya (Anjak Madya) Bidang Pidum Bareskrim Polri.

Setahun kemudian, pada tahun 2016, ia menjabat sebagai Direktur Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

Imran berhasil membongkar kasus pembajakan film Warkop DKI Reborn, dan berhasil membekuk satu orang pelaku, berjenis kelamin wanita berinisial P (31).

Masih pada tahun yang sama, ia bergeser untuk menjabat sebagai Wakil Dirtipideksus Bareskrim Polri.

Setahun kemudian, ia menjabat sebagai Dirtipid Siber Bareskrim Polri (2017) dan berhasil membongkar kasus besar yang berkaitan dengan organisasi siber terorganisir Muslim Cyber Army (MCA) pada Februari 2018 silam.

Dan pada tahun 2019, Imran menjabat sebagai Staf Ahli Sosial Budaya (Sahli Sosbud) Kapolri Jendral Idham Aziz hingga tahun 2020, sebelum akhirnya dimutasi menjadi Kapolda Jatim.

Irjen Pol M Fadil Imran, Kapolda Jatim baru yang menggantikan Irjen Pol Luki Hermawan
Irjen Pol M Fadil Imran, Kapolda Jatim baru yang menggantikan Irjen Pol Luki Hermawan (Tribunnews.com/Dok Pribadi)

Kasus Besar yang Pernah Dibongkar

Penelusuran TribunJatim.com (Grup TribunMadura.com ), sejumlah kasus kejahatan besar berhasil dibongkar M Fadil Imran, yakni:

Pertama, kasus penculikan anak, dan berhasil selamatkan korban.

Kasus itu dibongkar Imran, sewaktu menjabat sebagai Kasat III Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Imran yang masih berpangkat AKBP, beserta personelnya, berhasil menyelamatkan seorang anak bernama Erizka Prafitasari yang diculik oleh seorang sopir taksi dengan meminta tebusan Rp 50 Juta, pada Rabu (15/8/2007) silam.

Kedua. Kasus Peredaran Obat Kedaluwarsa.

Imran yang saat itu menjabat sebagai Direktur Ditreskrimsus Polda Metro Jaya berhasil membongkar peredaran obat kedaluarsa dengan omzet miliaran rupiah, Senin (5/9/2016).

Petugas berhasil menyita ribuan obat-obatan bermerek yang kedaluarsa. Namun oleh pelaku dikemas menggunakan kemasan baru.

Ketiga. Kasus pembajakan film 'Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part I'.

Imran yang masih menjabat sebagai Direktur Ditreskrimsus Polda Metro Jaya berhasil membekuk seorang pelaku pembajakan film, Selasa (27/9/2016).

Wanita berinisial P (31). P terbukti merekam film tersebut di dalam bioskop, menggunakan ponsel. Lalu menyiarkan film tersebut melalui aplikasi Bigo Live.

Keempat. Kasus Impor Tekstil Ilegal.

Imran berhasil membongkar kejahatan impor tekstil berupa pakaian dan celana yang diperoleh dari negara lain, Senin (1/8/2016).

Petugas berhasil meringkus 12 orang pelaku, dan menyita sekira 2.216 bal pakaian bekas yang diperoleh dari Jepang dan Korea lalu dikirim ke Malaysia sebelum diselundupkan ke Indonesia melalui jalur tikus di Riau.

Kelima. Kasus Prostitusi Berkedok Model dan Jasa Sales Promotion Girl (SPG)

Imran juga berhasil membongkar kasus prostitusi berkedok model dan jasa SPG Plus-Plus, Sabtu (20/8/2016).

Seorang muncikari berinisial AN dan seorang SPG diamankan petugas di sebuah tempat penginapan.

Melalui patroli siber, kejahatan jenis ini berhasil dibongkar, setelah menelusuri sebuah website yang dikelola oleh para pelaku.

Keenam. Kasus Kebakaran Hutan (Karhutla).

Kasus ini berhasil diungkap Imran saat masih berpangkat Brigjen menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri.

325 orang tersangka dari perorangan dan 95 korporasi berhasil dibekuk. Kejahatan ini mengakibatkan kerusakan lahan seluas 7.264 hektar.

Ketujuh. Kasus Penyebar Isu Provokatif via WhatsApp (WA) Grup The Family Muslim Cyber Army (MCA).

Kasus ini berhasil diungkap Imran saat masih berpangkat Brigjen menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.

Lima orang tersangka berhasil dibekuk. Mereka berjejaring menggunakan media grup WA untuk menciptakan konten informasi yang cenderung provokatif bermuatan suku agama ras (SARA), lalu menyebarkan melalui media sosial.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved