Berita Tuban
15 Warga Tuban Nekat Pulang Kampung dari Jambi secara Maraton, Sempat Terlantar di Cilegon Banten
Sebanyak 15 orang nekat pulang ke kampung halaman dari Jambi menuju Kabupaten Tuban secara maraton.
Penulis: Mohammad Sudarsono | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, TUBAN - Sebanyak 15 orang warga Kabupaten Tuban nekat pulang ke kampung halaman.
Mereka merupakan pekerja proyek pemasangan listrik di Jambi.
Para warga Kabupaten Tuban itu berniat pulang karena pekerjaannya berhenti karena terdampak virus corona atau Covid-19.
• Tren Kasus Terkonfirmasi Positif Virus Corona di 3 Wilayah Penerapan PSBB Mengalami Perubahan
• Pasien Virus Corona Pertama di Pabrik Rokok Sampoerna Sering Keluar Masuk Pasar Tradisional Surabaya
• Mobil Daihatsu Ayla Tabrak Pohon hingga Masuk ke Sawah di Ngawi, Pengemudi Diduga Mabuk Berat
Uniknya, meeka menumpang truk dari Jambi secara maraton ke Palembang.
Dari Palembang mereka melanjutkan perjalanan ke Lampung menggunakan mobil box.
Namun mereka tertangkap dalam operasi penyekatan wilayah di pelabuhan Bakauheni Lampung.
"Kelima belas orang itu terdampar di bakauheni sehari semalam, hingga akhirnya mendapat tumpangan lagi," kata Kepala Kantor Kesbangpol Kabupaten Tuban, Didik Purwanto usai menerima kedatangan 15 warganya, Minggu (3/5/2020), dini hari.
Dijelaskannya, dari bakauheni mereka mendapat tumpangan mobil box lagi dan berhasil menyebrang selat sunda, namun tertangkap kembali di Pelabuhan Merak-Cilegon Banten.
Ke-15 belas warga itupun akhirnya terlantar sekitar tiga hari di Cilegon.
Satu dari kelima belas warga akhirnya melaporkan ke perangkat desa, lalu diteruskan ke kecamatan hingga gugus tugas Kabupaten.
• Istri Siri Positif Covid-19 Kabur dari Rumah Sakit, Malah Tinggal di Rumah Suami selama Sepekan
"Kita kordinasi dengan Pemkot Cilegon, akhirnya diantar pulang ke Tuban menggunakan bus sampai dini hari tadi. Kita berterima kasih atas perhatian Pemkot Cilegon," ucapnya.
Sementara itu, Komandan Kodim 0811 Tuban, Letkol Inf Viliala Romadhon menyatakan, dari hasil pemeriksaan memang semua dinyatakan sehat, namun tetap harus menjaga jarak dengan keluarga dan masyarakat.
Pria yang juga sebagai Wakil Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tuban itu menambahkan, sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19, Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan pelarangan mudik dan memberlakukan penyekatan wilayah terutama di kawasan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Hal inilah yang harus dipahami bersama, sehingga tidak ada lagi kejadian warga terlantar di daerah lain.
Untuk itu diharapkan semua masyarakat dapat menahan diri agar tidak mudik.
"Sudah dicek kesehatannya sesuai dengan penanganan pendatang, mereka dinyatakan sehat," kata dia.
• Dampak Wabah Virus Corona, Harga Telur Ayam Peternak di Tuban Turun Jadi Rp 15 Ribu Per Kilogram
"Seluruh warga yang tiba dari Cilegon sesampainya di rumah untuk melakukan isolasi mandiri," pinta perwira menengah tersebut.
Usai dicek kesehatannya, kelima belas orang yang berasal dari Kecamatan Kerek, Tuban, Montong dan Bangilan itu pun pulang ke rumah masing-masing dengan dijemput perangkat desa serta keluarga.
Adapun data kelima belas warga di antaranya sebagai berikut.
1.Jujuk Pujiono, Guwoterus, Montong
2.Karban, Guwoterus, Montong
3.Didik Setyobudi, Guwoterus, Montong
4.Noto, Guwoterus, Montong
5.Triyanto, Baturetno, Tuban
6.Dodik Setyawan, Desa Mayangsari, Kerek
7.Suyono, Margomulyo, kerek
8.Harto, Wolutengah, Kerek
9.Tarsono, Wolutengah, Kerek
10.Muji, Gemulung, Kerek
11.Krisna Eko Wijaya, Jarorejo, Kerek
12.Rasiban, Kedungrejo, Kerek
13 Sukanto, Sumberarum Kerek
14.Khusnul Huda, Banjarworo, Bangilan
15 Arifin