Virus Corona di Surabaya
115 Warga Kedung Baruk Surabaya dari Klaster Pabrik Rokok Isolasi & Belum Swab, Ini Kata Khofifah
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa turun langsung dalam menangani curhatan warga Kampung Tangguh Kedung Baruk Kota Surabaya.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Elma Gloria Stevani
Warga Kelurahan tersebut tak lain adalah klaster penularan covid-19 dari kasus sebelumnya yaitu klaster pabrik rokok di Kecamatan Rungkut.
• Gugus Tugas Covid-19 Mengaku Dihubungi Menkes Terawan, Tanya Alasan Kasus Kematian di Jatim Tinggi
• RS Darurat Covid-19 di Indrapura Siap Beroperasi, Sediakan 40 Kamar Pasien Gejala Ringan dan Sedang
• Nongkrong di Warkop dan Kafe, 640 KTP Pelanggar Disita saat PSBB Surabaya Raya, Satpol PP: Bandel
"Warga kampung kami sudah mendapatkan rapid test. Total ada sebanyak 136 orang warga kami yang dinyatakan reaktif rapid tes Corona. Sebanyak 25 orang sudah diisolasi di hotel yang difasilitasi Pemkot Surabaya, sisanya 115 masih menunggu swab, kami meminta ke pemkot tapi jawabnya masih diminta menunggu," kata Ketua LPMK Kedung Baruk Sugiono.
Lantaran jadwal swab yang tidak kunjung turun, warga setempat akhirnya melakukan isolasi mandiri pada 115 warganya yang sudah dinyatakan reaktif, sebagai antisipasi.
Ratusan warga tersebut diminta untuk tinggal di rumah dan juga tidak diperbolehkan untuk keluar-keluar rumah terlebih dahulu demi antisipasi jika ada dari mereka yang ternyata positif covid-19.
"Kami sudah mengajukan ke Pemkot terkait swab. Tapi kan dijawab harus menunggu. Mereka kami isolasi dulu di rumah masing-masing. Namun sekarang yang terjadi yang reaktif merasa dikucilkan sementara kanan kiri tetangga merasa terancam," tuturnya.