Virus Corona di Surabaya

500 Warga Ikuti Rapid Test Massal di Gunung Anyar Surabaya, Puluhan Orang Ditemukan Reaktif

Kolaborasi Pemkot Surabaya dan Badan Intelijen Negara (BIN) terus menyasar berbagai lokasi untuk menggelar rapid test serta swab massal kepada warga.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/YUSRON NAUFAL PUTRA
Warga saat sedang mengikuti rapid test di Kecamatan Gunung Anyar Surabaya, Rabu (3/6/2020). 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Kolaborasi Pemkot Surabaya dan Badan Intelijen Negara ( BIN ) terus menyasar berbagai lokasi untuk menggelar rapid test serta swab massal kepada warga.

Di antaranya, menyasar warga di Kecamatan Gunung Anyar Surabaya, Rabu (3/6/2020).

Pemeriksaan ini dilakukan di halaman Kantor Kecamatan Gunung Anyar, warga secara gratis dapat mengikuti pemeriksaan ini. Dengan catatan, ketika antre harus menerapkan physical distancing.

Dua Hari Rapid Test Massal di Masjid Al Akbar Surabaya, Total 152 Warga Dinyatakan Reaktif

Rapid Test Covid-19 di Warung Kopi, 3 Pengunjung di Tuban Reaktif dan akan Jalani Tes Swab

BKD Jatim: Jadwal SKB CPNS Pemprov Jatim Bakal Segera Diumumkan

Dari informasi yang dihimpun di lokasi, hingga siang ada sekitar 500 orang yang mengikuti rapid test.

Hasilnya, sekitar puluhan orang yang didapati reaktif.

Sebagaimana prosedur, BIN juga membawa mobil laboratorium untuk melakukan swab.

"Tidak hanya rapid test tapi juga mobil lab PCR," kata Prakoso, protokol kegiatan pemeriksaan BIN saat diwawancara di lokasi.

Dalam kegiatan pemeriksaan tersebut, hadir pula Wakil Ketua DPRD Surabaya, Reni Astuti. Dia hadir di lokasi untuk meninjau proses pemeriksaan tersebut.

Wakil rakyat dari PKS ini ingin memastikan apakah dalam pelaksanaan rapid test dan swab massal ini telah sesuai prosedur atau tidak. Misalnya saja dari teknis antrean.

Sebab, dia mengatakan BIN yang telah membantu penanganan ini harus didukung dengan pola yang tepat oleh pihak Kecamatan maupun puskesmas di setiap wilayah ketika teknis di lapangan.

Dia meminta pihak kecamatan dan puskesmas harus mengatur sedemikian rupa agar tidak sampai terjadi antrean yang panjang.

Misalnya saja diatur menggunakan sistem shift waktu.

Calon Penumpang Kapal di Pelabuhan Kalianget Sumenep Madura Jalani Test Massal secara Gratis

Empat Jenazah TKI asal Sampang Tertahan di Malaysia, Ini Penjelasan Diskumnaker

Hadapi New Normal, Pemkot Blitar Siapkan Sanksi Bagi Pelanggar Protokol Pencegahan Covid-19

"Teknis seperti itu bisa diatur oleh pihak kecamatan, maupun puskesmas setempat" ungkapnya.

Reni mengungkapkan, bantuan dari berbagai pihak seperti halnya BIN dan BNPB yang melakukan pemeriksaan massal di Surabaya memang sangatlah membantu dalam menangani pandemi ini.

Sebab, sebelumnya memang tak dipungkiri peralatan di Surabaya yang terbatas, sempat sedikit menghambat proses penanganan.

"Ini sangat membantu sekali," ungkap Reni menambahkan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved