Virus Corona di Gresik

Jangan Coba-Coba Tak Pakai Masker di Gresik, Ada Hukuman yang Menanti Jika Ketahuan Langgar Aturan

Ada dua sanksi yang diterima Kabupaten Gresik apabila tidak menggunakan masker selama pandemi virus corona.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Shutterstock
ilustrasi - Jangan Coba-Coba Tak Pakai Masker di Gresik, Ada Hukuman yang Menanti Jika Ketahuan Langgar Aturan 

TRIBUNMADURA.COM, GRESIK - Warga Kabupaten Gresik diwajibkan menggunakan masker untuk mencegah penyebaran wabah virus corona atau Covid-19.

Hal itu sesuai perbup nomor 22 tahun 2020 tentang Pedoman masa Transisi Menuju tatanan normal baru pandemi virus corona.

Jika melanggar, Kabupaten Gresik yang tidak memakai masker harus bersiap mendapat hukuman.

Ngakunya Jaga Kampung, 4 Pria Beda Usia di Surabaya ini Malah Terciduk Polisi saat Asyik Pesta Miras

Ratusan Ibu Hamil di Pamekasan Pilih Melahirkan Lewat Operasi Caesar selama Pandemi Covid-19

Begini Awal Mula Guru SMP Bojonegoro Ajak 25 Gadis Muda Foto Bugil hingga Diajak Hubungan Badan

"Hukumannya ada dua," kata Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto, Jumat (12/6/2020).

"Membersihkan fasilitas umum atau denda Rp 150 ribu," sambung dia.

Hukuman ini tertuang dalam pasal 8 ayat 1.

Sambari Halim Radianto meminta para petugas yang terdiri dari Dishub, Satpol PP, TNI-Polri agar memantau di persimpangan.

"Harus ada petugas di persimpangan," kata dia.

Dikatakannya, Penegakan protokol Kesehatan (PPK) ini adalah harga mati untuk menuju perubahan perilaku kehidupan.

"Mudah-mudahan dengan perilaku kita berubah," kata dia.

"Dengan PPK Gresik, Jawa Timur dan Indonesia, pelan tapi pasti semakin berkurang penyebaran virus corona. Insya allah habis," tutupnya. (wil)

Pinjam Mobil Kepala Desa, Pemuda Sampang Curi Aki Kendaraan Berat di Tambang Batu Milik Kades

Universitas Airlangga Surabaya Temukan Obat Virus Corona, Mulai Produksi Ratusan Ribu Obat Covid-19

Kisah Pengusaha Masker

Pandemi virus corona atau Covid-19 memaksa sejumlah pengusaha untuk memutar otak.

Para pengusaha melakukan sejumlah terobosan agar tidak banyak terdampak adanya virus corona.

Hal itu yang dilakukan pengusaha asal Kabupaten Gresik, Fahrizal Mauludin.

Pengrajin songkok itu mengaku, virus corona berdampak besar pada usahanya.

Keadaan itu membuatnya memutuskan untuk memproduksi masker bersama ena karyawannya.

"Alasannya pertama saya produksi songkok, biar teman-teman tidak nganggur," kata Fahrizal Mauludin kepada Surya ( grup TribunMadura.com ), Selasa (7/4/2020).

"Melihat situasi seperti ini, cocok produksi masker," sambung dia.

Ilham Alfin Saputra (kanan) dan Fahrizal Mauludin (tengah) saat memproduksi masker murah di rumah pegawainya, Selasa (7/4/2020).
Ilham Alfin Saputra (kanan) dan Fahrizal Mauludin (tengah) saat memproduksi masker murah di rumah pegawainya, Selasa (7/4/2020). (TRIBUNMADURA.COM/WILLY ABRAHAM)

Meski telah beralih memproduksi masker, usaha Fahrizal Mauludin ternyata tidak selamanya mulus.

Ia menyebut, banyak kendala saat memproduksi masker, seperti bahan baku karet yang dibatasi pembeliannya.

Satu orang hanya boleh membeli karet sepanjang 30 meter yang dijual seharga Rp 22 ribu.

Selain itu, bahan baku kain yang berwarna putih, abu-abu dan biru langka.

Hal itu tidak menyurutkan niatnya untuk memproduksi masker.

Masker buatannya hanya dijual Rp 2 ribu saja. Mendapat respon positif dari para pembeli di Gresik maupun luar kota.

"Di Lamongan ada pesanan 2.000 masker, di Semarang ada 1.000 masker," terangnya.

Dia pun bisa memperkerjakan lagi para pegawainya di tengah pandemi.

Salah satu pengusaha muda di bisnis kopi, Ilham Alfin Saputra (24) juga mulai menjajakan masker ke para pengusaha kopi di Gresik.

Tujuannya, agar tetap buka namun tetap menjaga situasi di tengah pandemi.

Dia bekerja sama dengan pengrajin songkok untuk prodiksi masker agar usaha tetap eksis.

Ia bercita-cita agar tidak sampai merumahkan atau memutus kontrak para pegawainya.

Alasan keduanya menjual masker seharga Rp 2 ribu berawal dari keprihatinan.

"Masker saat ini dibutuhkan, masker murah tetapi tetap berkualitas," terangnya.

Selain masker, mereka juganakan membantu tenaga medis untuk penyediaan Alat Pelindung Diri (APD).

"Kolaborasi kita dalam waktu dekat juga akan produksi APD untuk rumah sakit di Gresik," pungkasnya. (wil)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved