Berita Pamekasan
Nelayan Pamekasan Tewas dengan Mata Melotot di Atas Perahu, Awalnya Berniat Melaut Bareng 5 Temannya
Nelayan asal Kabupaten Pamekasan meninggal dunia dengan keadaan mata melotot di atas perahu.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Para nelayan Desa Branta Pesisir menghentikan aktivitas melaut sejak dua hari lalu dalam rangka menyambut Ramadan 1441 Hijriah.
Kapal-kapal nelayan dalam berbagai ukuran terlihat bersandar di tepian pelabuhan dari sisi barat hingga ke sisi timur.
Para nelayan hanya tampak mengisi luangnya waktu mereka dengan memperbaiki pukatnya, dan mengecek kondisi mesin kapal mereka.
Seorang nelayan, Hamdi (40) mengatakan, berhentinya aktivitas melaut ini sesuai aturan adat laut yang diikuti turun-temurun para nelayan desa setempat.

“Tadi siang setelah Salat Jumat sudah ada yang kembali melaut," katanya kepada TribunMadura.com, Jumat (24/4/2020).
Menurutnya, aturan berhenti melaut hingga hari pertama puasa ini sudah menjadi tradisi nelayan setempat.
Mereka memilih berkumpul dengan keluarga menyambut datangnya Ramadan.
"Itu berlaku setiap tahun, baik menjelang Ramadan maupun Lebaran nanti,” jelasnya.
Shofi, warga setempat mengatakan, biasanya pada pekan pertama Ramadan, banyak kapal nelayan bersandar di tepian Pelabuhan Branta Pesisir dan berangkat melaut pada pekan kedua.
“Sejak tiga hari lalu, banyak nelayan sini yang sudah pulang melaut, dan dalam sepekan ini biasanya mereka berkumpul bersama keluarganya menjalankan ibadah puasa,” katanya.
Sementara itu, Rohemah (39) Pengepul Ikan di TPI Pelabuhan Branta Pesisir mengatakan, berhentinya aktivitas melaut nelayan tak berpengaruh banyak terhadap harga ikan.
Hal itu, kata dia disebabkan karena sejak dua hari lalu permintaan ikan di tingkat pedagang cenderung menurun.
Sebab, banyak masyarakat yang memilih membeli daging untuk kebutuhan lauknya, menyusul tradisi menyambut awal Ramadan yang biasa dilakoni setiap tahunnya.
Sedangkan, Bu Rofik pedagang ikan keliling mengatakan, stok ikan laut di pasaran mulai langka karena nelayan memilih libur di awal Ramadan.
“Sebentar lagi harga ikan pasti mengalami kenaikan, karena stoknya yang terbatas,” tutupnya.