Kantin Kantor Satpol PP Ditutup

Risma Ciduk Pegawai Pemerintah Nongkrong saat Jam Kerja, Kepala Satpol PP Surabaya Ngaku Ditegur

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melihat ada pegawai Satpol PP Surabaya yang nongkrong di kantin pujasera saat jam kerja.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/Tony Hermawan
kantin pujasera di samping Kantor Satpol PP Surabaya, Rabu (1/7/2020). 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Kepala Satpol PP Surabaya, Eddy Christijanto mengaku, sempat ditegur Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, belum lama ini.

Teguran itu diberikan Wali Kota Risma setelah melihat ada pegawai Satpol PP Surabaya yang nongkrong di kantin pujasera saat jam kerja.

Saat itu, kata Eddy Christijanto, ia diminta Risma untuk mengingatkan para petugasnya.

BREAKING NEWS - Kantin Samping Kantor Satpol PP Surabaya Ditutup Wali Kota Risma

Risma Tutup Kantin Samping Kantor Satpol PP Surabaya, Menciduk Pegawai Nongkrong saat Jam Kerja

PNS Sumenep Terjaring OTT Dugaan Pungutan Liar di Pasar Lenteng, Terancam Dipenjara Seumur Hidup

“Ibu (Risma) sebenarnya tidak menutup kantinnya, tapi beliau mengkritisi pegawai yang jam kerja tapi malah nongkrong di situ," kata Eddy Christijanto, Rabu (1/7/2020).

"Itu kan sebenarnya, zolim terhadap warga kota yang membayar mereka dengan uang pajak dan retribusinya,” sambung dia.

 “Makanya beliau memberikan peringatan keras kepada saya dan Pak Irvan (Kepala BPB Linmas), yang kebetulan kantornya ada di situ, untuk bisa mengatur anggota dan staf pemerintah yang lain untuk tidak nongkrong di situ,” imbuhnya.

Eddy menampik pernyataan yang menyebut penutupan kantin bermula karena saat itu banyaknya pegawai Satpol PP Surabaya yang berkerumun di sana.

Ia menyebut, saat itu juga ada beberapa (Organisasi Perangkat Daerah) OPD lain.

"Mereka yang nongkrong, ngerokok, bukan hanya pegawai Satpol PP, tapi yah OPD yang lain," ungkapnya.

Tren Kasus Covid-19 di Perumahan Mewah Surabaya Meningkat, Wali Kota Risma Analisa Penyebabnya

PJU di Sampang Banyak Rusak, Dishub Telan Dana Pemeliharaan Rp 200 Juta dalam Waktu 6 Bulan

Eddy pun memastikan penutupan murni karena banyak pegawai yang nongkrong di kantin saat jam kerja, bukan terkait pandemi virus corona.

“Hanya terkait jam kerja, jadi bukan terkait pandemi covid-19,” pungkas dia.

Sementara berdasarkan pantauan di lapangan, gerbang kantin tersebut dalam keadaan tertutup.

Hanya ada beberapa pedagang yang masih berjualan. 

Sedangkan kursi yang biasanya digunakan untuk nongkrong, kini telah terpasang Satpol PP line.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved