Virus Corona di Surabaya
Tracing di Surabaya Terus Digencarkan, Pelacakan Kontak Pasien Positif Covid-19 Libatkan TNI & Polri
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus melacak terhadap temuan kasus positif Covid-19 di Kota Surabaya dengan menggelar rapid tes dan tes swab.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus melacak terhadap temuan kasus positif Covid-19 di Kota Surabaya dengan menggelar rapid tes dan tes swab.
Upaya pelacakan atau traciung dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona di Kota Surabaya.
Dari informasi yang diterima TribunMadura.com, dari setiap satu pasien positif virus corona, sebanyak 50 orang kontak erat dilakukan tracing.
Tim tracing di Surabaya melibatkan unsur kepolisian dan TNI hingga di perkampungan.
Sebelumnya mereka telah dilatih dan bertugas bersama personel Satpol PP, BPB Linmas serta staf kelurahan.
"Karena kami melakukan tracing tidak hanya keluarga, tapi juga tetangga hingga tempat kerjanya kita tracing," kata Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita, Jumat (10/7/2020).
• 7 Pengedar Narkoba di Blitar Dibekuk Polisi, Pelaku Gunakan Sistem Ranjau dan Transaksi Lewat HP
• Desa Mojorejo Kota Batu Jadi Klaster Baru Penyebaran Covid-19, Gugus Tugas: Terjadi Transmisi Lokal
• PROMO JSM ALFAMARAT Jumat 10 Juli - 12 Juli 2020, Minyak Goreng & Beras Pakai Gopay Lebih Hemat
Menurut Febria Rachmanita, dengan adanya bantuan satgas tersebut semakin membantu petugas Puskesmas dalam memasifkan upaya tracing.
Dari hasil tracing yang dilakukan itu selanjutnya dilakukan treatment oleh Puskesmas setempat.
Sebelumnya, upaya pelacakan di Surabaya bisa menjangkau 25 orang kontak erat dengan pasien.
Namun saat ini dengan adanya banyak petugas tersebut upaya pelacakan bisa menjangkau sekitar 50 orang dari satu pasien yang terkonfirmasi.
Selain banyaknya personel, upaya ini dinilai berhasil lantaran masing-masing koordinasi berjalan.
Febria Rachmanita melanjutkan, mereka yang dinilai kontak erat dari hasil tracing itu juga dilakukan pemetaan.
Jika dinilai memiliki kontak erat yang sangat dekat atau ring satu, maka langsung dilakukan tes swab.
"Karena yang di ring satu ini risikonya lebih besar, untuk ring dua jika hasil rapid test reaktif, maka langsung di tes swab,” ungkap Febria Rachmanita yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya itu.
Semakin masifnya tracing yang dilakukan itu berpengaruh pada jumlah rapid test dan tes swab, yang juga meningkat.
Data hingga Rabu (8/7/2020), total kumulatif rapid test mencapai 101.532 jiwa.
Rapid test itu dilakukan oleh Pemkot Surabaya melalui Puskesmas, bantuan dari BIN, dan beberapa rumah sakit dan laboratorium rujukan pemeriksaan Covid-19.
Sementara untuk tes swab, total kumulatif sebanyak 24.975 jiwa.
Dari angka itu yang sudah keluar hasilnya sebanyak 24.659 jiwa, dan 7.159 pasien di antaranya terkonfirmasi atau positif, kemudian 17.297 orang sisanya negatif.
"Persentase yang positif 29,03 persen, yang negatif 70,14 persen, kemudian invalidnya 0,82 persen,” ujar Febria Rachmanita menjelaskan.
• 2 Pria di Malang Hendak Menggelapkan Mobil Sewaan, 3 Pengusaha Rental Lakukan Penyekapan
• Hasil Swab Test 30 Karyawan Bank BRI Malang Keluar, Sutiaji Pantau Layanan Operasional Nasabah
• VIRAL Rumah Warga Ngawi Pindah Tempat Dalam Semalam Disebut Dipindah Jin,Ini Penjelasan Sang Pemilik