Izin Praktik Bidan Dicabut

BREAKING NEWS - Izin Praktik Oknum Bidan di Sampang Madura Dicabut, Ini Penyebabnya

Izin praktik bidan di Kabupaten Sampang dicabut atas rekomendasi Ikatan Bidan Indonesia (IBI).

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
ISTIMEWA/TRIBUNMADURA.COM
Ibu melahirkan bayi di depan rumah bidan di Desa Ketapang Barat Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG – Izin praktik bidan berinisial SF, warga Desa Ketapang Barat, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, resmi dicabut.

Pencabutan izin praktik bidan SF tersebut atas rekomendasi Ikatan Bidan Indonesia (IBI).

IBI menilai, bidan SF menyalahi aturan kode etik profesi kebidanan.

Dinkes Sampang Panggil Bidan yang Diduga Lalai Tangani Pasien Melahirkan Bayi di Depan Rumah

Buntut Ibu Lahirkan Bayi di Depan Rumah Bidan, Dinkes Sampang Diminta Cabut Izin Praktik Sang Bidan

Han Seo Hee Kena Kasus Narkoba Lagi, Sempat Terseret Skandal Hanbin eks iKon dan TOP BIGBANG

Download Drakor Kim Soo Hyun Its Okay to Not Be Okay Sub Indo Episode 1 - 6, Bisa Nonton Streaming

Plt Kepala Dinas Kesehatan Sampang, Agus Mulyadi mengungkapkan, izin praktik bidan SF dicabut selama 3 bulan.

Agus Mulyadi mengatakan, sanksi tegas itu diberikan setelah insiden ibu melahirkan bayi di depan rumah bidan tersebut.

Pihaknya, kata Agus sebelumnya melakukan klarifikasi dengan memanggil Bidan SF, Kepala Puskesmas Bunten Barat (pemegang wilayah), Bidan Desa, dan organisasi profesi.

“Jadi sekarang hasilnya sudah direkomendasikan oleh IBI,” ujarnya kepada TribunMadura.com, Minggu (12/7/2020).

Kronologi Ibu Melahirkan di Depan Rumah Bidan

Kejadian tak terlupakan dialami pasangan suami istri asal Kabupaten Sampang, Madura,  Zainuri (28) dan Aljannah (25).

Itu setelah proses kelahiran anak yang ditunggu-tunggu keduanya berbeda dari kebanyakan orang.

Istri Zainuri, Aljannah terpaksa melahirkan bayinya di depan rumah seorang bidan di Desa Ketapang Barat, Kecamatan Ketapang.

Kejadian ibu melahirkan bayi di depan rumah bidan itu berlangsung pada  4 Juli 2020 malam.

Zainuri menceritakan, ia bersama istrinya berangkat dari rumah menggunakan sepeda motor sekitar pukul 21.00 WIB.

Tiba di rumah bidan Sri Fuji pukul 21.30 WIB, kata dia, istrinya dalam kondisi kritis karena akan melahirkan.

Namun, saat dirinya memanggil bidan terkait tidak kunjung direspon, sampai-sampai memakan waktu hingga satu jam lamanya.

“Tapi yang merespon adalah suaminya, bahkan suaminya itu bilang bahwa istrinya (bidan) sedang sakit,” ujarnya kepada TribunMadura.com, Selasa (7/7/2020).

“Tidak lama kemudian anaknya menyusul keluar dengan memberikan pernyataan yang tidak sama dengan ayahnya, bahwa si ibu tidak bisa melayani karena tidak ada asisten,” imbuh dia.

Karena masih belum mendapatkan pelayanan, istri Zainuri semakin meronta kesakitan sehingga, mengundang kehadiran warga sekitar.

“Kami juga menghubungi keluarga kami untuk membantu,” Zainuri.

Kemudian pada akhirnya, sekitar pukul 23.00 WIB, Aljannah melahirkan secara mandiri di tengah tontonan warga sekitar.

Zainuri menuturkan, mengetahui istrinya sudah melahirkan, suami bidan Sri Fuji masuk ke dalam rumah untuk memanggil istrinya.

Tidak lama kemudian, Bidan Sri Fuji keluar rumah untuk memberikan pelayanan dengan menggunakan APD lengkap covid-19.

“Kami langsung diarahkan masuk ke dalam rumah, kemudian anak dan istri saya dibersihkan,” terangnya.

“Setelah dibersihkan anak saya diletakkan di inkubator selama kurang lebih lima belas menit,” tambahnya.

Lebih lanjut, dalam pelayanan tersebut Zainuri beserta istrinya masih membayar sebesar Rp. 800.000.

“Pukul 23.30 WIB kami di suruh pulang, alhamdulilah anak saya lahir dengan normal, jenis kelamin perempuan,” kata Zainuri.

Penderitaan istri Zainuri tidak berhenti di situ, pasalnya saat tiba dirumah, Aljannah masih mengalami pendarahan.

Sehingga keesokan harinya, Zainuri kembali memanggil bidan lain untuk meminta pertolongan.

“Keesokan harinya istri saya mengalami pendarahan desar dengan wajah pucat, jadi saya memanggil bidan lain," kata dia.

"Kalau meminta pertolongan ke bidan yang sama, saya takut kembali terjadi hal yang serupa,” tegasnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved