Berita Terkini Sumenep
Puluhan Sekolah di Sumenep Direhab, Target Rampung Desember 2025
Dalam upaya meningkatkan kualitas sarana pendidikan, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep dilaporkan sedang mempercepat rekonstruksi.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Taufiq Rochman
Ringkasan Berita:
- Rekonstruksi puluhan sekolah: Proyek menyasar SD, TK, dan SMP di daratan serta kepulauan Sumenep dengan total anggaran Rp 29,34 miliar
- Sumber anggaran: Rp 22,19 miliar dari APBN untuk 13 SD, 4 SMP, dan 5 TK; Rp 7,15 miliar dari APBD untuk rehabilitasi 16 SD
- Target selesai Desember 2025: Proyek dipantau rutin, menggunakan pola swakelola (APBN) dan non-faktual (APBD) demi transparansi dan akuntabilitas
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Dalam upaya meningkatkan kualitas sarana pendidikan, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep dilaporkan sedang mempercepat pelaksanaan proyek rekonstruksi.
Proyek ini menyasar puluhan gedung sekolah, mulai dari tingkat SD, TK, hingga SMP, yang tersebar di wilayah daratan dan juga kepulauan Sumenep.
Untuk merealisasikan percepatan rekonstruksi ini, total anggaran yang dialokasikan Disdik Sumenep mencapai angka fantastis, yakni Rp 29,34 miliar.
Sebagian besar anggaran, yakni Rp 22,19 miliar berasal dari APBN yang digunakan untuk membenahi 13 SD, 4 SMP dan 5 TK.
Sementara APBD Sumenep mengucurkan Rp 7,15 miliar untuk merehabilitasi 16 SD.
Baca juga: November Bulan Guru, Praktisi Pendidikan Bangkalan Sebut Momen Kaji Ulang Tata Kelola Guru
Dipantau Berkala
Kabid Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Disdik Sumenep, Ardiansyah Ali Sochibi mengatakan bahwa proyek perbaikan ini saat ini terus berjalan dan dipantau secara berkala.
Bahkan, pihaknya menargetkan seluruh pekerjaan tuntas sebelum akhir tahun.
"Kami melakukan monitoring rutin agar pelaksanaan sesuai jadwal. Target kami semua rampung Desember," tutur Ardiansyah saat dikonrifmasi, Sabtu (22/11/2025).
Menurutnya, Disdik Sumenep memakai dua pola pengerjaan. Proyek APBN dilaksanakan melalui skema swakelola, sedangkan proyek APBD menggunakan sistem non-faktual.
Pola tersebut katanya, dipilih untuk memastikan pelaksanaan proyek tetap transparan, akuntabel, dan tepat sasaran.
"Pola ini untuk menjamin transparansi dan ketepatan sasaran sesuai ketentuan," tegasnya.
| Anggaran Hibah Sumenep Capai Rp12,2 Miliar, Namun Penyaluran Masih Tersendat |
|
|---|
| Penyaluran PIP di Sumenep, Disdik Diminta Tidak Lepas Tangan: Tetap Dikawal |
|
|---|
| Hari Pohon Sedunia, Taman Kota Sumenep Malah Gundul Akibat Penebangan Pohon Besar |
|
|---|
| 3 Desa Krisis Air di Sumenep Segera Nikmati Akses Air Bersih Berkelanjutan |
|
|---|
| Tembus 1,2 Juta Orang, Wisata Budaya dan Alam Sumenep Sedot Wisatawan Domestik dan Mancanegara |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/madura/foto/bank/originals/Kantor-Dinas-Pendidikan-Disdik-Sumenep-di-Jl-Dr-Cipto.jpg)