6 Bocah Tenggelam di Bangkalan

39 Adegan Prarekonstruksi Ungkap Tewasnya 6 Santri Bangkalan: 4 Mengambang, 2 di Dasar Kubangan

Satreskrim Polres Bangkalan menggelar prarekonstruksi untuk mendapatkan kesesuaian keterangan sejumlah saksi dalam perkara tewasnya 6 santri tenggelam

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Taufiq Rochman
TribunMadura.com/Ahmad Faisol
PEMERAN ASLI - Khoem, pria asal sekitar Bukit Jaddih, Desa Parseh, Kecamatan Socah memperagakan adegan ke-35, yakni menggendong salah satu korban santri meninggal dunia dalam prarekonstruksi di lokasi kubangan air, Jumat (21/11/2025) sore. Enam santri bocah meninggal dunia, tubuh empat korban ditemukan mengambang dan dua tubuh korban lainnya ditemukan di dasar kubangan. 
Ringkasan Berita:
  • Satreskrim Polres Bangkalan menggelar 39 adegan prarekonstruksi melibatkan 20 saksi (ustad, ustadzah, santri) untuk mencocokkan keterangan terkait tragedi tenggelamnya enam bocah santri Ponpes Jabal Qur’an
  • Enam santri berusia 7–10 tahun berasal dari Surabaya, Sampang, dan Sidoarjo; empat ditemukan mengapung, dua di dasar kolam bekas tambang galian C
  • Seorang warga, Khoim, memperagakan adegan evakuasi korban, menceritakan bagaimana ia langsung terjun ke kubangan air meski penuh bebatuan kapur

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Satreskrim Polres Bangkalan menggelar prarekonstruksi untuk mendapatkan kesesuaian keterangan sejumlah saksi dalam perkara tewasnya enam bocah santri tenggelam pada Kamis (20/11/2025) petang.

Total sebanyak 39 adegan dalam prarekonstruksi yang dilaksanakan hingga menjelang petang di lokasi kejadian, kubangan air bekas aktifitas tambang galian C di Bukit Jaddih, Desa Parseh, Kecamatan Socah, Jumat (21/11/2025).

Kapolsek Socah, Iptu Pariadi mengungkapkan, pelaksanan prarekonstruksi melibatkan sebanyak 20 orang yang terdiri dari ustad, ustadzah, dan para santri yang berstatus sebagai saksi atas musibah tewasnya enam korban santri Ponpes Jabal Qur’an.

Baca juga: Fakta Baru Tragedi 6 Santri Tewas Tenggelam di Bangkalan, Kedalaman Kolam hingga Hasil Sterilisasi

Reka Adegan

“Adegan dimulai saat keberangkatan dari pondok Jabal Qur'an, kemudian naik ke perbukitan hingga sampai ke TKP, di mana 6 santri meninggal karena tenggelam,” ungkap Pariadi didampingi Kasi Humas Polres Bangkalan, Ipda Agung Intama.

Identitas keenam santri yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangkalan terdiri dari Louvin Al Baru (9), asal Sambikerep, Surabaya, Salman Al Farisi (9), asal Astapah, Kabupaten Sampang, Rosyid Inul Yakin (10), asal Tambak Dalem, Surabaya, Reynand Azka Mahardika (9), asal Sambikerep, Surabaya, Moh Nasiruddin Adrai (9), asal Panggung, Sidoarjo, dan Muhammad Akhtar Muzain Ainul Izzi (7), Kalimas Surabaya/Desa Parseh, Kecamatan Socah.

"Tubuh empat korban ditemukan mengapung dan tubuh dua korban santri lainnya ditemukan di dasar kolam."

"Empat korban ditemukan mengambang di ujung Selatan, sementara posisi tubuh dua korban yang ditemukan di dasar kolam tidak jauh dari empat korban yang mengambang,” pungkas Pariadi.

Hasil olah TKP pada pagi hari sebelumnya, Kasi Identifikasi Ditreskrimum Polda Jatim, Kompol Soekris Trihartono mengungkapkan, untuk titik ditemukan tiga korban berada pada kedalaman sekitar 145 Cm dengan panjang kubangan air 59 meter dan lebar 28,4 meter.

Seorang pria, Khoim, warga sekitar TKP juga turut terlibat dalam prarekonstruksi untuk memperagakan pada adegan ke-35 saat menggendong tubuh salah seorang santri di bibir kubangan air.

Ia mengungkapkan, awalnya mendapatkan informasi bahwa ada enam bocah santri tenggelam dan belum ditemukan.

Tanpa berpikir panjang, Khoim langsung berlari menuju lokasi dan menerjang kubangan air yang dipenuhi bebatuan kapur.

“Lutut saya beberapa kali membentur batu, saya merasa merinding saat menggendong,” singkatnya kepada Tribun Madura.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved