6 Bocah Tenggelam di Bangkalan

Polda Jatim Selidiki Tenggelamnya 6 Santri Bangkalan di Bekas Galian C, Singgung Gas Beracun 

Polda Jatim turun tangan selidiki tenggelamnya 6 santri di bekas galian C di Bangkalan.   Polisi juga menyinggung soal gas beracun.

Editor: Januar
Kompas.com
Olah TKP oleh Polda Jatim di Tambang Galian C di Bangkalan 
Ringkasan Berita:
  • Tim Inafis dan Gegana Polda Jatim melakukan olah TKP di lokasi enam santri tenggelam di danau buatan bekas tambang galian C di Desa Parseh, Bangkalan, termasuk pengecekan kualitas udara, air, dan kedalaman kolam.
  • Kualitas udara dan air dinyatakan aman, tanpa temuan gas beracun atau bahan kimia berbahaya; kolam memiliki panjang 59 m, lebar 28,4 m, dengan titik temuan korban pada kedalaman 145 cm.
  • Peristiwa bermula ketika 6 santri turun bermain air tanpa pengawasan

 


TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN- Polda Jatim turun tangan selidiki tenggelamnya 6 santri di bekas galian C di Bangkalan.
 
Polisi juga menyinggung soal gas beracun.
 
Dilansir dari Kompas.com, sebanyak 6 santri yang tewas akibat tenggelam di danau buatan di tambang galian C di Desa Parseh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur terus didalami.
 
Tim Inafis dan Gegana Polda Jatim turun langsung ke lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dari pemantauan di lapangan, tim melakukan pengecekkan kualitas udara dan kualitas air di danau buatan itu. Selain itu, petugas juga mengecek kedalaman danau.\

Baca juga: Penampakan Bekas Tambang Galian C di Bangkalan yang Tewaskan 6 Santri, Kedalaman 150 Sentimeter


Danden Gegana Satbrimob Polda Jatim, Kompol Dian Viki Sandhi mengatakan, dari hasil pengecekan kualitas udara, pihaknya menemukan hasil adanya gas metana (CH4) sebanyak 4,6.


Diduga, angka tersebut berasal dari gas knalpot kendaraan di area tersebut.
 
"Itu mungkin karena ada kendaraan. Kami cek lagi dibawah hasilnya nol. Hanya di titik tengah menunjukkan angka 1 dan naik lagi ada angka 1,1 yang kemungkinan karena knalpot," ujar Dian, Kamis (21/11/2025).

 

Benarkah ada gas beracun?


 
Namun, ia menyimpulkan dari hasil keseluruhan kualitas udara di lokasi tersebut cukup aman dan tidak mengandung gas beracun.
 
"Di lingkungan sini aman dan tidak diindikasi gas beracun," imbuhnya.
 
Sedangkan untuk kualitas air, pihaknya melakukan pengecekkan di empat titik yang berbeda. Hasilnya, tidak ditemukan kandungan kimia dari air tersebut. "Dari hasil pengecekan menggunakan peralatan khusus, hasilnya nol. Artinya, tidak ditemukan adanya kandungan bahan kimia berbahaya," jelasnya.


Sementara itu, Kasi Ident Ditreskrimum Polda Jatim, Kompol Soekris Trihartono mengatakan, sampel air nantinya akan dilakukan pemeriksaan lanjutan di laboratorium Polda Jatim. "Nanti akan kami ajukan pemeriksaan laboratoris," kata Soekris.
 
Dari hasil pengecekan di lokasi itu, diketahui panjang kolam yakni 59 meter dengan lebar 28,4 meter atau seluas 1.700 meter persegi. Sedangkan titik ditemukannya korban yakni di kedalaman 145 sentimeter.
 
"Titik terdalam 180 sentimeter namun tidak ditemukan korban. Untuk titik temuan korban tenggelam di 145 meter," pungkasnya.


Sebelumnya, 6 santri itu pergi ke danau buatan tersebut tanpa sepengetahuan ustaz ponpes.
 
Salah 1 santri diduga tenggelam dan hendak ditolong oleh 5 santri lain. Akibat permukaan danau cukup dalam, enam santri itu tenggelam. Kejadian nahas itu baru diketahui oleh santri lain yang datang ke lokasi itu.
 
Santri tersebut langsung memberi tahu ustaz dan pengurus pesantren.
 
Proses evakuasi memakan waktu, sebab satu persatu santri harus diangkat ke permukaan. Bahkan, akibat kejadian itu, salah satu pengurus pesantren dilarikan ke rumah sakit Syamrabu Bangkalan.


 
Adapun identitas 6 korban tersebut yakni Louvin (9), Rosyid Ainul Yakin (10), Reynand Azka (9) serta Salman (9) berasal dari Surabaya. Sedangkan 2 korban lain yakni Moh Nasirudin Adrai (8) asal Kabupaten Sampang dan Muhammad Akhtar Muzain Ainul Izzi (7) asal Bangkalan.


 
Informassi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved