6 Bocah Tenggelam di Bangkalan
Penampakan Bekas Tambang Galian C di Bangkalan yang Tewaskan 6 Santri, Kedalaman 150 Sentimeter
Berikut ini adalah penampakan bekas tambang galian C di Bangkalan yang baru saja tewaskan 6 santri.
Ringkasan Berita:
- Enam santri Pondok Pesantren Jabal Qur’an tewas tenggelam di kubangan bekas tambang galian C di Desa Parseh, Socah, Bangkalan, dengan kedalaman air sekitar 150 cm.
- Dari 11 santri yang keluar saat jam bebas, 6 turun bermain air tanpa pengawasan; satu santri awalnya tenggelam, lima lainnya mencoba menolong tetapi turut tenggelam.
- Kejadian diketahui oleh santri lain yang kemudian memanggil ustaz; proses evakuasi berlangsung sulit karena kubangan berlumpur
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN- Berikut ini adalah penampakan bekas tambang galian C di Bangkalan yang baru saja tewaskan 6 santri.
Bekas galian C itu memiliki kedalaman hingga 150 sentimeter.
Dilansir dari Kompas.com, kubangan bekas tambang galian C yang terletak di Desa Parseh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, memakan enam korban jiwa. Kubangan itu begitu luas.
Bekas penggalian masih terlihat jelas. Ketinggian air di kubangan itu diperkirakan sekitar 150 sentimeter. Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono mengatakan, enam santri yang menjadi korban yakni santri dari Pondok Pesantren Jabal Qur'an yang lokasinya hanya berjarak 450 meter dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Semula, ada sebanyak 11 santri yang keluar dari pondok pesantren sejauh 300 meter. Anak-anak tersebut lalu bermain di sekitar tambang galian C atau perbukitan batu kapur tersebut.
Baca juga: Identitas Lengkap 6 Bocah Santri Tewas Tenggelam di Kubangan Air Bukit Jaddih Bangkalan
"Jadi sekitar pukul 16.00 itu, santri sudah masuk jam bebas. Ada 11 santri yang keluar untuk bermain," ujarnya, Jumat (21/11/2025). Baca juga: 6 Santri di Bangkalan Tewas Tenggelam, TKP di Dekat Area Wisata Bukit Jaddih
Dari 11 santri itu, sebanyak 5 santri berada di area atas batuan kapur. Sedangkan 6 santri lainnya turun ke bawah untuk bermain air di danau buatan bekas tambang galian C tersebut. "Jadi mereka bermain tanpa sepengetahuan dan pengawasan orang dewasa dan pengurus pondok," imbuhnya.
Awalnya, ada satu santri yang tenggelam. Kemudian, lima santri lainnya hendak menolong.
Kondisi danau yang dalam
Namun, kondisi permukaan danau yang cukup dalam membuat enam santri itu tenggelam semuanya.
"Bisa dilihat kedalamnnya sekitar 150 sentimeter atau setinggi leher orang dewasa," jelasnya. Kejadian itu diketahui saat lima santri yang bermain di area batu kapur mencari keberadaan enak temannya karena hari sudah sore.
"Lalu santri itu menemukan enam temannya sudah tenggelam di lokasi ini dan langsung menghubungi ustaz dan pengurus pondok," imbuhnya.
Pengurus pondok langsung datang ke lokasi dan melakukan evakuasi. Permukaan danau buatan yang berlumpur itu membuat salah satu ustaz kewalahan hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit setelah berhasil mengevakuasi enam santri tersebut.
"Untuk satu orang ustaz yang sempat dilarikan ke rumah sakit, saat ini kondisinya sudah membaik namun masih membutuhkan perawatan," pungkasnya.
Identitas enam korban tersebut yakni Louvin (9), Rosyid Ainul Yakin (10), Reynand Azka (9) dan Salman (9) asal Surabaya. Sedangkan dua korban lain yakni Moh Nasirudin Adrai (8) asal Kabupaten Sampang dan Muhammad Akhtar Muzain Ainul Izzi (7) asal Bangkalan.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/madura/foto/bank/originals/Tim-inavis-dan-gegana-Polda-Jatim-melakukan-olah-TKP.jpg)