Berita Pamekasan
Fakta Unjuk Rasa Para Orang Tua Siswa di SD Diungkap Bupati Pamekasan, Ternyata Settingan Oknum?
Video itu memperlihatkan sejumlah ibu-ibu dan anaknya melakukan unjuk rasa di depan sekolah dasar di Kabupaten Pamekasan.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
"Nanti tak kirim saja ya videonya," janjinya.
Politisi PKB itu juga menyatakan akan memanggil Kepala Sekolah yang di unjuk rasa oleh puluhan orang tua siswa tersebut.
"Nanti akan kita panggil Kepala Sekolahnya. Itu di SD Tebul," tutupnya.
• Angka Kecelakaan di Sumenep Turun 7 Persen selama Pandemi, 17 Kasus Libatkan Anak di Bawah Umur
Sebelumnya, viral di media sosial video yang memperlihatkan sejumlah ibu-ibu dan anaknya melakukan unjuk rasa di depan sebuah Sekolah Dasar di Desa Tebul Barat, Kecamatan Pengantenan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Rabu (15/7/2020).
Dalam video berdurasi 3 menit 30 detik itu mempertontonkan sejumlah ibu-ibu yang sedang berdebat dengan Kepala Sekolah SD setempat.
Mereka tampak menuntut Kepala Sekolah agar kembali melakukan pembelajaran tatap muka.
Unjuk rasa tersebut terjadi hari Senin 13 Juni 2020 kemarin, bertepatan dengan hari pertaman dimulainya kegiatan belajar mengajar (KBM) sekolah tahun ajaran 2020/2021 .
Seorang ibu-ibu berkerudung merah dalam video tersebut tampak mengancam Kepala Sekolah SD di Desa Tebul Barat akan memindahkan anaknya ke lembaga lain bila sekolah di wilayah itu dalam waktu dekat tidak melakukan pembelajaran tatap muka.
"Kalau sekolah ini masih diliburkan, anak saya mau disekolahkan ke lembaga lain saja," kata ibu berkerudung merah kepada Kepala Sekolah.
Namun, Kepala Sekolah itu justru meredam amarah ibu-ibu tersebut dengan cara memberikan penjelasan.
Kata dia, masih diliburkannya SD tersebut, sebab pihak sekolah hanya menjalani peraturan dari Pemerintah Daerah yang tidak membolehkan melakukan pembelajaran tatap muka selama Pamekasan masih masuk wilayah zona merah Covid-19.
"Jadi diliburkan sementara waktu saja ibu-ibu, tidak selamanya. Selama libur, siswa hanya belajar di rumah dulu," jelas Kepala Sekolah kepada ibu-ibu yang sedang unjuk rasa itu.
Kepala Sekolah juga mengingatkan kepada ibu-ibu tersebut, selama belajar dari rumah masih diberlakukan, orang tua juga punya tanggung jawab untuk memberikan bimbingan belajar kepada anak-anaknya.
Namun, seorang Ibu-Ibu berkerudung merah muda, justru mengatakan tidak setuju dengan penjelasan yang disampaikan oleh Kepala Sekolah tersebut.
Kata dia, anaknya selama libur sekolah tidak mau belajar kalau tidak dibimbing oleh gurunya.
Kalau sekolah terus ditutup, menurut ibu itu kapan anak Indonesia bisa lekas pandai.