Dari 186 Desa di Sampang, Baru Setengah BUMDes yang Mampu Hasilkan PAD

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Pemerintah Kabupaten Sampang, Madura menyoroti masih banyaknya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang belum menunjukkan kinerja produktif, Senin (6/10/2025).

Padahal, keberadaan BUMDes menjadi tumpuan penting dalam mendukung program ketahanan pangan melalui pengelolaan Dana Desa.

Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sampang, Sudarmanta, mengatakan bahwa dari 186 desa dan kelurahan, baru 90 BUMDes yang memiliki izin lengkap dan aktif beroperasi.

Namun, tidak semuanya mampu memberikan kontribusi nyata bagi Pendapatan Asli Desa (PAD).

"Hanya sebagian yang mampu menghasilkan PAD. Sementara sebagian lainnya masih belum optimal," ujarnya.

Pemerintah daerah terus mendorong agar seluruh BUMDes bisa segera beroperasi maksimal.

Menurutnya, meski belum produktif, BUMDes tetap wajib berjalan agar roda ekonomi desa tetap berputar.

"Kita berharap semua BUMDes dapat segera berkontribusi nyata terhadap PAD dan program ketahanan pangan," terangnya.

Adapun, beberapa BUMDes yang dinilai produktif di antaranya berasal dari Desa Bira Tengah, Kecamatan Sokobanah, Desa Klobur Kecamatan Sreseh, dan Desa Pangarengan, Kecamatan Pangarengan.

Sudarmanta menjelaskan, minimal 20 persen Dana Desa harus dialokasikan untuk ketahanan pangan melalui BUMDes, baik dalam bentuk usaha peternakan, perikanan, pertanian, maupun pembelian bibit ternak seperti sapi, kambing, dan lele.

"BUMDes harus menjadi motor penggerak ekonomi desa, bukan sekadar formalitas," tegasnya.

 
 
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com