Berita Sampang
Jumlah Warga Sampang yang Terima PKH, Dinsos Perkuat Pengawasan Penerima Bansos
Pemerintah Kabupaten Sampang, Madura menegaskan komitmennya untuk memastikan program bantuan sosial (Bansos) berjalan tepat sasaran.
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Pemerintah Kabupaten Sampang, Madura menegaskan komitmennya untuk memastikan program bantuan sosial (Bansos) berjalan tepat sasaran.
Para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) diminta tidak asal mendata dan harus benar-benar memastikan penerima bantuan masuk dalam kategori layak.
Kepala Bidang Jaminan Sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Sampang, Erwin Elmi Syahrial, mengatakan, pengawasan ketat terhadap pendataan dan validasi penerima bansos menjadi kunci utama agar bantuan tidak jatuh ke tangan yang salah.
"Pendamping wajib turun langsung ke lapangan. Tidak boleh ada warga yang tergolong mampu justru menerima bantuan," ujarnya (6/10/2025).
Dijelaskan, data calon Keluarga Penerima Manfaat (KPM) berasal dari kepala desa dan operator desa, kemudian diverifikasi kembali oleh pendamping PKH melalui ground check atau pemeriksaan lapangan.
"Tahapan ini penting untuk memastikan bantuan benar-benar menyasar keluarga miskin ekstrem, bukan sekadar nama dalam daftar," terangnya.
Berdasarkan data SIKS-NG (Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation) periode Juli–September 2025, jumlah penerima PKH di Kabupaten Sampang mencapai 60.320 jiwa, sedangkan BPNT tercatat 93.886 jiwa.
Erwin menuturkan, sistem verifikasi penerima bansos mengacu pada desil kemiskinan yang ditetapkan Badan Pusat Statistik (BPS).
Desil 1–4 berhak menerima PKH (kategori sangat miskin hingga rentan miskin).
Desil 1–5 berhak menerima BPNT.
Sedangkan Desil 6–10 tidak diprioritaskan karena tergolong menengah ke atas.
"Pendamping harus memahami peta desil ini, jangan sampai keluarga yang tidak miskin malah terdata sebagai penerima bantuan," tuturnya.
"Jika pendamping lalai, maka dampaknya bisa fatal, bantuan tidak tepat sasaran, dan masyarakat miskin ekstrem justru terabaikan," imbuhnya.
Dengan pengawasan berlapis dan validasi ketat, Dinsos Sampang berharap distribusi bansos dapat lebih transparan, adil, dan benar-benar menyentuh keluarga yang membutuhkan.
"Pendamping adalah garda terdepan, keberhasilan program bansos sangat bergantung pada kerja mereka di lapangan," tutupnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Dari 186 Desa di Sampang, Baru Setengah BUMDes yang Mampu Hasilkan PAD |
![]() |
---|
Temukan Kardus yang Tergeletak di Pinggir Jalan, Warga Sampang Terharu dan Bersyukur |
![]() |
---|
Siswa SD Sampang Nyaris Jadi Korban Plafon Sekolah Ambruk, Sudah Ajukan Renovasi, Tapi Belum Dibantu |
![]() |
---|
Program Makan Bergizi Gratis Ternyata Belum Sentuh Ibu Hamil dan Menyusui di Sampang |
![]() |
---|
Hari Batik Nasional, Toko Batik Sampang Bertahan di Tengah Tantangan Pasar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.