Idul Adha 2020

Idul Adha Jatuh pada Jumat 31 Juli, Berikut Panduan Pelaksanaan Salat Idul Adha 2020 dari Kemenag

Terkait pelaksanaan shalat Idul Adha, Kemenag menyatakan, masyarakat dapat melaksanakannya dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan.

Editor: Elma Gloria Stevani
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Umat Muslim saat melaksanakan ibadah salat Id di salah satu kompleks perumahan di Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (24/5/2020). Meski di tengah pandemi COVID-19 umat muslim tetap melaksanakan shalat Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriah. 

TRIBUNMADURA.COM - Kementerian Agama ( Kemenag) telah menyelenggarakan sidang isbat untuk menetapkan awal Zulhijah 1441 H, Selasa (21/7/2020) sore.

Dari hasil pengamatan hilal yang dilakukan di 87 titik di seluruh Indonesia, tanggal 1 Zulhijah 1441 H ditetapkan jatuh, Rabu (22/7/2020).

Dengan begitu, hari raya Idul Adha atau kurban yang jatuh pada 10 Zulhijah 1441 H bertepatan dengan 31 Juli 2020.

Terkait pelaksanaan shalat Idul Adha, Kemenag menyatakan, masyarakat dapat melaksanakannya dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona. 

Panduan sholat dan penyembelihan hewan kurban Idul Adha 2020/1441 H (Kolase TribunStyle.com/Freepik)
Panduan sholat dan penyembelihan hewan kurban Idul Adha 2020/1441 H (Kolase TribunStyle.com/Freepik) ()

Melalui Surat Edaran Nomor 18 Tahun 2020 tentang penyelenggaran sholat Idul Adha 2020 dan penyembelihan hewan kurban, Kemenag (Kementerian Agama) mengimbau ibadah di hari raya kurban tahun ini harus menerapkan protokol kesehatan.

Pelaksanaan sholat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban dengan protokol kesehatan ini diharapkan tetap aman sesuai tuntunan agama Islam sekaligus meminimalisir risiko penularan virus corona akibat kerumunan dalam satu lokasi.

Baik panitia penyelenggara sholat Idul Adha dan para jemaah harus menerapkan protokol kesehatan sebagai berikut:

Ketentuan tempat penyelenggaraan sholat Idul Adha 2020

Ilustrasi sholat berjamaah (Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa)
Ilustrasi sholat berjamaah (Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa) ()

Tempat penyelenggaraan kegiatan sholat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban dapat dilaksanakan di semua daerah dengan memperhatikan protokol kesehatan dan telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat.

Kecuali pada tempattempat yang dianggap masih belum aman Covid-19 oleh Pemerintah
Daerah/Gugus Tugas Daerah.

Penyelenggaraan shaiat Idul Adha tahun 144IH/2020 M dibolehkan untuk dilakukan di lapangan/masjid/ruangan dengan persyaratan sebagai berikut:

1. Menyiapkan petugas untuk melakukan dan mengawasi penerapan protokol kesehatan di area tempat pelaksanaan;

b. Melakukan pembersihan dan disinfeksi di area tempat pelaksanaan;

c. Membatasi jumlah pintu/jalur keluar masuk tempat pelaksanaan guna memudahkan penerapan dan pengawasan protokol kesehatan;

d. Menyediakan fasilitas cuci tangan/sabun/hand sanitizer di pintu/jalur masuk dan keluar;

e. Menyediakan alat pengecekan suhu di pintu/jalur masuk. Jika ditemukan jamaah dengan suhu >37,5°C (2 kali pemeriksaan dengan jarak 5 menit), tidak diperkenankan memasuki area tempat pelaksanaan;

f. Menerapkan pembatasan jarak dengan memberikan tanda khusus minimal jarak 1 meter;

g. Mempersingkat pelaksanaan sholat dan khutbah Idul Adha tanpa mengurangi ketentuan syarat dan rukunnya;

h. Tidak mewadahi sumbangan/sedekah Jemaah dengan cara menjalankan kotak, karena berpindah-pindah tangan rawan terhadap penularan penyakit.

Selain itu, penyelenggara memberikan himbauan kepada masyarakat tentang protokol kesehatan pelaksanaan sholat Idul Adha yang meliputi:

a. Jemaah dalam kondisi sehat;

b. Membawa sajadah/alas sholat masing-masing;

c. Menggunakan masker sejak keluar rumah dan selama berada di area tempat pelaksanaan;

d. Menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer;

e. Menghindari kontak fisik, seperti bersalaman atau berpelukan;

f. Menjaga jarak antar jemaah minimal 1 (satu) meter;

g. Menghimbau untuk tidak mengikuti sholat Idul Adha bagi anak-anak dan warga lanjut usia yang rentan tertular penyakit, serta orang dengan sakit bawaan yang berisiko tinggi terhadap Covid-19.

Syarat penyelenggaraan penyembelihan hewan kurban

Ilustrasi hewan kurban (Kolase TribunStyle)
Ilustrasi hewan kurban (Kolase TribunStyle) ()

Selain protokol kesehatan yang harus dilakukan saat pelaksanaan sholat Idul Adha, inilah syarat-syarat yang harus dipenuhi selama penyembelihan hewan kurban.

Penerapan jaga jarak fisik (physical distancing), meliputi:

1) Pemotongan hewan kurban dilakukan di area yang memungkinkan penerapan jarak fisik;

2) Penyelenggara mengatur kepadatan di lokasi penyembelihan, hanya dihadiri oleh panitia dan pihak yang berkurban;

3) Pengaturan jarak antar panitia pada saat melakukan pemotongan, pengulitan, pencacahan, dan pengemasan daging;

4) Pendistribusian daging hewan kurban dilakukan oleh panitia ke rumah mustahik.

Penerapan kebersihan personal panitia, meliputi:

1) Pemeriksaan kesehatan awal yaitu melakukan pengukuran suhu tubuh di setiap pintu/jalur masuk tempat penyembelihan dengan alat pengukur suhu oleh petugas;

2) Panitia yang berada di area penyembelihan dan penanganan daging, tulang, serta jeroan harus dibedakan;

3) Setiap panitia yang melakukan penyembelihan, pengulitan, pencacahan, pengemasan, dan pendistribusian daging hewan harus menggunakan masker, pakaian lengan panjang, dan sarung tangan selama di area penyembelihan;

4) Penyelenggara hendaklah selalu mengedukasi para panitia agar tidak menyentuh mata, hidung, mulut, dan telinga, serta sering mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer,

5) Panitia menghindari berjabat tangan atau kontak langsung, serta memperhatikan etika batuk/bersin/meludah;

6) Panitia yang berada di area penyembelihan harus segera membersihkan diri (mandi) sebelum bertemu anggota keluarga.

Kebersihan alat-alat yang digunakan saat penyembelihan hewan kurban jug harus diperhatikan.

Penerapan kebersihan alat penyembelihan hewan kurban meliputi:

a. Melakukan pembersihan dan disinfeksi seluruh peralatan sebelum dan sesudah digunakan, serta membersihkan area dan peralatan setelah seluruh prosesi penyembelihan selesai dilaksanakan;

b. Menerapkan sistem satu orang satu alat. Jika pada kondisi tertentu seorang panitia harus menggunakan alat lain maka harus dilakukan disinfeksi sebelum digunakan.

8 Cara Mengolah Daging Sapi agar Empuk

Selain itu, untuk mengolah daging kurban agar enak dan empuk, simak tips-tips berikut ini.

Marinasi dengan Nanas

Cara pertama adalah dengan marinasi nanas.

Ini merupakan cara alami dan sederhana yang bisa kamu coba.

Nanas memiliki kadar asam yang tinggi sehingga bisa membuat daging empuk.

Pertama, potong nanas tipis-tipis.

Haluskan nanas, lalu campur dengan daging dan tunggu hingga 30 menit.

Diamkan hingga zat asam dari nanas bekerja dan membantu mengempukkan daging.

Setelah selesai dimarinasi, daging siap dimasak.

Buah Nanas (lauraspoelstra.co.uk)
Buah Nanas (lauraspoelstra.co.uk) ()

Potong Daging Berlawanan dengan Arah Serat

Kali ini kita akan bicara teknis pemotongan daging.

Jika tak mendapat buah nanas, kamu bisa mengakali pengolahan daging sapi dengan menggunakan pisau.

Cobalah untuk memotong daging berlawanan dari arah seratnya.

Pernah dengar tips untuk memasak daging sapi dalam waktu yang lama agar empuk?

Sebaiknya kamu fokus pada cara potongnya saja, jangan ke lamanya pemasakan.

Semakin lama dimasak, sari daging dan rasa gurih khas daging akan hilang.

Kalau ingin merebus daging agar lebih empuk maksimal 45 menit.

Bungkus dengan daun pepaya

Ternyata tak cuma nanas yang punya kadar asam yang tinggi.

Daun pepaya juga memiliki kandungan serupa yang dipercaya mampu membantu mengempukkan daging.

Caranya, bungkus daging dengan daun pepaya kemudian diamkan selama lebih kurang 1 jam.

Terkadang ada pula yang mengempukkan daging dengan menusuk-nusuk daging menggunakan garpu yang bertujuan untuk mematikan serat.

Namun cara tersebut dinilai malah merusak daging dan membuat kualitas daging menurun.

Jadi, cukup bungkus daging dan tunggu selama 60 menit.

Rendam dengan baking powder

Baking powder bukan cuma untuk membuat kue.

Coba rendam daging selama semalaman dalam bumbu yang telah dibubuhi baking powder.

Cara ini cocok saat kita ingin membuat daging lada hitam atau sate. 

Lumuri dengan jahe

Setiap ruas jahe mengandung enzim proteolitik alami yang dapat berperan mengurangi ikatan protein agar empuk.

Caranya adalah lumuri daging dengan jahe yang telah diparut.

Diamkan selama 30 menit sebelum daging diolah untuk dimasak. 

Rendam dengan teh

Kandungan tanin dalam teh mampu berperan sebagai pengempuk alami.

Teh yang berwarna pekat bisa sebagai bahan perendam daging. 

Kamu bisa merendam daging kurang lebih sekitar 30 menit. 

Daging dipukul-pukul

Ini adalah cara yang paling umum dilakukan.

Memukul-mukul daging dipercaya bisa membuat daging jadi empuk.

Dengan bantuan alat pemukul daging, pukul-pukul kedua sisi daging sampai teksturnya jadi lebih empuk.

Jangan lupa memakai talenan sebagai alas, agar daging tidak bergeser saat dipukul.

Selain itu, jangan terlalu kencang memukulnya agar sari daging tidak keluar.

Gunakan Panci Presto atau Pressure

Nah, ini adalah cara paling sederhana.

Jika kamu memiliki panci presto, kamu tak perlu repot-repot mempraktikan tips-tips yang sudah disebutkan tadi.

Cukup gunakan teknologi presto dan voila, daging sapi jadi empuk hanya dalam hitungan menit.

Nah, itu tadi cara-cara mengolah daging sapi agar empuk.

Semoga tipsnya bermanfaat dan bisa membuat santapan Idul Adha-mu jadi lebih nikmat dan lezat.

(TribunStyle.com/Vega/Suli Hanna)

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Panduan Pelaksanaan Sholat Idul Adha 2020 dari Kemenag: Simak Ketentuan yang Harus Dipenuhi

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved