Idul Adha 2020
Bupati Pamekasan Salat Ied di Masjid Agung Asy-Syuhada, Ini Hikmah Idul Adha di Tengah Pandemi
Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam ikuti salat Ied di Masjid Agung Asy-Syuhada, Jumat (31/7/2020). Petik hikmah Idul Adha di tengah pandemi Covid-19.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Elma Gloria Stevani
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam beserta jajaran Forkopimda mengikuti salat Ied di Masjid Agung Asy-Syuhada, Jumat (31/7/2020).
Sebelum salat Id dimulai, Baddrut Tamam sempat memberikan sambutan kepada ribuan jemaah yang salat di masjid terbesar di Pamekasan ini.
Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam mengatakan, Hari Raya Idul Adha tahun 2020 ini, memiliki keistimewaan, sebab bersamaan dengan puncak Ibadah Haji di tanah suci.
• Perayaan Idul Adha, Polres Pamekasan Sembelih 30 Hewan Kurban, Dibagikan ke Ponpes dan Masyarakat
• Trauma Pasca Pelecehan Seksual, Korban Ngaku Down Tiap Kali Bertemu Gilang Predator Fetish Jarik
• Apa Itu Fetish? Bukan Kelainan Seksual, Tapi Penderita Terangsang pada Benda yang Dikenakan Pasangan
Keistimewaan lainnya, kata dia, ummat Islam disunnahkan menyembelih hewan kurban, setelah menunaikan salat Idul Adha dan pada hari Tasyrik, yakni tanggal 11, 12, 13 dzulhijjah.
Kepada seluruh ummat islam di Kabupaten Pamekasan, Politis PKB itu berharap, agar momentum Hari Raya Idul Adha di masa pandemi Covid-19 ini, bisa mengantarkan pada puncak kesadaran spiritual dan sosial dengan keihklasan mengorbankan yang terbaik dari yang dimiliki untuk saudara lain yang kurang beruntung.
Baddrut Tamam juga menjelaskan, dalam ajaran agama Islam, kurban tidak sekadar memiliki dimensi religius yang menghubungkan makhluk dengan Allah SWT.
Dan kurban juga bukan sekadar ritual penyembelihan hewan kurban dan aktivitas membagikan daging hewan kepada mereka yang tidak mampu.
Kata dia, kurban memiliki dimensi sosial dan akar sejarah yang sangat kuat serta memiliki posisi vital di masyarakat.
Ibadah kurban, menurut Baddrut Tamam menuntun manusia untuk menanamkan rasa kemanusiaan dan jiwa sosial.
“Rasulullah Muhammad SAW bersabda, perbesarlah kurban-kurban kalian, sebab kurban itu akan menjadi kendaraan dalam melewati jembatan Ash-Shirat menuju surga,” katanya mengutip sebuah hadits Nabi Muhammad SAW tentang ibadah Kurban.
• Gilang Bungkus Cumbui Korban Pakai Kain Jarik, Pandemi Picu Pelecehan Seksual Lewat Media Sosial
• Kasus Covid-19 di Kabupaten Trenggalek Melonjak, Gugus Tugas: Check Point Tetap Harus Dipertahankan
• Psikolog Klinis dan Forensik: Fetish Ambisi Seseorang Melihat Objek hingga Timbul Rangsangan Seksual
Baddrut Tamam melanjutkan, Idul Adha, menginspirasi manusia untuk berlomba-lomba melaksanakan ibadah kurban dengan binatang yang terbaik dan lebih banyak lagi membantu sesama manusia khususunya anak yatim dan fakir miskin.
Itu semua, kata dia, akan mempermudah manusia mendapat petunjuk dan kemudahan dalam setiap langkah perjalanan hidupnya.
Sementara, bagi para pejabat atau para pemimpin, berkurban mengandung arti meluruskan suara hati, bahwa jabatan dan kedudukan yang dimilikinya bukan untuk menjaga jarak atau merasa lebih dibandingkan rakyat atau yang lain.
Berkurban, kata Baddrut harus dimaknai upaya memiliki perasaan yang sama, sejajar dan tulus untuk mengabdi dan berjuang serta melayani rakyat.
Usai salat Idul Adha, Bupati dan Wakilnya, Raja’e, menyerahkan sapi kurban seberat 1 ton lebih kepada panitia kurban Masjid Asy-Syuhada Pamekasan.
Sapi itu dibeli oleg keduanya pada saat kegiatan Bazar Hewan Kurban murah yang digelar oleh peternak Domba, Kambing dan Sapi (Dokapi), sepekan yang lalu di Desa Samatan, Kecamatan Poppo.