Berita Terkini Bangkalan

Rektor UTM Prof Safi’ Ingatkan Wisudawan Pentingnya Nilai Pendidikan Ki Hajar Dewantara

Pentingnya nilai pendidikan Ki Hajar Dewantara ditanamkan Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Prof Dr Safi’, SH MH ketika memberikan sambutan

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Taufiq Rochman
Humas dan Kerjasama UTM
JAGA NAMA UTM - Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Prof Dr Safi’, SH, MH (kiri) kembali mengingatkan ratusan wisudawan akan pentingnya penerapan Nilai Pendidikan Ki Hajar Dewantara di lingkungan luar kampus. Hal itu disampaikan Prof Safi’ dalam Rapat Senat Terbuka dalam rangka Wisuda XXXIX Program Magister, Sarjana, dan Diploma di Gedung Serbaguna RP Mohammad Noer UTM, Sabtu (23/8/2025). 

Laporan Wartawan TribunMAdura.com, Ahmad Faisol

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Pentingnya nilai pendidikan Ki Hajar Dewantara kembali ditanamkan Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Prof Dr Safi’, SH MH ketika memberikan sambutan pada hari pertama Rapat Senat Terbuka dalam rangka Wisuda XXXIX Program Magister, Sarjana, dan Diploma di Gedung Serbaguna RP Mohammad Noer UTM, Sabtu (23/8/2025).

Total wisudawan pada hari pertama sejumlah 987 orang, dilanjutkan sesi kedua pada Minggu (24/8/2025) sejumlah 992 orang.

Di hadapan ratusan wisudawan, Prof Safi’ memaparkan tiga nilai penting warisan Tokoh Pendidikan, Ki Hajar Dewantara yakni prinsip Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani.  

“Mari kita maknai bahwa guru sebagai pilar pendidikan dalam suatu sekolah dapat juga kita artikan sebagai institusi pendidikan sebagai pilar bagi pembangunan bangsa."

"Kita yakini bersama bahwa pendidikan yang kokoh akan menghasilkan sumber daya manusia yang ."

"Tangguh sebagai modal kuat bagi pembangunan bangsa ini,” ungkap Prof Safi’.

Kesempatan sakral itu dihadiri Ketua, Sekretaris dan anggota Senat UTM, Pimpinan Fakultas/Lembaga/Unit, Guru Besar, Dosen dan Tenaga Kependidikan, unsur pimpinan Lembaga Kemahasiswaan, serta para undangan dan orang tua atau wali wisudawan.  

Prof Safi’ mengungkapkan, tiga nilai warisan Ki Hajar Dewantara tersebut harus diterapkan oleh pendidik dan institusi pendidikan dalam menjalankan pendidikan.

Sehingga menjadi inspirasi bagi pendidikan tinggi yang memiliki kekuatan akademik terunggul, selalu menjadi teladan di depan, menjadi kekuatan utama dalam menggerakkan, serta menjadi garda pengawal dalam pembangunan bangsa ini.

“Momentum ini merupakan saat yang tepat untuk melakukan refleksi atas kontribusi nyata pendidikan tinggi dalam pembangunan bangsa secara keseluruhan."

"Karena itu, satu pesan penting yang tidak akan kita lupakan dari nilai pendidikan yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara melalui peran guru maupun dosen,” ungkapnya.

Semasa aktif di kampus, peranan mahasiswa adalah menimba ilmu sebagai upaya meraih penguasaan ilmu pengetahuan dan kompetensi akademik. Kesalahan dalam proses pembelajaran, konsekuensinya sebatas pada nilai kelulusan mata kuliah.

Kalaupun tidak lulus, mahasiswa bisa mengambil kembali mata kuliah tersebut.

Namun setelah lulus dengan status sarjana atau magister, kesalahan yang muncul ketika berada di lingkungan kerja maupun di lingkungan sosial kemasyarakatan akan menimbulkan dampak yang nyata dan merugikan banyak pihak.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved