Berita Internasional

Pegawai Ritel Elektronik di Jepang Bisa Pensiun di Usia 80 Tahun, Ternyata Begini Alasannya

Perusahaan ritel elektronik Jepang Nojima memutuskan untuk mengizinkan para pegawainya untuk bekerja hingga usia 80 tahun jika mereka menginginkannya.

Editor: Aqwamit Torik
Shutterstock.com
Ilustrasi pekerja 

TRIBUNMADURA.COM - Pergawai perusahaan ritel di Jepang bisa bekerja di usia lebih tua.

Biasanya, jika di Indonesia pegawai hanya bisa bekerja hingga sekitar usia 60 tahun lalu pensiun.

Berbeda halnya dengan di Jepang.

Ada beberapa pertimbangan yang membuat keputusan ini dikeluarkan.

Perusahaan ritel elektronik Jepang Nojima memutuskan untuk mengizinkan para pegawainya untuk bekerja hingga usia 80 tahun jika mereka menginginkannya.

Mengenal Arti Fetish, Viral Karena Aksi Gilang Predator Fetish Kain Jarik Bungkus Pocong Terkuak

Harga HP Vivo Sambut Agustus 2020, Mulai dari Vivo Y50, Vivo S1, Vivo V9, Vivo Y71, Vivo V17 Pro

Viral di Twitter, Penampakan Toilet Bangsawan Kuno, Cara Kerjanya Bikin Warganet Tak Habis Pikir

Dengan demikian, Nojima menaikkan usia pensiun pegawai dari usia 65 tahun untuk mempertahankan para pegawai berpengalaman di tengah populasi Jepang yang menua.

Dikutip dari Nikkei Asian Review, Jumat (31/7/2020), penawaran tersebut berlaku bagi seluruh pegawai Nojima yang jumlahnya mencapai 3.000 orang, termasuk staf pemasaran di toko.

Mulai musim semi tahun 2021 mendatang, perusahaan-perusahaan Jepang diwajibkan melakukan upaya untuk tetap mempekerjakan pegawai hingga usia 70 tahun.

Namun, Nojima membolehkan hingga 10 tahun lebih dari itu.

Langkah Nojima pun bisa diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain di sektor ritel di Negeri Sakura tersebut.

Sektor ritel sangat bergantung pada tenaga kerja manusia, namun menghadapi kekurangan tenaga kerja.

CEO Nojima Yoshiyuki Tanaka mengatakan, pihaknya ingin agar lebih banyak pegawai senior tetap aktif bekerja di manapun mereka berada.

Nojima adalah salah satu perusahaan ritel elektronik terbesar di kawasan Tokyo.

Tidak seperti para pesaingnya, Nojima tidak mengandalkan staf penjualan dari produsen di tokonya.

Staf penjualan senior, yang memiliki pengetahuan mendalam terhadap produk dan keterampilan layanan konsumen, adalah sumber daya yang bagus.

Adapun bagi pegawai yang memilih untuk tetap bekerja setelah berusia 65 tahun akan diminta memperbarui kontrak setiap tahun.

Namun, rincian antara lain soal kondisi kerja dan gaji belum dirumuskan.

Trauma Pasca Pelecehan Seksual, Korban Ngaku Down Tiap Kali Bertemu Gilang Predator Fetish Jarik

Adapun batas usia kerja 80 tahun mempertimbangkan kekuatan fisik dan stamina.

Meski demikian, Nojima akan mempertimbangkan cara-cara lain agar pegawai tetap dapat bekerja namun tak sampai usia tersebut.

Sejumlah perusahaan ritel di Jepang pun melakukan hal yang mirip dengan Nojima.

Operator supermarket di kawasan Tokyo, Summit misalnya, menaikkan usia pensiun pegawai menjadi 75 tahun.

Adapun di tengah pandemi virus corona, Nojima juga akan mempertimbangkan cara agar para pegawai senior dapat bekerja di rumah untuk menurunkan stres akibat mobilitas dan berdiri terlalu lama di toko.

Pesaing Nojima, Bic Camera, membolehkan pegawai di beberapa lokasi toko menjawab pertanyaan konsumen melalui perangkat monitor yang dipasang di toko.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perusahaan Ritel Jepang Ini Naikkan Usia Pensiun Jadi 80 Tahun"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved