Asmara Berdarah Dosen dan Mahasiswi, Lamaran Dosen Ditolak Calon Mertua, Pacar Disiksa Hingga Tewas

Gelap mata lamaran ditolak orangtua pacarnya, seorang dosen nekat menghabisi nyawa kekasih yang juga merupakan mahasiswinya.

Editor: Aqwamit Torik
Shutterstock.com
Ilustrasi penusukan 

"Saksi korban tidak sendirian, dia ditemani oleh temannya," ungkap jaksa.

Saat itu EP dan IN berada di ruang dosen pengajar untuk menemui terdakwa demi mengumpulkan tugas.

Lantas EP bertemu dengan terdakwa sembari menyerahkan tugasnya "pak ini saya mau ngumpulin tugas karena kemarin pada saat UAS saya keluar duluan jadi tidak tahu bahwa tugas tersebut sudah dikumpul," ujar korban.

"Terdakwa kemudian masuk kedalam ruangan dosen yang kemudian diikuti oleh saksi korban," ucap jaksa.

Ketika sudah masuk EP kembali mengulangi perkataanya "maaf pak saya terlambat ngumpulin tugas, karena waktu UAS saya keluar duluan, jadi tidak tahu tugasnya dikumpul."

Kemudian terdakwa membuka-buka sebentar tugas EP dan meletakkannya di atas meja.

Terdakwa lantas melangkahkan kaki satu langkah mendekat ke tubuh EP.

Sembari memegangi lengan kanan EP terdakwa berkata lembut "kebiasaan kamu ya."

"Ya pak minta maaf," ujar EP.

Terdakwa kemudian kembali mengelus-elus lengan kiri dan dagu EP sembari berkata "ini apa?"

"Jerawat pak," ujar EP yang kini pipi kanannya gantian dielus-elus oleh terdakwa.

EP ketakutan dosennya berbuat demikian dan melangkah mundur sembari berkata "Bagaimana pak tugas saya diterima apa tidak?"

"Tapi terdakwa diam saja tidak menjawab," imbuh Jaksa.

Terdakwa malah memandangi EP dan melemparkan senyum sehingga korban merasa tak nyaman dan izin pulang.

Namun izinnya ditolak dengan menarik tangan kiri EP.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved