KPU Temukan Ribuan Nama Warga Meninggal Dunia Masih Terdata sebagai Pemilih Pilkada Sumenep 2020

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - KPU Sumenep menemukan ribuan orang pemilih yang telah meninggal dunia di Kabupaten Sumenep.

Namun, ribuan orang pemilih yang telah meninggal dunia itu masih terdata sebagai pemilih dalam proses kegiatan pencocokan dan penelitian (Coklit) jelang Pilkada Sumenep 2020.

Komisioner KPU Sumenep, Syaifurrahman mengatakan, data ini ditemukan setelah petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) melakukan coklit.

• Tragedi Mencekam di Area SPBU, Berawal Saling Pandang Berujung Celurit Melayang di Tangan Matraji

• Kapolda Jatim Gandeng Kiai dan Ulama Sumenep Jaga Kondusifitas Kamtibmas Jelang Pilkada Sumenep 2020

• UPDATE Corona di Nganjuk 6 Agustus 2020: Ada Dua Pasien Baru Covid-19, Satu di Antaranya Meninggal

Menurut Syaifurrahman, progres pelaksanaan coklit sudahencapai 66 persen atau setara dengan 528 ribu lebih dari jumlah total 889 ribu lebih data pemilih bahan coklit yang tercatat dalam A-KWK.

"KPU menemukan ribuan data pemilih tidak memenuhi syarat (TMS), di antaranya karena meninggal dunia," kata Syaifurrahman, Kamis (6/8/2020).

Kata dia, sebagian besar keluarga warga yang telah meninggal dunia tersebut tidak dilaporkan ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Sehingga, katanya, meskipun sudah wafat, nama orang itu tetap tercatat dalam daftar penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) sebagai sumber A-KWK yang diolah dari sistem data pemilih (sidalih).

"Tapi kami sudah mencoret ribuan orang yang meninggal dunia tersebut dalam daftar pemilih," katanya.

"Saat ini yang tidak tercover namun memenuhi syaray sudah dimasukkan dalam daftar pemilih," terangnya.

• Dua Pekan Operasi Patuh Semeru 2020, Terdapat 5 Kecelakaan di Pamekasan, 7 Korban Alami Luka-Luka

• Tergiur Untung Jualan Sabu, Pengedar Sabu Lintas Kota Ditangkap Polisi saat Hendak Bertemu Klien