Berita Surabaya

Pembelajaran Tatap Muka Siswa Sekolah di Surabaya Ditiadakan, DPRD Apresiasi Langkah Wali Kota Risma

Tidak ada kegiatan pembelajaran tatap muka sekolah di Kota Surabaya hingga pemberitahuan lebih jauh.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/HAORRAHMAN
ilustrasi - Pembelajaran Tatap Muka Siswa Sekolah di Surabaya Ditiadakan, DPRD Apresiasi Langkah Wali Kota Risma 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini memastikan, tidak ada kegiatan pembelajaran tatap muka sekolah di Kota Surabaya.

Hal itu dipastikan dalam surat edaran Wali Kota Surabaya Nomor 800/7331/436.8.3/2020.

Dalam surat edaran itu, disebutkan agar seluruh pegawai di lingkungan sekolah dapat melaksanakan tugas kedinasan di rumah dan tidak mengadakan kegiatan di sekolah. 

Cara Unik Warga Sukosari Ponorogo saat Hari Kemerdekaan RI: Bersihkan Kali, Tebar Benih Ikan

Kodim 0826 Pamekasan Gelar Upacara Kehormatan Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan Sambut HUT RI

Sambut Hari Kemerdekaan RI, Paguyuban Sumber Daya Manusia PKH Sampang Gelar Istigosah Kemerdekaan

Gubernur Jatim Pakai Kebaya Keraton Sumenep di Upacara Peringatan HUT RI Ke-75, Lihat Penampilannya

Surat edaran ini berlaku untuk Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, baik negeri maupun swasta.

Dengan adanya surat itu, dipastikan tidak ada aktivitas di lingkungan sekolah Kota Surabaya hingga pemberitahuan lebih jauh, mulai Selasa (18/8/2020).

"Kami mengapresiasi langkah cepat dan tepat pemkot meniadakan rencana pembelajaran tatap muka," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti, Senin (17/8/2020).

"Pandemi belum berhenti. Harus diantisipasi dan semua tetap waspada," sambung dia.

Reni menyebut bahwa Pemkot dalam hal ini Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengakomodasi fakta yang ada bahwa memang banyak guru yang terpapar.

Ia menilai jika Tri Rismaharini tidak menutup-nutupi fakta jika jumlah guru yang terpapar Covid-19 melonjak.

Ia mengatakan, Wali Kota Risma mengakui lonjakan jumlah guru yang terpapar covid-19 itu disampaikan saat bertemu Reni seusai upacara Hari Kemerdekaan di Balai Kota Senin pagi tadi.

Kata dia, data yang dimiliki Pemkot lengkap dan terupdate. Siapa dan di mana warga yang terpapar covid bisa cepat terdeteksi termasuk guru

 Reni menyarankan agar sekolah yang terdeteksi harus diisolasi  selama 14 hari, tidak ada kegiatan apa pun.

Semua guru bisa melakukan Work From Home (WFH). Piketnya bisa diatur untuk menjaga keamanan sekolah. Tetapi guru mengajar dari rumah.

Guru yang terpapar ditracing dan diswab. Kemudian setelah ada keputusan untuk kembali mengajar, guru masuk bergiliran dan jam kerja dapat dikurangi. Habis ngajar langsung pulang.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved