Virus Corona di Jawa Timur
Kasus Covid-19 di Jawa Timur Tembus 30.635 Kasus, Gubernur Khofifah Minta Warga Disiplin Protokol
Ada tambahan 320 kasus baru Covid-19 virus corona di Jawa Timur, Senin (24/8/2020).
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Saat ini Jawa Timur dikatakan Khofifah telah meminjam alat dari Kementerian Kesehatan bernama Extracorporeal membrane oxygenation (ECMO) yang diyakini bisa memberikan bantuan pernafasan dan efektivitas kerja jantung yang terganggu parah akibat covid-19. Diharapkan alat ini bisa makin mencegah pasien covid-19 meninggal dunia.
“Sejauh ini di Jawa Timur baru ada satu unit alatnya, di RSUD dr Soetomo, itupun statusnya pinjam, karena alatnya susah dan mahal,” katanya.
Konon harga satu unit alat ECMO ini sampai Rp 4 miliar per unit.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Rumpun Kuratif Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi.
Ia mengatakan bahwa saat ini pola pengendalian yang dilakukan Satgas adalah dengan intens melakukan pemisahan pasien gejala ringan dengan pasien bergejala sedang dan berat.
“Sekarang kita pisahkan bahwa pasien dengan gejala ringan akan fokus dirawat di RS Darurat covid-19 Jatim," ucap dia.
"Kalau untuk pasien gejala sedang dan gejala berat dirawat di RS Rujukan COVID-19 di Jatim. Hal ini dilakukan agar pasien misal ringan konsen dirawat di RS Darurat. Kalau sedang dan berat di RS Rujukan,“ kata Joni.
Joni menjelaskan dengan memisah pasien, maka bisa mempercepat diagnosa pasien dengan gejala berat agar segera mendapat perawatan khusus.
Menurutnya, kini Satgas covid-19 Jatim bekerja keras agar bisa mempercepat memisah pasien untuk menurunkan angka kematian. Ditambah adanya alat High Flow Nasal Canulla (HFNC) disebut Joni bisa memberi harapan agar pasien gejala berat sembuh.
“Alat-alat berdatangan khususnya HFNC, dipakai untuk pasien yang timbul gejala gagal nafas. Jadi alat itu membantu supaya pasien tidak masuk ke ruang perawatan dengan ventilator," jelas dia.
"Alat ini (HFNC) susah dapatnya. Kita baru memiliki sekitar 12 yang ditaruh di RS Rujukan. Semoga alat ini menjadi jawaban untuk menekan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan,” tegas Joni.