Berita Ponorogo
Kisah Perjuangan Seorang Guru di Ponorogo Mengajar dari Desa ke Desa saat Siswa Kesulitan Sinyal
Siswa kesulitan sinyal internet, seorang guru SMA 1 Pulung, Harum Pramoko memilih untuk mendatangi siswanya dari satu desa ke desa lainnya.
Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, PONOROGO - Pandemi Covid-19 memaksa kegiatan belajar dilakukan secara online atau daring (dalam jaringan).
Namun, tidak sepenuhnya pembelajaran secara daring ini bisa dilaksanakan di semua tempat seperti halnya di Ponorogo yang masih terdapat blank spot atau daerah yang belum terjangkau sinyal.
• Musim Panen Tembakau Akan Tiba, Gudang Tembakau di Pamekasan Diprediksi Buka Awal September 2020
• Bacaan Niat Puasa Tasua dan Puasa Asyura pada 9-10 Muharram 2020, Lengkap dengan Lima Keutamaannya
• Viral Peternak Lokal Langsung Stop & Suruh Balik Truk Angkut 10 Ribu Ayam Pedaging dari Luar Madura
Melihat kondisi tersebut, seorang guru SMA 1 Pulung, Harum Pramoko memilih untuk mendatangi siswanya dari satu desa ke desa lainnya.
"Pembelajaran daring ini banyak kendala terutama jaringan, seperti di Kecamatan Sooko dan Kecamatan Pudak itu kesulitan sinyal hp," kata Harum Pramoko, Selasa (25/8/2020).
Selain sinyal, Harum Pramoko juga mendapatkan keluhan dari sejumlah siswa yang tidak bisa memahami materi pembelajaran ketika hanya di share lewat ponsel.
"Oleh karena itu lah saya memutuskan untuk datang ke desa desa ini," kata Harum Pramoko.
• Bupati Bangkalan: Kami Ingin Monumen Selamat Datang di Bumi Madura Dibangun di Akses Suramadu
• Polsek Sukun Bongkar Modus Pengiriman Paket Ganja Melalui Jasa Ekspedisi Barang & Kiriman Kereta Api
• Reaksi Andhika Pratama hingga Gilang Dirga atas Pencalonan Giring Ganesha di Pemilihan Presiden 2024
Harum Pramoko mengatakan dalam 1 pekan ia menggunakan 3 hari untuk keliling dari satu desa ke desa lainnya.
Dalam satu hari ia akan mengunjungi dua desa yang mana di setiap desa sudah ada kelompok belajar yang terdiri lebih kurang 10 siswa.
Tempat yang digunakan untuk kegiatan belajar pun bermacam-macam, mulai dari rumah siswa hingga di mushola.
"Jangkauan saya di 3 kecamatan, yaitu Pulung, Sooko dan Pudak yang mencakup 16 desa," lanjutnya.
Harum Pramoko bersyukur karena terobosannya ini mendapatkan dukungan dari wali murid dan komite sekolah.
"Dengan datang langsung ke lokasi harapan saya anak-anak bisa lebih memahami materi. Selain itu wali murid juga mendukung karena bisa meminimalisir penyalahgunaan HP oleh anak-anak," ucapnya.