Virus Corona di Jawa Timur
Jumlah SMK di Jawa Timur yang Menggelar Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Bertambah Jadi 529 Sekolah
Khofifah Indar Parawansa mengatakan, jumlah sekolah yang menggelar uji coba pembelajaran tatap muka di Jawa Timur akan ditambah.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/DONI PRASETYO
Ilustrasi - SMK Yosonegoro ini sekolah pertama di Kabupaten Magetan yang diizinkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk mengadakan kegiatan belajar mengajar dengan tatap muka setelah menjalani asesmen persyaratan protokol kesehatan.
Wahid menambahkan, alasan penambahan SMK yang uji coba adalah karena siswa SMK dianggap lebih memerlukan pembelajaran tatap muka untuk keperluan praktiknya.
"Karena SMK ini lebih memerlukan tatap muka, khususnya untuk praktik, sehingga didahulukan. Sudah tujuh bulan ini tidak pegang alat," tandasnya.
Wahid meyakinkan, selama pandemi virus corona ini tidak ada tempat yang aman bagi pelajar. Jika melihat di kondisi sekarang dimana pelajar banyak ditemui di kafe, atau warung kopi untuk mendapatkan akses internet, tempat tersebut tidak memberi jaminan keamanan bagi pelajar.
"Justru sekarang ini, tidak ada tempat yang aman dari Covid-19. Yang paling aman adalah sekolah," tegasnya.