Berita Entertainment

Keputusan Gisella Anastasia Ceraikan Gading Marten, Pemikiran yang Salah hingga Tak Melibatkan Tuhan

Keputusan Giseela Anastasia bercerai dari Gading Marten disebut sebagai kesalahan. Mengapa? Simak Pengakuan Gisella dalam artikel di bawah ini!

Editor: Elma Gloria Stevani
Kolase tangkap layar kanal YouTube Ussy Andhika Official|Instagram @gadiiing
Gisella Anastasia, Gading Marten, dan Gempita Nora Marten 

TRIBUNMADURA.COM - Keputusan Giseela Anastasia bercerai dari Gading Marten disebut sebagai kesalahan.

Pasalnya, Gisella Anastasia tak melibatkan Tuhan dalam mengambil keputusan besar di hidupnya termasuk soal bercerai.

Perceraian Gisella Anastasia dan Gading Marten kala itu memang cukup mengejutkan.

Rumah tangga yang selalu terlihat romantis dan adem ayem justru berakhir dengan perpisahan.

Padahal Gisella Anastasia dan Gading Marten selalu tampil mesra.

Operasi Yustisi di Sampang Sasar Pelanggar Protokol Kesehatan di Taman, Toko Bunga, Swalayan & Cafe

Pemutihan Denda Keterlambatan Pajak Kendaraan Diminati Warga Jawa Timur di Tengah Pandemi Covid-19

Kekecewaan Bupati Lumajang Tahu Anak Muda Jadi Pelanggar Protokol Kesehatan: Saya Harap Lebih Peduli

Gading Marten dan Gisella Anastasia (Tribun Pontianak)
Gading Marten dan Gisella Anastasia (Tribun Pontianak) ()

Namun tak disangka, tiba-tiba Gisella Anastasia dan Gading Marten mengumumkan perceraian mereka.

Melalui kanal Youtube Daniel Mananta, ibunda Gempita Nora Marten ini blak-blakan soal keputusannya bercerai dulu.

Gisella Anastasia juga mengungkap pergulatan batin dan pikiran sebelum bercerai.

Sempat berpikir cerai adalah keputusan yang tepat, Gisella Anastasia justru menyadari hal tersebut sebagai sebuah kesalahan.

Berikut pengakuannya terkait keputusan bercerai dengan Gading Marten yang ia sesali.

Tak melibatkan Tuhan

Gisel jelas mengakui keputusannya bercerai dengan Gading adalah keputusan yang salah.

Tanpa berkomunikasi dengan Tuhan, Gisel membenarkan pemikiran-pemikirannya dan mengambil keputusan tersebut. 

"Berdasar pengalamanku kemarin, jelas-jelas kayak aku divorce kemarin segala macam itu keputusan salah ya," kata Gisel.

"(Keputusan) yang aku ambil, yang enggak nanya dulu, mengonfirmasi konfirmasi sendiri dengan pengetahuan aku dan segala macam, ego segala macem," ucapnya.

Tak mau seperti orangtuanya

Kasatreskrim Polres Pamekasan Diganti, Kapolres Pamekasan Harap Bisa Mengemban Amanah Sebaik-Baiknya

Tak Patuh Protokol Kesehatan di Kota Blitar, Delapan Kafe Dikenai Sanksi Tindak Pidana Ringan

Katalog Promo Alfamart Rabu 16 September 2020, Diskon Daia Rp 27.900 dan Minyak Goreng 2L Rp 24.700

 

Mengintip rumah mewah Gisella Anastasia. (TribunNewsmaker.com Kolase/ Instagram Gisella Anastasia)
Mengintip rumah mewah Gisella Anastasia. (TribunNewsmaker.com Kolase/ Instagram Gisella Anastasia) ()

Daftar Promo Indomaret Rabu 16 September 2020, Diskon Harga Shampoo, Sabun hingga Detergen Rinso

Jadwal Acara TV Hari Rabu 16 September 2020 di RCTI SCTV GTV Kompas TV TVRI Trans TV Trans7 MNCTV

Cara Dapat Uang Santunan Rp 15 Juta untuk Keluarga Pasien Covid-19 yang Meninggal, Simak Syaratnya!

Ada peran masa lalu, ketakutan mengalami hal yang dialami orangtuanya dulu membuat Gisel mempertimbangkan untuk berpisah.

Walaupun kedua orangtuanya tidak bercerai, Gisel tidak ingin mengalami badai yang dialami kedua orangtuanya, ditambah lagi kedua orangtuanya berbeda keyakinan.

Jadi begitu ada masalah di rumah tangganya dengan Gading, Gisel langsung berpikir tidak ingin seperti orangtuanya, yang mempertahankan rumah tangga demi anak. 

"Aku enggak mau ah end up kayak orangtuaku yang bertahan demi aku, ceritanya waktu itu memang," kata Gisel.

"Waktu itu, I don't want to end up like that (seperti kedua orangtua), tapi itu twist-nya iblis pinter banget sih, di-twist-twist otak aku seakan-akan, 'sudah pisah aja," katanya kemudian.

Sempat temui psikolog

Kenangan masa lalu yang dianggapnya sebagai pencetus pemikiran tak ingin mengulang hal yang sama itu kemudian seperti mendapatkan pembenaran ketika Gisel bertemu dengan psikolog.

Pembenaran bahwa apa yang dilakukan Gisel untuk bercerai adalah imbas masa lalunya.

"Maksud dia (psikolog) mungkin baik, mungkin aku mau diproses, dia ngomong aku tuh begini karena aku kurang sosok ayah dari kecil," kata Gisel. 

"Menurut dia, aku tu begini karena aku tuh kering, memang haus kasih sayang, memang karena butuh sosok ayah, sosok pemimpin, sosok yang bisa dijadikan pegangan gitu, jadi dia kayak mengonfirmasi gitu semua," lanjutnya.

Gisel yang mendengar perkataan tersebut langsung merasa pemikirannya selama ini benar, dan dia menyalahkan masa lalunya.

"(berpikir) 'jadi kayak tuh kan kata psikolognya aja gitu, memang masa lalumu gini, I was blaming my masa lalu," ujar Gisel kemudian.

Seharusnya berdamai dengan masa lalu

Sekarang dia sadar kalau mempelajari masa lalu adalah sebuah pembelajaran untuk menjadi lebih baik, bukan dijadikan pembenaran atas sebuah keputusan.

"Masa lalu emang udah masa lalu, harusnya bukan jadiin pembelaan kayak gitu, tapi jadi pembelajaran atau pokoknya itu dijadiin membentuk kita sebenarnya ya, untuk membentuk kita jadi lebih baik sebenarnya, jadi enggak bisa nyalahin masa lalu," kata Gisel. 

"Harusnya kita berdamai, kita maafin masa lalu, harusnya bisa ya. Emang pakai Tuhan, kalau enggak emang susah sih," lanjutnya.

Salahnya pemikiran "Kamu berhak bahagia"

Keluarga Pasien Covid-19 yang Meninggal Akan Diberi Santunan Rp 15 Juta dari Pemerintah Jawa Timur

Jumlah Pasien Covid-19 Semakin Meningkat, Dewan Dorong Pemkot Malang Maksimalkan Layanan RS Rujukan

Gisella Anastasia dan Gempita Nora Marten (Instagram/ gisel_la)
Gisella Anastasia dan Gempita Nora Marten (Instagram/ gisel_la) ()

Gisel yang berjuang sejak kecil untuk keluarganya, saat itu berpikir kalau dia berhak bahagia sesekali saja.

Ada dorongan-dorongan yang membuatnya berpikir bahwa dia layak bahagia, apalagi setelah masa lalu berat yang harus dijalaninya untuk mencari nafkah.

"Lu ngapain berkorban buat semuanya, seumur hidup loh, come on. Lu masih bisa tahu mendapatkan kebahagiaan, 'you deserve to be happy'," ujarnya.

"Kayak kalau dipikirin, sarap itu dulu kenapa kalimat itu menjadi konfirmasi buat gue gitu, sebenarnya harusnya enggak begitu," kata Gisel sambil menggaruk kepalanya. 

Selama Dua Pekan Operasi Penegakan Protokol Kesehatan, Satpol PP Kabupaten Ponorogo Jaring 31 Warga

BPBD Sampang Siapkan 390 Tanki Air Bersih untuk 78 Desa yang Dilanda Kekeringan

Tantangan Pelestarian Penyu di Pantai Bajulmati dan Pantai Goa Cina Kabupaten Malang

Baru menyadari pemikirannya salah

Pemikiran-pemikiran berhak untuk bahagia sebagai individu itu yang kemudian diakui Gisel adalah sebuah kesalahan.

Sebagai orang yang telah memutuskan menikah, berkomitmen, seharusnya tidak meletakkan ego pribadi di atas segalanya.

"Cuma, ya, definitely itu pemikiran yang salah sih, ya memang kalau sudah dewasa in that commitment ya memang sudah harus komitmen untuk enggak naruh ego kita di nomer satu, bahwa emang kepentingannya bukan kita doang," jelas Gisel. 

"Waktu itu aku enggak punya pengetahuan ini, enggak punya. Semuanya, mungkin ada yang mau kasih tahu aku tolak karena udah kekerasan hatinya, terus banyak penghakiman di masa lalu kayak kurang kasih sayang orangtua dan segala macem," ucapnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 6 Pengakuan Gisella Anastasia soal Keputusan dan Pergulatan yang Salah Ketika Bercerai

Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Pengakuan Gisella Anastasia soal Perceraian, Pergulatan yang Salah hingga Sempat Temui Psikolog

Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved