Berita Internasional

Sejarah Popcorn Jadi Cemilan Khas Bioskop, Awalnya Bioskop Enggan, Tapi Semua Berubah Berkat PKL

Popcorn menjadi cemilan yang khas di bioskop. Ada sejarah panjang yang terukir dari popcorn yang ada di bioskop. Ternyata popcorn awalnya ditolak

Editor: Aqwamit Torik
Freepik.com
Ilustrasi popcorn 

Namun, bioskop masih tidak mengizinkan jajanan jalanan yang populer itu masuk ke dalam auditorium mereka.

"Bioskop tidak ingin berurusan dengan popcorn, karena mereka mencoba meniru apa yang dilakukan di bioskop yang sebenarnya.

"Mereka memiliki karpet dan permadani yang indah dan tidak ingin popcorn digiling ke dalamnya," ungkap Smith.

Bioskop mencoba menarik pelanggan kelas atas dan tidak ingin berurusan dengan sampah konsesi yang mengganggu.

Mereka juga tidak ingin ada kebisingan mengganggu yang ditimbulkan dari suara orang makan selama pemutaran film.

Ketika film bioskop mulai menambahkan suara pada 1927, industri bioskop mulai membuka dirinya untuk pelanggan yang lebih luas.

Dulunya hanya ada film bisu (tanpa suara).

Pada 1930, penonton di bioskop telah mencapai 90 juta per minggu, meski begitu pemilik bioskop masih ragu untuk membawa makanan ringan ke dalam bioskop.

Popcorn masuk bioskop

Lalu masa Great Depression atau krisis ekonomi berkepanjangan Amerika pun tiba. Itu membuka peluang bagus untuk film dan popcorn.

Saat itu popcorn masih menjadi makanan murah, harganya 5 sampai 10 sen per pack.

Popcorn menjadi barang mewah yang mampu dibeli oleh kebanyakan orang.

Biji popcorn juga merupakan investasi murah bagi pemasok.

Satu kantong seharga 10 dolar dapat bertahan selama bertahun-tahun.

Karena bioskop masih tidak mengizinkan popcorn masuk ke bioskop, para pedagang kaki lima pun tak kehabisan akal.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved