Berita Pamekasan

Sejumlah Pemuda Gelar Demo di Gedung DPRD Pamekasan, Tuding Ada Keanehan pada Anggaran Mobil Sigap

Massa menilai jika ada tindakan korupsi yang dilakukan dalam proyek pengadaan Mobil Sigap atau mobil sehat Kabupaten Pamekasan.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
sejumlah pemuda di Pamekasan melakukan demonstrasi di depan gedung DPRD, Senin (12/10/2020). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Sejumlah pemuda melakukan demonstrasi ke gedung DPRD Pamekasan, Senin (12/10/2020).

Mereka datang untuk menyoal perihal penganggran Mobil Sigap atau mobil sehat Kabupaten Pamekasan.

Korlap Aksi, Abdussalam mengatakan, pengadaan mobil sigap di Pamekasan memicu dugaan tindakan korupsi.

Baca juga: Pembangunan Bendungan Bendo Jadi Klaster Baru Covid-19 di Ponorogo, Bagaimana Nasib Proyeknya?

Baca juga: Operasi Yustisi Prokes di Arek Lancor Pamekasan, 7 Orang Terjaring Razia Karena Tak Pakai Masker

Baca juga: Mau Berangkat Kerja, Pegawai KUA Camplong Sampang Tewas setelah Alami Kecelakaan di Jalan Raya

Dugaan korupsi itu diduga dilakukan oleh mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Pamekasan, Ach Faisol.

"Dalam pengadaan mobil sigap itu pihak penanggungjawab adalah DPMD, tapi kenapa yang dipanggil malah kepala desa," kata Abdussalam kepada sejumlah media.

"Kami ingin membantu pihak kejaksaan supaya lebih tepat sasaran, biar lebih cepat pemeriksaannya," sambung dia.

Ia menilai pengadaan mobil sigap di Kabupaten Pamekasan tidak sesuai dengan spesifikasi lantaran pengadaan mobil sehat sebanyak 178 mobil itu menelan total anggaran sekitar Rp 35,7 miliar.

"Dalam e-katalog itu, sudah menyediakan mobil dengan modifikasi layaknya ambulans gawat darurat," ungkap dia.

"Tapi, Pemkab malah membeli mobil yang harus dimodifikasi dulu, dan jenis mobilnya APV itu," ujarnya.

Baca juga: Lewat Perlintasan Kereta Api, Mobil Berpenumpang 4 Orang Dihantam KA Sritanjung, Begini Kronologinya

Baca juga: Proyek Pembangunan Bendungan Bendo Ponorogo Masih Berjalan Meski Jadi Klaster Baru Covid-19

"Kalau perlu tolong datangkan mobil sigap itu, mau saya robek Brandingnya itu, sesuai tidak dengan penganggran," tegasnya menambahkan.

Selain itu, Abdussalam juga menyampaikan bahwa kedatangannya untuk menjemput pihak terkait dalam pengadaan mobil sigap untuk segera diperiksa oleh pihak kejaksaan.

"Persoalan mobil sigap kita ada sedikit mosi tidak percaya. Karena, kejaksaan pun memberikan tontonan yang lucu," kata dia.

"Salah satunya, bapak Faisol yang diduga korupsi yang dipanggil malah kepala desa," ucapnya.

Menanggapi hal itu, mantan Kepala Dinas Pemerintahan Masyarakat Desa (DPMD), Ach Fais mengatakan bahwa dirinya sudah mengikuti prosedur hukum yang berlaku.

Baca juga: Satu Keluarga di Bojonegoro Ditemukan Tewas di Sawah, Satu Persatu Meninggal Karena Tersetrum

Baca juga: Status Bruno Smith Belum Sah Jadi Pemain Arema FC, Kontrak Kerja Sama Tertunda Karena Virus Corona

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved